Maestro of Generation

Maestro

Maestro andal seorang muslim adalah tuntunan dan pedoman hidup yang berasal dari Al-Qur'an dan As-Sunah, agar kelak kita berada di kehidupan yang sangat indah nan kekal.

Oleh. Nina Ummu Muza
(Kontributor NarasiPost.Com dan Pembina di "Sobat Salihah" Semarang)

NarasiPost.Com-Halo, Sob, miris nih. Dunia remaja sedang tidak baik-baik saja, lo. Munculnya pacaran online, hingga kasus terakhir ada seorang siswa SMA di Semarang yang sengaja mengirimkan video seksnya bersama sang pacar kepada orang tua pacarnya agar hubungan mereka direstui. (kumparan.com,19-06-24)

Astaghfirullah hal'adzim, semoga sobat di sini tidak ikut serta tren seperti itu, ya. Selain dampaknya yang akan memberikan cap negatif, dia juga rugi sesuatu yang seharusnya dijaga dengan baik hingga hubungan halal, justru diserahkan secara cuma-cuma pada laki-laki yang minim modal. Iya minim modal, karena hanya mampu memberikan janji manis berujung pahit dan ikatan semu.

Sebab Munculnya Masalah

Sebab terjadinya hal demikian itu karena banyak faktor yang mendominasi. Bisa dari lingkungan, pendidikan keluarga, dan juga fasilitas serta kesempatan yang ada. Lingkungan di sini memberikan faktor penyebab yang mendorong kita melakukan sesuatu, lo. Dari mulai siapa teman kita, aktivitas sekitarnya itu akan ikut memacu seseorang mencontoh melakukan hal yang sama. Contohnya ketika kita bergaul dengan teman yang sering pacaran, akhirnya rasa penasaran mendominasi untuk mencoba. Meskipun berawal kita bertahan dengan status jomlo alias single tanpa ikatan, tetapi karena disindir akhirnya mau tidak mau kita pun berusaha menunjukkan diri untuk mencari pasangan agar tidak kena ledekan.

Nah, itu baru satu faktor dorongan. Belum lagi kita tidak terbuka atau tidak dekat dengan orang tua, akhirnya semua itu kita pendam sendiri. Kemudian dengan kemajuan teknologi seperti saat ini, semua tontonan juga banyak yang tidak memberikan tuntunan. Munculnya film-film yang lebih memunculkan keindahan hubungan yang belum halal, seperti pacarannya, romantisme remaja dengan crush-nya.

https://narasipost.com/opini/04/2022/kriminalitas-remaja-sebab-tidak-ada-edukasi-dan-lahan-aktualisasi-diri/

Namun, satu sisi untuk mengambil sikap berani menikah muda banyak yang tidak bersedia. Hal ini karena kurangnya aturan yang berlaku oleh negara, serta faktor kesiapan mental yang belum terbentuk. Seperti mental mencari nafkah, mental menjadi istri salihah. Belum mau mengambil peran itu, bahkan ada yang takut menikah karena melihat fakta pernikahan yang lebih horor. Mengusung child free karena belum siap memiliki anak, atau takut anaknya seperti dirinya yang kurang perhatian orang tua. Masih banyak lagi fenomena yang bikin geleng-geleng kepala karena semuanya terkadang di luar nalar, ya, Sob.

Mengapa semua ini terjadi? Karena saat ini kita hidup di masa yang menerapkan sistem sekularisme. Apa itu? Sekularisme adalah paham yang memisahkan kehidupan dari agama, sehingga manusia bertindak sesuai dengan aturan yang dibuatnya sendiri tanpa mau diatur agama. Bahkan mengabaikan aturan yang sudah dibuat oleh Sang Pencipta.

Sekularisme Kiblat yang salah

Sekularisme menjadikan seorang muslim tidak mengetahui identitas muslimnya. Ia muslim, tetapi pemahamannya sekuler. Maka, dia tidak akan menggunakan aturan dari Islam. Kiblat atau acuan mereka justru lebih asyik mengikuti Barat. Semisal mengikuti pergaulan ala Barat dengan pacaran, hedonis. Atau saat ini yang banyak digandrungi kaum muda ala Korea, yakni K-Popers, baper dengan drama Korea karena keromantisan dari pasangan. Sampai mengkhayal bisa bersanding dengan oppa-oppa Korea. Karena standar berpikir kita akhirnya mengikuti mereka. Seperti standar kecantikan itu dilihat dari fisik, kemudian perjuangan mereka menjadi idol itu lebih dihayati. Benar bukan, Sob? Jadi kita mengikuti gaya hidup yang ditonton.

