Untuk Putra Istimewa

Untukmu Putra Istimewa

Semoga Allah beri kita kekuatan hingga akhir dan mengumpulkan kita di surga-Nya. Putra istimewa ibu, semoga Allah senantiasa menjagamu.

Oleh. Deena Noor
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Nak, jika kelak kau bisa membaca ini, ketahuilah bahwa ibu sangat menyayangimu. Kau sangat istimewa. Kau adalah anugerah terindah dari Sang Pencipta untuk ibu.

Ibu bersyukur menjadi ibumu. Tak pernah terbayangkan dalam hidup ibu bahwa Allah karuniakan putra istimewa sepertimu. Karena keistimewaanmulah, orang-orang bilang bahwa ibu juga istimewa. Ibu dipandang sebagai sosok yang hebat karenamu. Ibumu yang sangat banyak kekurangannya ini ikut diperhatikan oleh orang lain. Tanpamu, ibu hanyalah wanita biasa.

Meskipun tidak mudah mengasuhmu dengan segala keistimewaanmu, tetapi ibu tidak ingin menyerah. Dengan segenap kekuatan yang ibu miliki, ibu berusaha menjagamu supaya tetap nyaman dan tenang. Ibu berupaya menjauhkanmu dari segala hal yang bisa memicu perilaku autistikmu muncul. Ibu tak ingin kau mengalami tantrum. Menyakitkan bagi ibu saat melihatmu kesulitan mengungkapkan perasaan dan keinginan. Nelangsa hati ibu melihatmu menangis, Nak. Ibu hanya ingin kau selalu merasa bahagia sepanjang waktu.

Meskipun ibu sering kelelahan dan kesakitan, tetapi ibu bertahan agar kau tak kesusahan. Meskipun harus tertatih-tatih, tetapi tetap ibu jalani agar kau bisa merasa lebih baik. Rasa lelah dan sakit seakan tiada artinya ketika melihat senyum dan tawamu. Ibu akan terima semua kepahitan demi melihatmu dalam kebahagiaan.

Masih teringat perjuangan kita menempuh jalan panjang demi keadaanmu yang lebih baik. Terekam dalam memoriku saat kita menyusuri jalanan di bawah teriknya sinar mentari guna menemui seorang ahli tumbuh kembang anak. Ada sedih tak terkira karena ibu tak memiliki cukup uang untuk memberikanmu pendidikan dan kehidupan yang lebih baik. Andai ada kesempatan untuk memutar waktu, ibu ingin kembali ke masa-masa itu dan akan berjuang lebih keras lagi untukmu. Namun, ibu percaya bahwa semua sudah menjadi kehendak-Nya dan itulah yang terbaik untuk kita.

Tak pernah sekali pun ada rasa sesal memilikimu sebagai putra ibu. Tak pernah sedikit pun terpikir untuk meninggalkanmu. Tak pernah ibu malu dengan kondisimu. Tak pernah ibu menganggapmu sebagai beban. Namun, kaulah putra istimewa yang menjadi ujian indah dan insyaallah mendatangkan pahala dari-Nya sebagaimana yang disebutkan dalam surah At-Taghabun ayat 15:

اِنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ

Artinya: “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah pahala yang besar.”

Yang lain boleh meninggalkanmu, tetapi itu tidak berlaku untuk ibu. Selamanya, ibu akan ada di sisimu. Sepanjang hidup, ibu akan menjagamu. Selama napas ini masih berembus, selama itu pula ibu akan membersamaimu. Itulah janji ibu.

Seluruh dunia bisa saja menolakmu, tetapi tangan ibu akan selalu memelukmu. Orang biarkan saja memandangmu aneh, tetapi ibu selalu melihatmu sebagai anak yang istimewa. Meskipun orang menganggapmu bodoh atau gila, tetapi kau spesial di mataku. Kau putra istimewa ibu. You are my special son.

Kaulah yang membuat ibu tegar menjalani hidup. Kaulah yang mengajarkanku untuk menjadi kuat dan sabar dalam melalui ujian kehidupan. Darimulah, ibu belajar tentang keikhlasan menerima setiap takdir yang tertulis. Kaulah yang membuat ibu lebih menghargai setiap proses walau sekecil apa pun itu. Karenamu, ibu belajar agar selalu bersyukur atas setiap hal yang dimiliki.

Ada kalanya ibu mencemaskanmu. Ibu cemas dengan masa depanmu. Dengan segala keunikanmu, bisakah dunia menerimamu?

Kadang tebersit di pikiran, siapa yang akan menjaga dan mengurusmu bila ibu tiada nanti? Bisakah kau bertahan? Adakah yang mengerti dengan keadaanmu? Cukup sabarkah mereka menghadapi segala tingkahmu?

Ternyata ibu salah. Bukanlah ibu yang selama ini menjagamu, tetapi Allah, Nak! Kau baik-baik saja hingga saat ini karena Allah yang melindungimu. Allah yang menjamin keselamatanmu, bukan ibu. Ibu telah dengan sombongnya mengira bahwa ibulah yang menjadikan itu semua. Salah besar! Astagfirullah!

Hidupmu akan baik-baik saja karena ada Allah Sang Maha Pelindung. Dia akan selalu melindungi anak-anak istimewa sepertimu melalui tangan-tangan manusia yang peduli dan penuh cinta kasih tanpa pamrih.

Masa depanmu sudah terjamin. Kau akan kembali ke tempat semestinya, yaitu di surga-Nya. Di situlah rumahmu yang sesungguhnya. Dunia ini hanya tempat singgahmu. Keberadaanmu di dunia menjadi ladang pahala bagi siapa saja yang berbuat baik padamu.

Ibu mengkhawatirkan keadaanmu nanti, padahal nasib ibulah yang masih tak pasti. Dahulu, sering ibu bertanya apakah dirimu juga akan dihisab atas semua yang kau lakukan, padahal secara kesadaran kau tak memilikinya. Satu jawaban yang menenangkan hati karena dikatakan bahwa untuk anak-anak sepertimu yang tidak memiliki kesadaran sebagaimana manusia normal lainnya tidak akan dihisab. Ibaratnya, dengan kondisimu, akalmu pun tidak sempurna sehingga diangkatlah pena atasmu. Wallahu a’lam.

Masa depan ibu sendiri masih tak menentu. Akankah berakhir baik atau buruk? Karena itulah, Nak, tolonglah ibumu ini kelak. Carilah ibu bila kau tak menjumpaiku di surga. Mintalah pada Rabbmu untuk mengampuni dosa-dosa ibu. Raihlah tangan ibu saat memasuki rumahmu di surga nanti. Ingatlah wanita ini yang pernah menjadi ibumu saat kau tinggal sementara di dunia.

Anakku, maafkanlah ibu untuk semuanya. Maafkan segala kekurangan ibu. Anakku, kaulah kunci surga yang akan terus kugenggam. Anakku, kau amanah yang masih terus kuperjuangkan hingga raga ini tak lagi bernyawa.

Nak, doa ibu selalu untukmu agar kau diliputi kebahagiaan dan dikelilingi oleh orang-orang yang sayang dan peduli padamu. Semoga Allah beri kita kekuatan hingga akhir dan mengumpulkan kita di surga-Nya. Putra istimewa ibu, semoga Allah senantiasa menjagamu.

Wallahu a'lam bishawaab. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Deena Noor Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Yahya Sinwar Tetap Bersinar
Next
Kersen, si Ceri Lokal yang Melegenda
5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

7 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Netty
Netty
8 days ago

Mb deena... peluk jauh dari Malang. Sehat2 selalu ya mas sama ibuk

haifa
haifa
13 days ago

Membacanya membuat hati gerimis.
Semoga Mbak Deena sekeluarga diparingi kesehatan yang sempurna
Peluk jauh buat Mba Deena dan permata hatinya

Mimy Muthmainnah
Mimy Muthmainnah
14 days ago

Menjadi orang tua hebat bagi si buah hati nan istimewa adalah takdir terindah dalam perencanaan Allah yang semoga dg itu keikhlasan dan ketulusan terus terpupuk pada diri. Selalu keren naskahnya, barakallah semoga putranya sehat selalu Amin

novianti
novianti
14 days ago

MaasyaaAllah, so sweet. Semoga kelal dikumpulkan di jannah-Nya. Aamiiin ya Allah

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
14 days ago

MasyaAllah, semoga menjadi tabungan dan kelak dijadikan pintu surga buat mbak Dena.

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
14 days ago

Masya Allah, Allah Swt. memberikan putra istimewa kepada mbak Dina karena mbak Dina juga istimewa.

Deena
Deena
14 days ago

Jazakillah khair NP

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram