Dinilai memiliki banyak kenangan masa kecil, buah kersen diberi julukan “buah legendaris” alias buahnya anak-anak zaman old.
Oleh. Hafida N.
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Pernahkah Anda melihat seseorang yang makan buah kecil tetapi sebelum menyantapnya bagian bawah buah tersebut dibuang? Jika pernah, Anda telah melihat cara makan buah kersen. Pada bagian bawah buah, terdapat bagian berwarna hitam yang sekilas mirip dengan tanda asterisk atau tanda bintang (*). Buah yang pohonnya banyak ditemui di Indonesia dan sering tumbuh liar di antara retakan lantai trotoar ini memiliki keunikan dan manfaat untuk kesehatan yang sayang jika dilewatkan.
Mengenal Buah Kersen si Ceri Lokal
Kersen atau Muntingia calabura berasal dari kawasan tropis Amerika Tengah yakni dari bagian selatan, Karibia, Peru, dan Bolivia. Penyebaran kersen ke berbagai wilayah tropis di dunia melalui perdagangan dan kolonialisasi, termasuk ke Asia Tenggara dan daerah tropis lainnya. Kersen merupakan salah satu tumbuhan pionir yang hidup di daerah tropis, termasuk Indonesia.
Tinggi pohonnya mencapai 8–20 meter. Daun kersen berukuran kecil (10–40 mm x 40–140 mm), berbentuk elips memanjang dengan permukaan daun berbulu halus dan tepi yang bergerigi. Bunga kersen berwarna putih kecil. Saat matang, warnanya yang hijau berubah menjadi merah, bercita rasa manis, berair, serta dipenuhi biji berwarna kuning yang dapat dimakan.
Tumbuhan yang berasal dari suku Muntingiaceae tersebut banyak ditemui di pinggir jalan atau pekarangan rumah. Pohonnya memiliki susunan daun rimbun sehingga biasa dimanfaatkan sebagai payung peneduh.
Si Kecil yang Jarang Dilirik
Buah kersen sering diabaikan karena dianggap kurang memiliki nilai komersial. Padahal buah kersen dapat dijadikan produk jadi yang dapat meningkatkan harga jualnya daripada dijual dalam bentuk buah segar. Buah kersen memiliki sejarah panjang sebagai buah yang dikonsumsi masyarakat lokal secara tradisional untuk berbagai manfaat kesehatan. Nutrisi yang terkandung di dalamnya sangat beragam. Meski bentuknya kecil, manfaat buah kersen lebih besar dari ukuran buahnya.
Buah kersen masuk ke Indonesia dari Filipina sekitar akhir abad ke-19 atau pada zaman kolonial Belanda. Dulu orang Belanda menyebut Japanse kers (Ceri Jepang). Sebutan itu kemudian diturunkan ke bahasa Indonesia menjadi kersen, meski ada juga yang menyebutnya sebagai ceri terutama daerah Jakarta. Sinonim buah merah menyala ini antara lain kersem, seri, ceri, talok, atau kerukup siam.
Dinilai memiliki banyak kenangan masa kecil, buah kersen diberi julukan “buah legendaris” alias buahnya anak-anak zaman old. Rasa buah kersen yang manis mengundang anak-anak untuk memanjat pohon dan memburu buah berbentuk bulat sempurna ini. Selain dimakan langsung, buah kersen dapat diolah menjadi jus, sirop, selai, dan dodol.
Kandungan Nutrisi Daun dan Buah Kersen
Tahukah Anda jika daun kersen dapat dikonsumsi? Bagian tanaman ini mengandung fitokimia atau zat kimia khas tanaman yang berkhasiat. Dilansir dari laman Poltekkes Putra Indonesia Malang, ekstrak daun kersen mengandung alkaloid, tanin, saponin, flavonoid, polifenol, dan flavanol.
Setiap 100 gram daun tanaman ini mengandung:
- 76,3 gram air
- 2,1 gram protein
- 2,3 gram lemak
- 17,9 gram karbohidrat
- 4,6 gram serat
- 125 miligram kalsium
- 94 miligram fosfor
- 0,015 miligram vitamin A
- 90 miligram vitamin C
Sedangkan buah kersen yang lebih dikenal orang Amerika sebagai Jamaica cherry atau strawberry tree ini juga memiliki kandungan nutrisi yang tidak kalah bermanfaat dari daunnya.
Dikutip dari hellosehat.com dalam 100 gram buah kersen terdapat kandungan gizi sebagai berikut:
- Air: 77,8 gram
- Protein: 0,324 gram
- Lemak: 1,56 gram
- Serat: 4,6 gram
- Kalsium: 124,6 miligram (mg)
- Fosfor: 84 mg
- Zat besi: 1,18 mg
- Karoten: 0,019 mg
- Thiamin (Vitamin B1): 0,065 mg
- Riboflavin (Vitamin B2): 0,037 mg
- Niasin: 0,554 mg
- Asam askorbat (Vitamin C): 80,5 mg
Manfaat Daun dan Buah si Mungil Merah
Dilansir dari kompas.com, daun kersen memiliki manfaat:
Pertama, potensi obat antidiabetes. Dikutip dari laman Universitas Airlangga, daun kersen berpotensi dimanfaatkan sebagai obat antidiabetes atau pencegah diabetes karena memiliki kandungan senyawa aktif, antara lain alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin.
Kedua, meredakan asam urat. Kandungan flavonoid dalam daun kersen bermanfaat bagi penderita asam urat karena flavonoid menghambat enzim xantin oksidase.
Ketiga, meringankan sakit kepala. Seperti dilansir dari E-Journal Universitas Atma Jaya Yogyakarta, masyarakat Peru memanfaatkan daun kersen sebagai obat herbal sakit kepala. Kandungan senyawa kimia seperti tanin, saponin, flavonoid, dan polifenol dalam daun kersen bertindak sebagai antimikroba dan antioksidatif yang berfungsi menurunkan sakit kepala.
Keempat, potensi obat kanker serviks. Antioksidan jenis flavonoid pada daun tanaman kersen dapat menghambat sel kanker serviks atau kanker leher rahim. Potensi ini berdasarkan penelitian awal yang telah dilakukan oleh lima mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur dengan menggunakan metode gelombang mikro. Namun, masih diperlukan studi lebih lanjut untuk mengetahui efek dan potensi ekstrak daun kersen dalam menghambat kanker serviks manusia.
Kelima, meredakan radang. Daun kersen memiliki sifat antiinflamasi atau antiperadangan sehingga berpotensi sebagai ramuan pereda radang.
Sedangkan dilansir dari alodokter.com, berikut beberapa manfaat mengonsumsi buah mungil ini:
Pertama, mencegah dan mengatasi sembelit. Terdapat sekitar 13 gram serat dalam 100 gram buah kersen. Serat baik untuk mencegah dan mengatasi sembelit. Makanan yang kaya akan serat dapat membantu memperlancar pencernaan dengan menarik air ke dalam usus besar, sehingga tinja menjadi lebih lembut dan mudah dikeluarkan dari tubuh.
Kedua, mencegah infeksi. Kandungan vitamin C terkandung banyak dalam buah kersen yang bermanfaat untuk mencegah penyakit infeksi, salah satunya penyakit flu. Saat terkena flu, mengonsumsi makanan atau suplemen vitamin C diketahui dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi, seperti pneumonia atau infeksi paru-paru.
Ketiga, menurunkan risiko serangan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak buah dan sayur yang mengandung antioksidan bermanfaat untuk menurunkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke. Anda bisa mengonsumsi buah kersen untuk mencukupi asupan antioksidan harian.
Keempat, menekan nafsu makan. Untuk orang yang sedang diet, buah kersen bisa dijadikan sebagai camilan sehat. Kandungan protein yang cukup tinggi, yaitu 26 gram dalam 100 gram dapat menekan nafsu makan. Protein diketahui mampu mengurangi tingkat hormon ghrelin yang memicu munculnya rasa lapar serta meningkatkan hormon kenyang. Selain itu, buah kersen juga tinggi akan kandungan serat, sehingga membuat kenyang lebih lama.
Kelima, mengatasi dan mencegah asam urat. Asam urat merupakan radang sendi yang ditandai dengan pembengkakan dan rasa sakit. Untuk mengatasi atau mencegah penyakit ini, disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, seperti buah kersen. Penurunan kadar asam urat dalam darah dapat dibantu oleh Vitamin C.
Keenam, menurunkan risiko penyakit Alzheimer. Apakah Anda sering lupa dan pikun? Nah, buah kersen cocok dikonsumsi oleh Anda. Penyakit Alzheimer adalah gangguan otak yang kerap menyerang lansia. Penyakit yang dapat menyebabkan hilangnya ingatan serta menurunkan kemampuan kognitif secara perlahan ini dapat diturunkan risikonya dengan mengonsumsi makanan yang mengandung senyawa antioksidan dan antiradang. Manfaat kedua senyawa ini bisa Anda dapatkan dalam buah kersen.
Ketujuh, mencegah anemia. Sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh dihasilkan oleh zat besi. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia. Untuk mencegah anemia, Anda dapat mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, seperti buah kersen. Vitamin C membantu meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan, sehingga dapat mencegah terjadinya anemia. Buah ini juga menjadi pilihan yang tepat untuk orang yang sedang menjalani diet tanpa daging karena orang yang menjalani diet tanpa daging berisiko tinggi mengalami anemia.
Namun, perlu diingat bagi penderita diabetes sebaiknya membatasi konsumsi buah kersen karena mengandung gula yang cukup tinggi. Selain itu, konsultasi ke dokter penting dilakukan jika ingin mengonsumsi buah kersen sebagai pendamping pengobatan penyakit tertentu.
Baca: Buntil, Buntalan Sayur nan Lezat
Cara Membuat Sirup Buah Kersen
Dikutip dari fmipa.uny.ac.id, berikut cara membuat sirup buah kersen tanpa perlu penambahan bahan kimia apa pun.
Bahan:
- Buah kersen masak
- Air
- Gula putih
- Kayu manis
- Garam
- Vanilla
- Pewarna makanan
Alat:
- Ember
- Panci
- Penumbuk (cobek)
- Saringan
- Botol untuk mengemas
Langkah-langkah:
- Pilih buah kersen yang sudah matang (berwarna merah) lalu cuci hingga bersih.
- Pisahkan daging buah kersen dari kulitnya dengan cara ditumbuk.
- Rebus dengan perbandingan 1 bagian air dengan 3 bagian kersen (1:3).
- Masukkan gula dengan perbandingan 1:2 beserta vanilla, garam, dan kayu manis secukupnya sampai mendidih dan harus terus diaduk.
- Setelah mendidih sirup kersen disaring untuk menghilangkan ampas dan diberi pewarna agar lebih menarik dan dikemas dalam botol.
Konsumsi Buah dalam Islam
Allah Swt. telah menciptakan bumi dengan anugerah luar biasa untuk manusia. Sebagai tempat tinggal berbagai makhluk hidup, bumi memiliki kesatuan ekosistem yang kompleks disertai keanekaragaman hayati sebagai penunjang kehidupan. Tumbuhan termasuk pepohonan di dalamnya merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang berperan besar menjaga kelangsungan kehidupan di bumi.
Tumbuhan merupakan bentuk kehidupan yang pertama kali muncul dan berkembang di daratan bumi. Tumbuhan diduga hadir lebih awal dari manusia dan hewan, sekitar lebih dari satu miliar tahun yang lalu. Sedangkan fosil manusia tertua usianya hanya mencapai sekitar 100.000 tahun.
Konsumsi buah untuk kesehatan sangat dianjurkan dalam Islam. Sebagaimana dalam Al-Qur'an surah Abasa ayat 24–32 yang artinya: “Maka, hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami telah mencurahkan air (dari langit) dengan berlimpah. Kemudian, Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya. Lalu, Kami tumbuhkan padanya biji-bijian, anggur, sayur-sayuran, zaitun, pohon kurma, kebun-kebun (yang) rindang, buah-buahan, dan rerumputan. (Semua itu disediakan) untuk kesenanganmu dan hewan-hewan ternakmu.”
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah meminta manusia untuk memperhatikan makanannya. Allah telah menyiapkan biji-bijian, sayur-sayuran, dan buah-buahan yang mengandung protein, karbohidrat, dan nutrisi lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dengan memperhatikan apa yang dimakan dan memanfaatkan tumbuhan sebagai obat, manusia menjadi sehat sehingga mampu menunaikan tugas yang dibebankan oleh Allah Swt. kepadanya, yaitu sebagai khalifah di bumi.
Wallahua’lam bishawab. []
Sampai sekarang, saya masih suka makan buah ini.
Baarakallaah Mbak Hafida.
Duluuu seneng banget manen buah ini. Pohonnya banyak dan cepat tumbuhnya. Dia tahan di berbagai kondisi tanah. Di dalam selokan bisa hidup, di tanah kering pun dia subur.
Ah, saya suka buah kersen ini
siapa sangka manfaatnya luar biasa
jazakumullah khayran Mba Hafida
Masyaallah, ternyata di balik bentuk buahnya yang kecil tersimpan manfaat yang begitu besar. Rasanya pun manusia menyegarkan. Barakallah mba @ Dida
Namanya talok kalau di tempat saya. Pohonnya gampang tumbuh. Nyemilin buahnya sambil berteduh di bawah pohonnya.. asyik bener.. hehehe..
Barakallah Mbak Hafida..