Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia

Maritim Indonesia

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah.

Oleh. Miladiah al-Qibthiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Halo, Guys. Kali ini aku akan menuliskan tentang tema maritim? Kamu tahu 'kan maritim itu apa? Orang Indonesia pasti tahu, secara negara kita ini dikenal sebagai negara kepulauan di mata dunia. Kamu tahu enggak ada berapa pulau yang berjejer di negeri kita? Ada tujuh belas ribu lebih pulau, Guys. Wow, karena sebagian wilayahnya merupakan lautan. Selain itu, mata pencaharian masyarakat lokal kita juga sebagian besar dari laut alias sebagai nelayan. 

Ada kabar baik dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi. Eh, sebentar, enggak tahu deh ini kabar baik atau justru menjadi kabar buruk bagi masyarakat Indonesia khususnya yang kesehariannya berada di "jalur maritim". Sudah jadi rahasia umum, Guys, kalau kabar itu datangnya dari dunia internasional pasti ada hubungannya dengan kerja sama yang ujung-ujungnya hanya menguntungkan sepihak. Bukan suuzan ya, Guys, ya. Baca sampai finish, oke! 

By the way, katanya Pak Jenderal, Indonesia terpilih lagi menjadi anggota dewan International Maritime Organization (IMO) kategori C 2024-2025. Indonesia meraih 135 suara dari 168 dengan hak suara atau sekitar 80% negara. Lanjut Pak Jenderal lagi, mayoritas negara paham peranan Indonesia dalam maritim internasional. Mengapa mayoritas negara itu seolah paham banget kalau Indonesia layak menjadi poros maritim dunia? Karena potensi laut Indonesia memang memiliki dimensi yang beragam, dari mulai pertahanan-keamanan, sumber daya alam laut, pariwisata bahari, dan transportasi perhubungan.

Benarkah Ini Pencapaian? 

Sebelum membahas perihal masuknya Indonesia  menjadi anggota dewan IMO menjadi salah satu pencapaian Indonesia untuk mengembalikan kejayaan maritim, aku spill dulu deh hal-hal yang berkaitan dengan potensi sumber daya alam laut Indonesia. SDA laut Indonesia memiliki beberapa potensi strategis, lo, Guys, antara lain:

Pertama, Indonesia memiliki potensi minyak dan gas bumi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, Guys, dan titik-titik eksplorasi tersebar di berbagai kawasan baik di pesisir maupun di perairan lepas. Kandungan dasar laut Indonesia adalah memiliki 60 cekungan minyak dan gas bumi, yang diperkirakan dapat menghasilkan 84,48 miliar barel minyak. Dari jumlah cekungan itu, 40 cekungan terdapat di lepas pantai dan 14 cekungan lagi ada di pesisir (Sukamto, 2017).

Kedua, Indonesia memiliki potensi biota laut yang tergolong langka di dunia (seperti penyu, duyung, hiu paus) masih banyak tersebar dari Sabang sampai Merauke. Indah banget ya, Guys. Kamu sudah pernah lihat langsung, enggak? Kalah nih kita sama orang-orang luar yang suka menyenter kekayaan laut kita dari jarak jauh maupun dekat. 

Ketiga, potensi coral reef yang berperan dalam menyerap karbon, sekalipun faktanya seiring berkembangnya pariwisata mengakibatkan terjadinya coral bleaching di beberapa kawasan. 

Keempat, potensi rumput laut nasional, yang banyak ditemukan di perairan Paparan Sahul, mulai dari Sulawesi sampai Kepulauan Maluku dan sekitarnya. Wah, tersebar luas ya, Guys. Wilayah Paparan Sahul di bagian timur Indonesia ini memiliki kedalaman yang lebih besar dibanding Paparan Sunda, dan semakin dalam laut maka volume kekayaan yang dimiliki juga bisa semakin besar. Hem, pantesan aja "orang luar" pada kesengsem sama Indonesia, ya, Guys. 

Gimana? Betapa luar biasa 'kan potensi laut Indonesia dan ini tentu tidak bisa diabaikan, Guys, baik itu dalam konteks potensi bawah laut maupun di permukaan laut. Kalau ditanya apakah ini sebuah pencapaian bagi Indonesia untuk mengembalikan kejayaan maritim dunia, bisa jadi, iya. Melihat potensi permukaan laut dengan luas wilayah lautan yang dimiliki Indonesia. Begitu juga dengan potensi bawah laut yang berkaitan dengan kedalaman laut dan segala isinya, seperti perikanan, migas, pemanfaatan kabel bawah laut, dan lain sebagainya. 

Kedua hal ini sangat merepresentasikan kejayaan maritim dunia, Guys. Namun, lihat dan amati juga apakah sistem hari ini mendukung Indonesia mampu menjadi poros maritim dunia, atau justru hanya sekadar jadi bumper ekonomi G20? Ini sangat penting untuk kita analisis, Guys. 

Bumper Ekonomi G20? 

Oke, Guys, aku jelaskan sedikit saja tentang ekonomi G20 ini, ya. Jadi, ekonomi G20 merupakan perkumpulan negara yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Alasan Indonesia tergabung dalam G20 dikarenakan saat ini posisi Indonesia berada di urutan ke-16 atau sejajar dengan Cina dan India yang pertumbuhan ekonominya selalu di atas rata-rata dalam perekonomian global. 

Group of Twenty atau G20 juga merupakan suatu kelompok kerja sama multilateral strategis ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia, Guys, baik negara maju maupun berkembang, dan itu terdiri atas 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa. Tak dimungkiri Indonesia memang memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah dan itu menjadi kekuatan ekonomi negara kita, dan itu diakui di mata dunia, Guys. Buktinya apa? Banyak negara maju yang memperebutkan harta kekayaan alam Indonesia, pun menanam investasi mereka berlomba-lomba. Dua hal ini cukup menjadi bukti bukan? 

Namun, Guys, yang namanya negara berkembang dengan potensi yang besar dan strategis seperti Indonesia tentu dijadikan bumper ekonomi bagi negara maju? Mengapa bisa begitu? Itulah salah satu "kelicikan" dalam sistem kapitalisme sekuler hari ini. Negara berkembang menjadi sasaran "pukulan/hantaman" jika ada pihak-pihak luar yang tidak bertanggung jawab. 

Ekonomi G20 ini 'kan dicanangkan sebagai percepatan pemulihan ekonomi global yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan. Nah, dari sini kita bisa ukur,  Guys, kalau sejauh ini ekonomi di negara kita tuh makin liberal. Gimana enggak liberal kalau aturannya tidak pernah lepas dari intervensi forum-forum asing. 

Pandangan Islam

Dalam pandangan Islam, jalur maritim mendapatkan posisi yang sangat penting untuk pertahanan sebuah negara. Aku pernah menyimak ulasan seorang pakar geopolitik, bahwa ada dua jenis industri pertahanan yang harus dibangun, 

Pertama, industri yang berhubungan dengan harta kekayaan yang termasuk dalam kepemilikan umum. Nah kepemilikan umum ini wajib dikelola oleh negara, Guys, gak boleh pengelolaannya diserahkan ke pihak asing seperti yang terjadi di sistem kapitalisme sekuler saat ini. 

Kedua, industri yang berhubungan dengan industri berat dan persenjataan. Meskipun komoditas ini ada yang termasuk kepemilikan individu, akan tetapi industri seperti ini memerlukan modal dan keahlian yang sangat berat, Guys, sehingga tetap harus dikelola oleh negara untuk mengadakannya. Industri pertahanan ini harus berdiri kuat dan independen. 

Sebagaimana firman Allah Swt. dalam QS. Al-Anfal ayat 60 berikut, 

وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”

Ayat ini jelas banget menggambarkan visi geopolitik pertahanan, Guys. Dalam konteks maritim Nusantara (Indonesia), kekuatan yang disanggupi oleh negara kita untuk menggentarkan musuh adalah dua industri pertahanan tadi, yakni industri pertahanan harta kekayaan alam dan industri berat dan persenjataan. Yakin deh, musuh-musuh Islam bakal gentar. Bayangkan saja, Guys, dengan potensi wilayah yang strategis, termasuk jalur maritim, itu bisa banget dimanfaatkan untuk menghalau musuh yang datang. 

Oleh karena itu, Indonesia bisa banget mengembalikan kejayaan maritim bahkan menjadi poros maritim dunia asalkan negara membangun pertahanan maritimnya dengan landasan dan fondasi geopolitik Islam, karena arahannya langsung berasal dari Sang Khalik yang banyak terurai dalam lembar-lembar kalam-Nya. 

Wallahu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Tim Redaksi NarasiPost.Com
Miladiah al-Qibthiyah Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
Seharum Bunga
Next
Akar Masalah Stunting
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

15 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Wd Mila
Wd Mila
11 months ago

Masyaa Allah, Mba Mila teenagernya gauls bingit.. emang benar, eksplorasi dalam kapitalisme sebenarnya adalah eksploitasi...

Mimy Muthmainnah
Mimy Muthmainnah
11 months ago

Wow keren potensi2 yg dimiliki negeri ini. Jika sj saat ini dikelola secara syariah. Alangkah sejahtera kehidupan rakyat. Kita tak akan lagi menemukan wanita atau anak yg ngamen di jalanan dll. Bagus sekali naskah mb Mila. Masyaallah.

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Mimy Muthmainnah
11 months ago

Jazakillahu khair bunda. Semoga mencerahkan

Firda Umayah
Firda Umayah
11 months ago

masyaAllah, tulisannya ringan dibaca tapi sarat akan isi. Jadi makin tahu kenapa Indonesia mau dijadiin poros maritim dunia

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Firda Umayah
11 months ago

MasyaAllah tabarakallah. Begitu juga tulisanmu mbak

Atien
Atien
11 months ago

Masyaallah. Naskah mba @Mila selalu renyah dan enak dinikmati. Serasa diajak jalan-jalan di laut lepas ( Auto mabuk laut nggak sih?)
Ternyata potensi laut Indonesia luar biasa melimpah. Tapi ngga bisa dinikmati sepenuhnya karena ketamakan sistem yang sedang diterapkan. Bahkan kita cuma kebagian kecuil doang. Beda dengan sistem Islam yang akan mengelolanya dan menyalurkan kepada seluruh rakyat demi terciptanya kesejahteraan.
Barakallah mbakku

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Atien
11 months ago

MasyaAllah jazakillahu khair bu. Wafiki barakallah

Sartinah
Sartinah
11 months ago

Masyaallah, suka kalau baca teenager mbak Mila. Andai para penguasa mau menjaga kekayaan negeri ini dengan membangun maritimnya sesuai geopolitik Islam, bakal kuat dan sejahtera negeri ini

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Sartinah
11 months ago

Bener banget Mbak Sar. Visi geopolitik Islam kudu didakwahkan

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
11 months ago

Selalu memaparkan karya tulis yang keren,mantul.

Dari kekayaan laut saja sudah bejibun. Mestinya rakyat Indonesia makmur. Namun kenyataannya banyak yang miskin tidak punya kerjaan untuk menghidupi keluarganya.
So setuju saatnya back to Islam kaffah

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Dewi Kusuma
11 months ago

Jazakillahu khair, wafiki barakallahu bunda

Dyah Rini
Dyah Rini
11 months ago

MasyaAllah tulisan Mbak Mila selalu mencerahkan. Bumi Indonesia memang dikaruniai kekayaan alam yang luar biasa, mulai dari tambang, hutan, laut dan lainnya. Namun sayang karena ridak dikelola dengan sistem Islam, karunia Allah Swt, itu tidak bisa dinikmati rakyatnya. Barakallah Mbak.

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Dyah Rini
11 months ago

Jazakillah khair Mbak. Wafiki barakallahu

Dia dwi arista
Dia dwi arista
11 months ago

Baarakallah Mbak Mila, selalu keren naskahnya

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Dia dwi arista
11 months ago

Mana naskahmu, Mbak Diaaa?

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram