Yahya Sinwar Tetap Bersinar

Yahya Sinwar Tetap Bersinar

Jangan biarkan pengorbanan Yahya Sinwar sirna, jadikan ia tetap bersinar dengan seruan persatuan umat Islam untuk menegakkan Khilafah.

Oleh. dr. Ratih Paradini
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-"Hadiah terbesar yang musuh bisa berikan kepada saya adalah membunuh saya.” (Yahya Sinwar)

Kabar duka kembali datang dari bumi Palestina. Yahya Sinwar, pemimpin Hamas yang baru 3 bulan menggantikan Ismail Haniye kini telah syahid. Ia tewas setelah bertempur sengit melawan pasukan penjajah Israel. Ia seorang mujahid sejati yang tidak bersembunyi di terowongan atau menjadikan tawanan sebagai tameng hidup seperti pengecut sebagaimana yang dinarasikan kaum penjajah Israel. Yahya Sinwar meninggal dalam keadaan gagah dengan pakaian tempurnya. Ia memanggul senjata melawan penjajah sampai napas terakhirnya. Syahid yang menjadi cita-citanya sejak lama akhirnya ia dapatkan juga.

Sepak Terjang Yahya Sinwar

Yahya Sinwar dikenal sebagai sosok tegas dan tidak mau berkompromi terhadap Israel. Lelaki yang lahir pada 1962 ini bergabung dengan Hamas sejak masa awal pendirian partai tersebut. Sejak lama ia selalu berurusan dengan penjajah Israel, bahkan ia pernah mendekam di penjara karena tuduhan pembunuhan terhadap dua tentara Israel dan empat mata-mata. Tidak tanggung-tanggung, ia diberi sanksi penjara selama 426 tahun atas aksinya tersebut. (cnnindonesia.com 8-8-2024)

Pada 2011 Yahya Sinwar berhasil lolos dari penjara berkat pertukaran tawanan dengan tentara Israel bernama Gilad Shalit yang ditangkap Hamas. Meskipun telah merasakan jeruji besi Israel selama 23 tahun, semangat perjuangannya tidak pernah padam. Ia bahkan menggunakan waktunya untuk belajar bahasa Ibrani dan mengasah kemampuan politiknya. Setahun setelah bebas, ia mendapat amanah sebagai Kepala Biro Politik Hamas dan memimpin Brigade Al-Qassam, sayap militer Partai Hamas.

Yahya Sinwar diduga merupakan otak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang akhirnya menjadi batu loncatan Palestina menjadi isu yang makin mendunia dan mendapatkan banyak dukungan global. Sepak terjang Yahya Sinwar yang kerap menjadi duri bagi kaum penjajah membuat ia mendapat julukan yang tidak biasa. “Mayat Berjalan” dan “Wajah Kejahatan” adalah julukan yang disematkan oleh Juru Bicara Militer Israel Letnan Kolonel Richard Hecht. Amerika Serikat bahkan telah memasukkan nama Yahya Sinwar sebagai teroris internasional sejal 2015.

Yahya Sinwar Tetap "Hidup"

"Janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang terbunuh di jalan Allah bahwa mereka itu mati, bahkan sebenarnya mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya." (TQS Al-Baqarah: 154)

Kematian Yahya Sinwar bukanlah sinyal kemenangan bagi Israel sebab syahidnya seorang pejuang bahkan pimpinan Hamas sekalipun tidak akan menyurutkan semangat perjuangan pembebasan Palestina. Hal ini pula yang ditegaskan oleh Brigade Al-Qassam. "Perjuangan kami tidak akan pernah berhenti hingga Palestina dibebaskan, Zionis terakhir diusir, dan semua hak sah kami diperoleh kembali." (news.republika.co.id 19-10-2024)

Kematian seorang pahlawan senantiasa menjadi wangi yang menginspirasi generasi berikutnya untuk mengikuti jejak yang sama. Orang bisa berganti, tetapi perjuangan tidak pernah berhenti. Yahya Sinwar tetap "bersinar" meski jasadnya telah terbenam dalam gelapnya tanah sebab perjuangannya masih dilanjutkan. Kematiannya tidak membuat gentar, melainkan menjadi pelecut pertarungan sehingga makin membesar.

Persatuan Politik Umat Islam

Darah kaum muslim dan para mujahid yang tertumpah janganlah dibiarkan sia-sia. Saatnya kaum muslim merasa punya tanggung jawab dan perjuangan yang sama demi membebaskan Palestina. Genosida yang terjadi di sana tidak akan berhenti begitu saja tanpa persatuan politik umat Islam di dunia. Berbagai bantuan sudah dilakukan mulai dari boikot produk terafiliasi Israel, memberikan donasi kemanusiaan, petisi, doa, hingga bersuara di media sosial. Namun, Israel masih saja merasa angkuh. Dengan dukungan Amerika, mereka melanjutkan genosida.

Baca juga: Hipokrisi Berlanjut, Palestina hanya Butuh Khilafah

Hal ini disebabkan rakyat Palestina tengah melawan penjajah yang memiliki entitas negara ditambah mereka disokong oleh negara adidaya. Sedangkan umat Islam sedunia tidak bisa berbuat banyak karena pemimpin negara mereka sibuk dengan urusan internal negaranya. Adapun isu Palestina masih dianggap sebagai masalah tetangga.

Rasulullah telah bersabda bahwa umat Islam adalah satu tubuh yang sama. Namun, nasionalisme berhasil memecah belah persatuan kaum muslim. Inilah yang membuat sekitar 1,5 miliar muslim tidak berdaya ketika saudaranya dibombardir oleh negara kecil (Israel) yang rakyatnya sekitar 9,4 juta saja. Nihilnya persatuan politik umat Islam inilah yang membuat persoalan Palestina berlarut-larut lamanya.

Khatimah

Persatuan politik umat Islam hanya dapat terwujud bila umat menerapkan Al-Qur’an dan Sunah sebagai pedoman dalam bernegara. Khilafah yang menjadi negara kaum muslim akan menyerukan persatuan kepemimpinan politik. Selain itu, seruan jihad akan dikumandangkan untuk mengusir kaum penjajah sebab jihad adalah kewajiban di dalam Islam, apalagi telah jelas begitu banyak korban jiwa yang tak bersalah.

Dalam sejarah kekhalifahan tercatat pada zaman Al-Mu’tashim Billah ada seorang muslimah ditawan oleh Romawi. Khalifah mengerahkan pasukan yang sangat banyak hingga upaya menyelamatkan tawanan tersebut membuat Kota Ammuriyah ditaklukkan oleh Khilafah. Begitulah potret keseriusan Khilafah dalam melindungi umat Islam sebab dalam Islam membunuh satu jiwa yang tidak bersalah bagaikan membunuh seluruh manusia di dunia. Jangan biarkan pengorbanan Yahya Sinwar sirna, jadikan ia tetap bersinar dengan dukungan dan seruan persatuan umat Islam di seluruh dunia untuk menegakkan Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
dr.Ratih Paradini Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Tak Perlu Galau ketika Rumput Tetangga Lebih Hijau
Next
Untuk Putra Istimewa
3 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

7 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Tami Faid
Tami Faid
13 hours ago

Semoga umat Islam segera bersatu sehingga Palestina segera bebas dari cengkeraman Israel

Deena
Deena
1 day ago

Perjuangan pembebasan Palestina akan terus berlanjut hingga kemenangan sesungguhnya tiba.

Mimy muthmainnah
Mimy muthmainnah
1 day ago

Sosok Yahya Sinwar pejuang sejati pembakar semangat pemuda di luar sana sebagai pelanjut perjuangan membela bumi Palestina.

Maftucha
Maftucha
1 day ago

Rasanya kita disodorkan sosok-sosok seperti Sahabat Rasulullah.. Yahya Sinwar salah satu contoh real bagaimana sosok pejuang Islam

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
1 day ago

Semoga akan lahir beribu-ibu Yahya Sinwar. Hingga palestina merdeka

Atien
Atien
1 day ago

Semoga semangat perjuangan Yahya Sinwar mampu membangkitkan umat muslim sedunia untuk bersatu dalam naungan Daulah Islam agar umat memiliki pelindung hakiki.
Barakallah mba dokter@ Ratih

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
1 day ago

Innalilahi wa innailaihi raji'un
Meski para syuhada Palestina gugur namun mereka tetap hidup di surganya Allah.

Ya Rabb kuatkanlah para pejuang Islam di Palestina

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram