"Perisai itu adalah Khilafah yang menerapkan seluruh syariat Islam, mempersatukan dan melindungi umat Islam serta menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia. Kita sekarang terpecah Guys dalam negara-negara kecil yang dibelenggu oleh ikatan nasionalisme yang justru menumpulkan kekuatan kita."
Oleh. Miladiah al-Qibthiyah
(Wakil RedPel NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Muskan Khaan. Siapa sih yang nggak kenal sosok muslimah yang berasal dari negeri Barata atau akrab dikenal Bollywood yang sampai hari ini masih mengguncang jagat maya karena aksinya yang begitu berani di tengah rundungan para lelaki asing di pintu gerbang kampusnya.
Wah wah wah… Kalau kamu yang ada di posisi Muskan, apa yang akan kamu lakukan, Guys? Apakah berani seperti dia atau menyerah dan mengikuti pinta para lelaki antah berantah itu? Well, reaksi Muskan patut banget kita acungi jempol, Guys. Bagaimana tidak, Muskan merespons dengan gagah berani para perundung itu karena sesuatu yang sangat ia jaga kehormatan dan kesuciannya. Ia begitu kuat melawan para perundung itu demi mempertahankan identitasnya sebagai seorang muslimah.
Maa syaa Allah banget ya Guys. Padahal, Muskan di sana minoritas lho. Kita yang hari ini hidup di negara mayoritas muslim justru fine-fine aja lepas hijab jika dianggap mengganggu pekerjaan di tempat instansi kita bekerja, misalnya. Harusnya kita punya tekad kuat dan keberanian seperti Muskan ketika itu berkaitan dengan identitas keislaman kita. Wait… wait… Jadi timbul pertanyaan nih di benak kita. Kira-kira kenapa ya muslim minoritas di India yang mengenakan jilbab dan burka setiap hari berubah menjadi kontroversial dalam beberapa pekan terakhir? Kita bahas bareng-bareng, yuk!
Kontroversi Hijab Muslim Minoritas
Sebagaimana yang menimpa saudari kita Muskan, ternyata apa yang dialamimya bermula dari Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkampanye selama beberapa dekade untuk menerapkam Uniform Civil Code (UCC), Guys. Tau nggak UCC itu apa? Itu lho semacam penyeragaman terhadap minoritas agar terlihat sama dengan penerapan hukum Hindu.
Padahal Guys, kebebasan beragama mereka dalam hal ini mengenakan jilbab telah dijamin di bawah konstitusi India. Bahkan, perwakilan Duta Besar AS pun ikut bersuara lho, Guys. Bahwasanya Kebebasan Beragama Internasional mengatakan larangan jilbab akan menstigmatisasi dan meminggirkan perempuan dan anak perempuan.
Mirisnya Guys, BJP yang menjalankan pemerintahan di Karnataka dan juga di pusat, malah mendukung larangan diskriminatif tersebut. Khususnya di perguruan tinggi di negara bagian Karnataka, India selatan. Akhirnya, memicu kontroversi yang besar deh. Katanya sih, mereka khawatir kalau-kalau simbol dan praktik muslim itu menyerang eksistensi hindustan. Makanya itu, Guys larangan berhijab itu adalah bagian dari agenda sayap kanan Hindu untuk memaksakan nilai-nilai mayoritas masuk pada minoritas.
Tapi nggak segitunya juga kalik, sampe-sampe mengintimidasi perempuan. Malah di beberapa video yang beredar, terlihat polisi keamanan India memukuli para muslimah dengan tongkat kayu. Ya Allah.. Sedih banget menyaksikan kisah pilu yang dialami saudara minoritas kita di sana. Huhuhu…
Sejak video Muskan yang membela pakaian takwanya itu viral, beberapa perguruan tinggi lain di Karnataka juga memberlakukan larangan jilbab, Guys. Kini, situasi di India berubah menjadi problem Hindu-Muslim. Kok berubah jadi problem Hindu-Muslim, sih? Ya iyalah, Guys. Mahasiswa Hindu di sana itu mulai mengenakan syal safron di perguruan tinggi mereka sebagai pertanda penentangan dan pelarangan jilbab. Bahkan, dari unggahan di Twitter, kelompok supremasi Hindu di negara bagian utara Uttar Pradesh dan Madhya Pradesh juga telah memprotes hijab, Guys.
Manifestasi Konkret Islamofobia
Jika di beberapa negara melarang jilbab dan burka berseliweran, itu sudah bisa ditebak, Guys. Ini pasti dari manifestasi konkret islamofobia. Coba bayangin Guys, permasalahan ini rupanya sudah digalakkan oleh pemerintah India saat ini. Ini sama aja pemerintah India telah mendiskriminasi warga minoritas.
Gimana nggak langgeng ya, negeri Barata saat ini dipimpin oleh kelompok ultra nasionalis Hindu ekstrem. Bisa-bisa hanya akan mempertontonkan kekejaman dan tindakan kekerasan terhadap muslim minoritas di India. Nggak bisa dimungkuri lagi Guys. Bukan hanya India, bahkan di negara mana pun yang menganggap Islam itu sebuah ancaman, maka dengan sigap membangun, mengembangkan dan memperkuat spirit Islamofobia di negaranya.
Padahal, kalau dipikir-pikir negeri kita kan mayoritas muslim. Justru kita masih memberi ruang bagi minoritas Hindu dan agama lainnya, kan? Bahkan, banyak candi Hindu, Budha, kuil, klenteng, gereja, diberi tempat dengan baik di negeri ini. Orang Hindu khususnya tenang-tenang aja kok beribadah di Indonesia. Walaupun kita yakini bahwa hubungan timbal balik ini nggak bakal bisa menghentikan kejahatan mereka terhadap muslim minoritas di India. Karena apa? Karena yang bisa menghentikan islamofobia itu bukan negara-negara bagian. Akan tetapi ia adalah sebuah negara besar yang di pimpin oleh satu kepala negara yang mengomandoi seruan-seruan semisal jihad jika kehormatan seorang muslim dinista.
Islam Melindungi Hak-hak Perempuan
Guys, ada info penting nih buat kamu yang mengaku muslimah. Tau nggak, perempuan di dalam Islam itu harus dimuliakan dan dijaga kehormatannya. Islam juga mengharamkan segala bentuk kekerasan dan penindasan terhadap perempuan lho, Guys. Bahkan, Islam punya konsep terkait perlindungan dan jaminan hak-hak perempuan. Nggak percaya? Nih simak di bawah ini:
Pertama, Islam menerapkan aturan-aturan yang bersifat khas untuk menjaga kehormatan dan derajat perempuan. Hal ini masuk ke dalam kewajiban menutup aurat seperti yang dijelaskan di dalam QS. An-Nur: 31, mengenakan jilbab (baju kurung) ketika berada di kehidupan publik. Hal ini dijelaskan di dalam QS. Al-Ahzab: 59, kemudian larangan berhias berlebihan atau tabbaruj Guys. Buka aja di QS. Al-A’raaf: 31 dan QS. Al-Ahzab: 33.
Kedua, Islam menerapkan aturan-aturan terkait interaksi atau pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Misalnya, perintah menundukkan pandangan bagi laki-laki yang di jelaskan di dalam QS. An-Nur: 30 dan perempuan dalam QS. An-Nur: 31, juga larangan berduaan dan campur baur antara laki-laki dan perempuan tanpa hajat syar’i. Bayangin aja Guys kalo laki-laki yang memakai syal berwarna oranye itu memeluk Islam. Mereka akan menyesali perbuatannya Guys, karena merundung seorang wanita salihah secara kerumunan.
Ketiga, penerapan sanksi yang berat bagi pelaku pelecehan/kekerasan. Guys. Dia bisa diberi sanksi/hukuman penjara, plus hukuman cambuk dan pengasingan. Penerapan sanksi bagi pelaku kekerasan akan dihukum qishas jika terjadi pembunuhan atau dihukum ta’zir maupun membayar denda (diyat) jika terjadi penganiayaan fisik. Persis banget yang dialami Muskan dan saudara muslim kita di negeri minoritas ya, Guys.
Maa syaa Allah, seketika aku terkagum-kagum dengan Islam, Guys. betapa sempurna ia memperlakukan hak-hak perempuan. Ini nggak hanya berlaku bagi muslimah saja lho Guys, nonmuslim juga akan mendapat hak yang sama selama ia menyerahkan harta dan jiwanya kepada kepemimpinan Islam.
Wujudkan Perisai Umat
Tidak hanya Muskan, Guys. Apa yang menimpa saudara muslim kita di negeri minoritas sesungguhnya adalah sinyal kuat untuk melindungi mereka dari tindak-tindak ekstremisme, kejahatan, kekerasan, intimidasi, bahkan genosida. Kalian tau Imam an-Nawawi, kan? Terkait sinyal kuat untuk mewujudkan pelindung terhadap saudara muslim kita, disyarah langsung oleh beliau dalam sahih Muslim lho, Guys. Beliau berkomentar "(Imam/Khalifah itu perisai), yakni seperti as-sitr (pelindung), karena Imam (Khalifah) menghalangi/mencegah musuh dari mencelakai kaum Muslim, mencegah manusia satu sama lain saling mencelakai, memelihara kemurnian ajaran Islam; manusia berlindung di belakang dia dan tunduk di bawah kekuasaannya."
So, perisai ini yang kita butuhkan sekarang Guys. Buka mata dan pikiran kalian bulat-bulat. Kita sekarang nggak ada imam/khalifah. Padahal imam/khalifah ini pernah dimiliki oleh umat Islam belasan abad yang lalu. Saat ini kita benar-benar telah kehilangan pemimpin yang melindungi saudara muslim minoritas kita, Guys. Perisai itu adalah Khilafah yang menerapkan seluruh syariat Islam, mempersatukan dan melindungi umat Islam serta menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia. Kita sekarang terpecah Guys dalam negara-negara kecil yang dibelenggu oleh ikatan nasionalisme yang justru menumpulkan kekuatan kita. Sebab kita nggak bisa apa-apa selain menyaksikan penindasan demi penindasan yang mereka alami.
Untuk itulah Guys, saatnya kita mengajak umat di seluruh dunia berhukum pada hukum Allah dalam seluruh aspek kehidupan dan bersama-sama berjuang untuk menerapkan syariat-Nya. Sebisa mungkin peradaban yang memimpin adalah Islam. Sebab hanya Islam yang mampu mengimplementasikan perintah Allah Swt. dan Rasulullah saw. dalam seluruh aspek kehidupan ini.
Praktisnya Guys, mewujudkan perisai ini adalah kewajiban dan seruan dari Allah dan Rasul-Nya. Kita harus percaya diri dan bangga berada di garda terdepan bersama-sama dengan kaum muslim yang lain untuk serius memperjuangkan agar perisai ini benar-benar terwujud. Ketika perisai itu terwujud, kerusakan multidimensi yang terjadi akan lenyap bahkan mungkin hanya satu, dua kasus saja. Itu pun penyelesaiannya nggak berepisode sebagaimana penyelesaian masalah oleh PBB dan lembaga-lembaga perdamaian dunia lainnya yang ada hari ini.
Bagaimana, Guys? Siap berada di garda terdepan wujudkan perisai umat?
Wallaahu a'lam bi ash-shawab.[]
Photo : CNN
Muslimah memang harus berkiprah dalam mewujudkan hak-haknya melalui jalan perjuangan Islam. Perubahan itu ada di tanganmu wahai Muslimah, bukan feminisme dan HAM apalagi berharap pada Barat dan lembaga perdamaian dunia lainnya.
naskah ini sangat keren juga dalam penyajiannya. Wajib masuk buku antologi NP