Itulah sekularisme yang berhasil merenggut perhatian kita, Sob. Kita lebih bangga dengan budaya Barat atau Korea tadi dibandingkan identitas kita yang sesungguhnya. Kita mengikuti pedoman mereka, sehingga kita terlena dari arah tujuan diciptakannya manusia. Selayaknya dalam dunia musik ada seorang maestro yang memimpin dan mengarahkan para pemain musik. Alat-alat musik yang mereka gunakan berbeda-beda, tetapi karena kepintaran maestro, akhirnya mereka bersatu menjadi alunan musik yang indah. Namun, jika seorang maestro ini salah mengarahkan, apa yang akan terjadi, sob? Yup, bisa dipastikan musik yang dihasilkan tidak seirama.

Maestro Andal

Begitulah banyak kasus yang terjadi menimpa generasi muda, ya, Sob. Karena bisa jadi kita salah dalam mengikuti arah. Terus gimana dong?

Tentu kita harus mengenali diri. Sebagai seorang muslim, kita sudah memiliki identitas yang khas. Kepribadian Islam akan tercermin dalam diri seorang muslim, yaitu memiliki pola pikir dan pola sikap yang berstandar pada akidah Islam. Semua yang dilakukan akan disesuaikan dengan syariat. Halal dan haram akan menjadi pijakan sebelum bertindak. Seperti dalam pergaulan, fesyen, makanan, dan lain sebagainya.

Dalam Islam pacaran itu jelas haram. Karena akan mendekati pada perbuatan zina. Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰۤى اِنَّهٗ كَا نَ فَا حِشَةً ۗ وَسَآءَ سَبِيْلًا

"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra' [17]: 32)

Sob, sebagai seorang muslim kita sudah memilki maestro andal lo. Jelas tuntunannya dan juga menjadi pedoman hidup agar kehidupan yang kekal kelak kita berada di tempat yang sangat indah. Itu tidak luput dari tuntunan Al-Qur'an dan As-Sunah. Ayat di atas sudah Allah jelaskan mendekatinya saja dilarang, apalagi melakukannya.

Pacaran haram, menikah muda tidak boleh, jadi takut berteman deh. Ya sudah menyendiri saja. Eits, bukan berarti kita itu menutup diri ya, Sob. Hati-hati sobat, kita itu berharga lo. Kita adalah para pemuda yang menjadi tonggak peradaban. Masa depan bangsa ada di tangan kita. Maka, sepatutnya tuntunan dan pedoman kitalah yang akan membawa pada arus yang baik.

Jika kita menyayangi diri kita, maka banyak makna kehidupan yang akan kita temui. Terutama kita sebagai seorang muslim. Jadi, kita perlu berkumpul dan terus belajar ilmu Islam, agar tadi tuntunan sang maestro bisa dipahami dengan jelas, tidak setengah-setengah. Karena itu kita akan terlahir menjadi generasi cemerlang dan emas yang siap memimpin dunia membawa peradaban gemilang.

Jadi jangan sia-siakan masa muda kita ya, Sob, karena setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban. Isilah masa muda kita menjadi generasi terbaik. Ada sebuah hadis yang menjadi pengingat kita selagi muda dan sehat, yaitu tentang lima perkara sebelum datang lima perkara. Hadis itu diriwayatkan oleh Imam al-Hakim al-Naisaburi dalam al-Mustadrak. Al-Hakim merupakan seorang ulama hadis yang memiliki pengaruh besar dalam kajian hadis. Salah satu hadisnya yang populer Al Mustadrak.

"Dari Ibn Abbās ra, bahwa Nabi saw. pernah memberi nasihat kepada seseorang untuk menggunakan secara maksimal lima hal sebelum datang yang lima pula; masa mudamu sebelum datang masa tua, masa sehatmu sebelum masa sakit, masa kayamu (ketika berkecukupan) sebelum masa fakir (membutuhkan, tidak punya apa-apa), waktu luang, kesempatanmu sebelum masa sibuk, dan masa hidupmu sebelum datang kematian."

Oke, Sobat, jadi jangan berhenti di sini, terus menggali potensi yang bisa diarahkan pada Islam tentunya, bukan berkiblat pada sekularisme. Sebarkan Islam yang memilki aturan lengkap karena berasal dari maestro andal, yaitu Sang Khalik Allah subhanahu wata'ala. Jangan berhenti di sini, carilah teman sejati yang akan membawa kita menjadi muslim sejati, dengan tidak lelah mengkaji Islam, mempelajari, hingga mengamalkannya.

Wallahu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Nina Ummu Muza Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Investasi Cina, Benarkah Solusi Ketenagakerjaan?
Next
Kanker Serviks The Silent Killer
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Angesti Widadi
3 months ago

Putar balik arah kiblat dari Sekularisme ke Islam!

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram