Dunia Pendidikan di Tangan Sekularisme: Celaka, Guys!

Dunia

Dunia pendidikan dalam sistem sekuler meniscayakan pengabaian terhadap adab, hingga kelalaian halal-haram yang ditetapkan syariat.

Oleh. Rizki Ika Sahana
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Kamu tahu enggak, dunia pendidikan di tangan sistem sekuler tak henti melahirkan problem dan bencana, Guys! Kasus dugaan penganiayaan siswa oleh oknum guru serta pembunuhan sadis seorang ustazah oleh santrinya belakangan, bukan tidak mungkin merupakan fenomena gunung es yang semakin mewabah di tengah kehidupan kita yang tampak baik-baik saja.

Ini beritanya, Guys! Dilansir dari liputan6.com, seorang oknum guru PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan) diduga menganiaya siswa SDN Cibodas, Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Atas dugaan tersebut, oknum guru yang dimaksud dilaporkan pihak keluarga ke Satreskrim Polres Sukabumi pada Jumat (31/5). Kakak korban, Dede, menuturkan akibat kejadian itu adiknya mengalami luka di leher dan tangan, Guys! Menurutnya, kejadian itu bermula saat korban bermain bola dan tak sengaja mengenai kepala gurunya (liputan6.com, 09/06/202). Ternyata cuma gara-gara hal sepele.

Sementara itu, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng), seorang santri berinisial FA (13) membunuh dengan keji ustazah berinisial NJ (35). Seram banget! Katanya, pelaku diduga sakit hati setelah dihukum menulis Al-Qur'an dan dijemur. Penganiayaan maut itu terjadi di Ponpes Hidayatullah, Kilometer 6 Palangkaraya, pada Selasa (14/5) sekitar pukul 23.00 WIB. Pelaku membunuh korban dengan cara yang sangat kejam, yakni menikamnya berulang kali menggunakan pisau dapur di bagian kepala, wajah, bahu, juga dada hingga mencapai paru-paru (news.detik.com, 20/05/2024). Ya Allah, enggak habis pikir!

Sungguh tragedi yang memprihatinkan banget, ya, Guys, tindak kriminal justru melibatkan pendidik dan anak didik, yang bahkan masih berusia belia. Padahal, pendidikan bertujuan melahirkan insan berkepribadian santun, luhur, lagi berperilaku mulia. Bukan manusia miskin empati, sakit mental, lagi pelaku kejahatan. Benar-benar kondisi yang sangat bertolak belakang antara tujuan pendidikan dan produk yang dihasilkan ya, Guys!

Wajah Buram Pendidikan Sekuler

Dunia pendidikan yang berbasis pemisahan agama dari kehidupan ala sekularisme, bukan saja mengancam upaya pembentukan karakter anak bangsa, mencederai nilai-nilai luhur yang harus dijaga serta ditumbuhsuburkan, tetapi juga berpotensi melahirkan benih-benih pelaku kriminal, Guys! Dua contoh kasus di atas sangat mungkin hanyalah sebagian kecil produk sistem pendidikan sekuler yang nyata.

Gimana enggak, pendidikan sekuler jelas berorientasi materi sekaligus minim character building.  Nilai dan angka di atas kertas menjadi fokus utama. Sementara moral dan etika bukanlah soal yang diperhatikan secara saksama.

Wajar jika dunia pendidikan semacam ini meniscayakan pengabaian terhadap adab, hingga kelalaian halal-haram yang ditetapkan syariat. Sebab apa pun yang berasal dari perintah dan larangan-Nya enggak bernilai dalam pandangan sekularisme.

https://narasipost.com/opini/05/2024/sistem-pendidikan-kapitalistik-melahirkan-kezaliman/

Barat yang sekuler lagi liberal bahkan memberikan kebebasan bagi guru, dosen, serta anak didik, berperilaku amoral lagi menyimpang, Guys! Selama mengajar secara profesional dan disiplin terhadap peraturan institusi pendidikan tempatnya bekerja, itu semua dianggap enggak masalah. Terbukti, pihak sekolah di salah satu sekolah di Kanada misalnya, justru membela penampilan kontroversial guru transgender yang menuai protes dari murid-muridnya. (international.sindonews.com, 24/09/2022). Gila, enggak?!

Bukan hanya guru, anak didik yang melakukan aktivitas seks bebas suka sama suka misalnya, selama enggak melakukannya di lingkungan sekolah, enggak akan membawanya pada konsekuensi logis berupa sanksi. Sebab, kebebasan berperilaku adalah bagian dari hak asasi manusia yang dijunjung tinggi di sana, Guys. Meski hakikatnya rusak, merusak, hingga melahirkan bencana sosial yang menjijikkan, ya no problem bagi masyarakat Barat yang serba bebas.

Pendidikan dalam Islam Menghasilkan Manusia Mulia

Di masa keemasan Islam, saat berada di bawah kekuasaan Khilafah, generasi yang luhur lagi punya integritas kuat, dijumpai dengan sangat mudahnya di setiap negeri kaum muslim lo, Guys! Mereka menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan atas dorongan iman dan mindset yang benar tentang kehidupan. Bahwa semua yang eksis di dunia akan kembali kepada Sang Pencipta dan setiap manusia akan mempertanggungjawabkan amal perbuatannya.

Visi pendidikan yang kuat, berpengaruh, dan produktif adalah kunci utama lahirnya generasi semacam ini, Guys! Visi pendidikan tersebut merupakan penghayatan yang serius terhadap visi hidup sebagai muslim, yakni beribadah kepada Rabb semesta alam.

Maka, melahirkan generasi bertakwa adalah sebuah keniscayaan, tak bisa ditawar. Yakni generasi yang menyelaraskan setiap tindak-tanduk sekaligus hawa nafsunya dengan perintah dan larangan-Nya, sebagai wujud ibadah kepada Rabb-nya.

Karenanya, visi pendidikan pertama-tama ditujukan untuk membentuk syakhsiyah Islam atau kepribadian Islam pada diri anak didik. Berikutnya, melahirkan generasi pakar yang menguasai saintek serta skill kehidupan guna menyiapkan mereka berperan aktif membangun kemaslahatan umat untuk kepentingan izzah Islam wal muslimin.

Visi ini harus mewujud dalam sistem pendidikan yang tegak di tengah umat, Guys! Visi inilah yang akan mengarahkan berjalannya kurikulum, kegiatan belajar-mengajar, penyediaan sarana dan prasarana vital yang dibutuhkan, serta SDM pendidik yang profesional, berwawasan, lagi berkepribadian Islam.

Dengan sistem pendidikan Islam, lahirnya manusia mulia adalah sebuah kepastian, Guys! Sebab, pendidikan Islam didesain langsung oleh Al-Khalik Yang Maha Mulia lagi Maha Sempurna. Sistem pendidikan Islam mustahil menghasilkan kerusakan lagi bencana berkepanjangan. Allah berfirman dalam surah Al-Anbiya' : 107,

 ومااَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."

Oleh karena itu, satu-satunya cara adalah kita harus memperjuangkan tegaknya Islam kaffah. Agar sistem pendidikan yang terhormat lagi andal bisa diwujudkan. Tentu dengan dakwah mengedukasi semua teman sekaligus umat.

Kuy Guys, gaskeun!

Wallahu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Rizki Ika Sahana Kontributor NarasiPost.Com
Previous
BPJS Kesehatan, Alat Memalak Rakyat?
Next
Indonesia Bisa Membebaskan Palestina
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
novianti
novianti
3 months ago

Perusakan lewat jalur pendidikan sangat manjur untuk menenggelamkan pemikiran umat. Tantangan untuk membangkitkan pemikiran umat menjadi lebih berat. Karena perusakan sudah lewat lembaga resmi dan disebutkan pendidikan, padahal aslinya pembodohan. Guru dan murid, sama-sama jadi korban dalam sistem sekuler.

angesti widadi
3 months ago

Guru padahal orang tua kedua di sekolah ya! tapi memberi contoh yang tidak baik! huffttttt..

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram