All Eyes on Rafah, Palestina Butuh Junnah

All Eyes on Rafah, Palestina butuh Junnah

Mulai dari Gaza sampai ke Rafah, Zionis Yahudi mempertontonkan kekejamannya, tanpa ada pembelaan secara nyata dari dunia Islam.

Oleh. Isty Da’iyah
(Kontributor NarasiPost.Com & Analis Mutiara Umat Institute)

NarasiPost.Com-Palestina makin Membara! Dari Gaza hingga Rafah tidak yang ada yang luput dari serangan penjajah. Aktivis hingga mahasiswa di seluruh dunia banyak yang beraksi, tapi Zionis tak punya hati!

Bagi Zionis kecaman dunia internasional, termasuk negara-negara Arab dan negara Islam sudah tidak mempan lagi baginya. Terbukti sebagaimana yang dilaporkan oleh kantor berita Palestina pada Kamis, 9/5/24, sebanyak 35 warga sipil Palestina tewas akibat serangan Zionis di Rafah. (Sindonews.com 9/5)

Sementara itu juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby mengatakan bahwa invansi besar-besaran Israel ke Rafah tidak akan mencapai tujuannya yakni mengalahkan Hamas. Sehingga untuk sementara AS dalam sepekan ini akan menghentikan suplai senjatanya yang terdiri dari 1800 bom seberat 2000 pon dan 1700 bom seberat 500 pon. (Sindonews.com 10/5)

Dengan alasan memerangi Hamas, kekejaman Zionis dipertontonkan kepada dunia. Mata dunia kini tertuju pada Rafah. Namun, keganasan Israel makin tak terkendali. Israel bak monster yang haus darah.

Setelah Gaza, Rafah Luluh Lantak

Rafah, kota paling selatan di Jalur Gaza kini membara berselimut merah darah syuhada. Di latar belakangi alasan melancarkan serangan darat terhadap Hamas, Israel membombardir Rafah.

Setelah infrastruktur di Gaza telah hancur, dan yang terbesar melanda Gaza bagian utara, warga sipil digiring ke selatan wilayah yang dekat perbatasan yakni Rafah. Di Rafah hidup mereka bertambah makin mengenaskan. Mereka hidup di tenda-tenda darurat dengan kondisi memprihatinkan namun masih diserang juga oleh Zionis Israel.

Dikutip dari AP News, Israel menargetkan serangan untuk 4 batalion Hamas di Rafah. Zionisme mengirim pasukan darat untuk membombardir Rafah. Alasan lain Israel menyerang Rafah adalah terkait erat dengan dampak politik besar Netanyahu. Karena pemerintahannya bisa terancam runtuh, jika dia tidak segera melakukan penyerangan terhadap Rafah demi memerangi Hamas. (tirto.id.com 8/5)

Sungguh ironi, alasan klasik untuk melakukan genosida besar-besaran terhadap rakyat Palestina. Bahkan sejumlah pelanggaran perang yang dilakukan Zionis Israel seolah dibiarkan oleh organisasi besar dunia, PBB.

All Eyes on Rafah

Setelah Gaza luluh lantak oleh serangan brutal Israel, dan yang tersisa hanya puing-puingnya. Kini giliran Rafah menjadi target penjajah. Bahkan kondisi Rafah yang luluh lantak akibat genosida yang dilakukan oleh Israel membuka mata dunia untuk melakukan aksi peduli Rafah. Salah satunya dengan meramaikan tagar All Eyes on Rafah.

Mamang, penderitaan warga Palestina tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Air mata tak cukup mewakili kepedihan hati. Sehingga banyak yang menyuarakan kemerdekaan, dan kepedulian demi kebebasan bangsa Palestina, baik muslim atau nonmuslim yang mengatasnamakan kemanusiaan demi membela saudara.

Karena nyatanya retorika berapi-api dari pemimpin negara-negara Arab dan negara Islam yang membela Palestina, tidak pernah diikuti tindakan nyata dengan mengirim pasukannya. Harusnya tindakan nyata juga diwujudkan dalam bentuk intervensi militer dan menekan Barat untuk mengusir dan menghentikan kekejaman Zionis. Sebaliknya kebiadaban Zionis makin nyata dari Gaza hingga Rafah, genosida terus dilancarkan oleh penjajah.

Sesak dada melanda, melihat penderitaan saudara kita yang ada di Palestina. Akibat sekat nasionalisme, sesama muslim tak bisa berbuat apa-apa untuk menolong saudaranya. Bahkan sekadar hanya untuk memberi makanan dan obat-obatan sudah diadang di perbatasan.

Pembunuhan massal (genosida) terhadap umat Islam di Gaza masih berlanjut hingga ke Rafah. Penghancuran rumah sakit, sekolah, dan sarana publik terus berlangsung. Umat muslim di Gaza dan di Rafah seakan dibiarkan kelaparan dan merintih kesakitan.

Mirisnya lagi, semua kejahatan ini terjadi di depan mata penguasa negeri-negeri Islam, tanpa mereka kuasa melakukan hal yang nyata. Sungguh memprihatinkan, alih-alih mereka menggerakkan tentaranya membebaskan Palestina terutama penguasa Arab, justru mereka menjadi iron dome utama dan paling dekat yang melindungi entitas Zionis Yahudi.

Butuh Solusi Nyata

Terhitung enam bulan terakhir, fakta paling mengerikan bagi umat Islam adalah genosida di Palestina. Mulai dari Gaza sampai ke Rafah, Zionis Yahudi mempertontonkan kekejamannya, tanpa ada pembelaan secara nyata dari dunia Islam. Yang ada hanya basa-basi yang tak berarti.

Tidak dimungkiri saudara kita di Palestina butuh bantuan makanan, obat-obatan, dan keperluan lainnya. Penggalangan dana dan boikot produk Israel adalah bentuk kepedulian terhadap penderitaan di Palestina. Namun, hal yang paling urgen adalah segera mengusir penjajah Israel dari Palestina. Hal ini perlu sebuah kekuatan dari para penguasa negeri muslim di dunia untuk mewujudkannya. Namun, nyatanya Israel masih leluasa melakukan kejahatannya.

Hampir setengah tahun Gaza dibombardir Zionis Yahudi. Wanita dan anak-anaknya dibunuh secara membabi buta, dan kini Rafah juga luluh lantak. Mereka tidak memiliki akses keluar sehingga kelaparan menjadi pemandangan yang mengenaskan. Mereka makan rumput bahkan pakan ternak. Belum ada tanda-tanda pembantaian akan berakhir. Bantuan pangan menumpuk di pintu perbatasan gara-gara diadang Zionis laknatullah.

Di tengah penderitaan rakyat Gaza, ada sebagian yang justru mengkampanyekan seruan perdamaian atau gencatan senjata, serta menyalahkan perlawanan yang dilakukan oleh warga Palestina khususnya Hamas. Dengan dalih rasa kasihan terhadap kondisi rakyat Palestina, muncul seruan perdamaian dan solusi dua negara.

Seruan ini jelas sangat menyakitkan, karena Palestina sudah porak-poranda. Sudah saatnya ada solusi nyata. Karena sejatinya Zionis tidak kenal bahasa perdamaian, Zionis hanya tahu bahasa perang. Berkali-kali perjanjian perdamaian diingkarinya. Sehingga sudah saatnya umat Islam bangkit untuk bersatu mewujudkan solusi nyata.

https://narasipost.com/world-news/03/2024/kelaparan-mengancam-gaza-dunia-butuh-khilafah/

Melihat realitas kekejaman kaum Zionis, dalam syariat Islam telah ada perintah bagi kaum muslim untuk melakukan jihad. Yakni melakukan jihad untuk membela negeri yang diserang musuh. Karena Allah Swt. telah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 194 yang artinya:

“Siapa saja yang menyerang kalian seranglah dia seimbang dengan serangan terhadap kalian.”

Allah Swt. juga memerintahkan untuk mengusir siapa pun yang telah mengganggu kaum muslim. Karena itu, seruan perdamaian dengan penjajah yang telah menzalimi kaum muslim di Palestina bertentangan dengan hukum syariat, bahkan akan menyebabkan agresi militer kaum Zionis makin merajalela. Menyerahkan sepenuhnya perlawanan terhadap entitas Yahudi pada rakyat Palestina di Gaza dan Rafah juga merupakan sebuah tindakan pengecut, dan tidak bertanggung jawab. Maka solusi nyatanya adalah kirim semua pasukan kaum muslim untuk berjihad mengusir penjajah alam satu komando.

Butuh Kekuatan Besar sebagai Junnah

Jika solusi nyata untuk membebaskan Palestina adalah dengan mengirim pasukan tentara muslim dengan kekuatan besar untuk melawan kekejaman Zionis Israel. Maka umat harus menyadari bahwa mereka butuh junnah atau pelindung. Yaitu sebuah eksistensi negara besar yang disebut Khilafah. Instusi negara inilah yang akan menjadi junnah yang melindungi Palestina, dan menyingkirkan entitas Yahudi dari tiap jengkal tanah Palestina.

Alasan utama mengapa umat membutuhkan sebuah eksistensi Khilafah, karena selama ini lembaga-lembaga internasional tidak mampu melindungi Palestina. Bahkan PBB mengaku bahwa badan dunia ini tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan kekejaman rezim Zionis di Gaza.

Sementara itu diamnya para pemimpin negara-negara Arab dan dunia Islam, bahkan sebagian mereka justru bekerja sama dengan induk semangnya Zionis Israel, yakni Amerika Serikat dan Inggris. Sehingga hanya kekuatan besar yang sanggup memobilisasi kekuatan umat untuk mengusir entitas Yahudi.

Adanya Khilafah akan menghapus belenggu nasionalisme yang telah mempersulit umat Islam dari memberikan pertolongan terhadap saudara mereka yang teraniaya. Sebagaimana yang terjadi di Gaza dan Rafah, Palestina. Dengan Khilafah perasaan ukhuwah islamiyah di tengah umat akan dirasakan oleh semua umat Islam di seluruh dunia. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, bahwa Rasulullah bersabda yang artinya:

“Perumpamaan kaum mukmin dalam hal kasih sayang bagaikan satu tubuh. Jika satu anggota tubuh merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasa panas dan demam.”

Alhasil jika umat mempunyai junnah yang berupa keberadaan Khilafah, maka nasib umat muslim yang teraniaya akan dibela. Khilafah akan menyatukan umat muslim di dunia. Maka saat ini jelas sekali untuk membebaskan Palestina membutuhkan jihad yang dikomando oleh pimpinan negara Khilafah.

Wallahu’alam bishawab []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
isty Daiyah Kontributor NarasiPost.Com & Penulis Jejak Karya Impian
Previous
Duet Anies-Ahok, Mungkinkah Terwujud?
Next
Kelaparan Global, Hanya Islam yang Menjadi Harapan
4 4 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

6 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Netty al Kayyisa
Netty al Kayyisa
2 months ago

Ya Allah nyesek banget. Merasa bersalah, gemas, sedih, terluka campur aduk rasanya. Sampai ga berani saya lihat video2 atau gambar2 ttg Palestina. Air mata selalu meleleh menyisakan rasa sesal kenapa ga bsia berbuat apa2 untuk saudara di Palestina?

Khosiah
Khosiah
2 months ago

Semoga umat tercerahkan sehingga bisa melihat akar masalah dari masalah² yg dihadapi dunia Islam hari ini

Careemah
Careemah
2 months ago

tanpa khilafah umat islam akan teraniaya

Hanimatul Umah
Hanimatul Umah
2 months ago

Sudah mengalah pindah ke Rafah masuh dikejar juga oleh Zionis laknatullah sungguh menyakitkan kami sebagai umat Islam punya hati nurani kepada sesama muslim di belahan dunia. Hanya dengan Khilafah sebagai Junnah umat di seluruh dunja mendapatkan keamanan secara sempurna.

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
2 months ago

Jazakillah khoir tim NP.
#Save Palestine
#All Eyes on Rafah

bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram