Misteri Kehidupan

Misteri Kehidupan

Misteri kehidupan tentang masa depan, jodoh, rezeki, dan ajal adalah kuasa Allah. Maka, kita tak perlu memaksakan diri untuk meramalkannya.

Oleh. Sartinah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com & Penulis Rempaka Literasiku/Bianglala Aksara)

NarasiPost.Com- Misteri kehidupan menjadi satu bagian penting dalam perjalanan hidup manusia. Misteri ini tetap menjadi rahasia yang tidak mampu diketahui oleh siapa pun. Manusia hanya mampu berusaha dan berdoa tetapi tidak mengetahui dengan pasti bagaimana akhirnya. Merujuk pada banyak literatur atau referensi, setidaknya ada empat misteri kehidupan yang tidak mampu diungkap oleh manusia sebelum peristiwa itu terjadi.

Empat Poin Misteri Kehidupan

Empat misteri kehidupan yang dimaksud adalah langkah (masa depan), rezeki, pertemuan (jodoh), dan maut (kematian). Mungkin saja banyak orang yang mencoba menerawang dan membaca rahasia hidup manusia dengan ilmu yang dimilikinya. Sayangnya, keterbatasan ilmu membuat manusia tak mampu mengungkap rahasia yang hanya diketahui oleh Allah saja.

Mari kita bahas satu per satu misteri kehidupan tersebut.

Pertama, langkah (masa depan). Langkah yang dimaksud di sini jelaslah bukan langkah kaki saat kita berjalan. Namun, yang dimaksud adalah masa depan manusia yang belum diketahui. Bagaimana kehidupan kita di hari esok? Bagaimana kehidupan anak-anak kita? Apakah kita akan sukses atau tidak? Ya, tidak ada seorang pun yang mengetahui bagaimana nasibnya di masa mendatang. Karena itu, hendaklah setiap diri memohon kepada Allah Swt. agar dijaga dan segala godaan buruk yang datang serta selalu diistikamahkan dalam ketaatan.

Kedua, rezeki. Rezeki menjadi hal selanjutnya yang tetap menjadi misteri. Karena sejatinya tidak ada yang tahu berapa takaran rezeki yang diberikan Allah Swt. kepada setiap manusia. Pun tidak ada yang mampu memprediksi apakah rezeki kita hari ini sama dengan kemarin atau tidak. Namun, meski tidak mampu mengetahui berapa rezekinya, manusia diwajibkan berusaha menjemput rezeki yang datangnya dari Allah. Tentu saja menjemput rezeki yang akan mengantarkannya pada usaha yang halal. Usaha ini pula yang kelak akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Allah.

Ketiga, pertemuan atau jodoh. Saat masih kecil atau sebelum seseorang menikah, tidak ada yang bisa memprediksi siapa jodohnya kelak. Ada yang berangan-angan mendapat jodoh orang kaya, tetapi ternyata Allah memberinya jodoh orang yang tak berharta. Ada yang sudah bertahun-tahun menanti untuk menikah dengan pujaan hatinya, tetapi ternyata saat di pelaminan ia justru bersanding dengan orang lain.

Inilah pertemuan atau jodoh yang sejatinya adalah skenario Allah. Allah-lah yang mengaturnya, bukan kita. Meski demikian, bukan berarti manusia tak boleh berikhtiar tentang jodohnya. Bagi yang belum menikah, baik laki-laki maupun perempuan, hendaklah meminta agar diberikan jodoh terbaik menurut Allah.

Keempat, maut atau kematian. Kematian menjadi misteri yang paling sering dibicarakan oleh manusia. Pasalnya, tidak ada seorang pun yang mampu mengetahui kapan ajalnya akan datang. Apakah esok, lusa, pekan depan, tahun depan, atau beberapa tahun kemudian? Semua tetap menjadi misteri. Kematian itu datangnya tiba-tiba dan tanpa permisi. Karena itu, mati sering kali menjadi hal yang paling ditakuti oleh sebagian orang. Banyak yang tak siap mati karena merasa memiliki banyak dosa, takut masuk neraka, dan berbagai ketakutan yang menyelimuti hati manusia.

Beriman pada Takdir

Masa depan, rezeki, jodoh, dan ajal adalah rahasia Allah Swt. yang sudah ditentukan dan tertulis di dalam lauhulmahfuz. Semua ketetapan Allah yang diperuntukkan bagi manusia inilah yang dinamakan takdir. Karena itu, seorang muslim wajib beriman kepada takdir Allah, baik ataupun buruk.

Adakalanya Allah menetapkan takdir yang tidak sesuai dengan harapan manusia. Misalnya, Allah uji dengan masa depan yang suram, jodoh yang tak sesuai ekspektasi, maupun rezeki yang sempit.

Namun, seorang muslim yang beriman kepada takdir, tidak akan berprasangka buruk kepada Allah Swt. dan semua ketetapan-Nya. Karena hakikatnya apa yang dipilihkan Allah untuk manusia adalah yang terbaik menurut Allah. Meskipun takdir yang ditetapkan bagi seseorang merupakan hal yang mengecewakan, tetapi yakinlah bahwa itu sudah ditetapkan takarannya dan tidak akan melampaui batas kesanggupan manusia.

Allah Swt. pun telah berfirman dalam surah Al-Hijr ayat 21:

وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ

Artinya: "Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; Dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu."

Bagi seorang muslim yang beriman, wajib meyakini bahwa Allah Swt. telah menetapkan takdir bagi seluruh makhluk di bumi ini. Jika Allah telah menetapkan masa depan, jodoh, dan rezeki yang tidak sesuai harapan, maka itu adalah ujian. Demikian sebaliknya. Jika Allah tetapkan masa depan, jodoh, dan rezeki yang sesuai harapan, itu pun menjadi ujian bagi manusia. Karena hidup hakikatnya adalah ujian, baik berupa kesenangan maupun kesulitan. Karena semuanya adalah ujian, maka manusia tidak layak untuk marah dan menghujat takdir Allah.

Imam Ibnu Qayyim rahimahullah menjelaskan dalam kitabnya, Al Fawaid, jika takdir buruk menimpa seorang hamba maka ia memiliki beberapa sikap dan sisi pandang. Salah satunya adalah dari kacamata tauhid. Bahwa Allah-lah yang menakdirkan segala sesuatu. Dan segala sesuatu yang sudah Allah kehendaki untuk terjadi, pasti akan terjadi. Demikian juga sebaliknya. Karena itu, seorang mukmin wajib meyakini bahwa apa pun yang sudah Allah tetapkan untuk dirinya pasti memiliki hikmah di baliknya, terlepas dari diketahui atau tidak hikmah tersebut.

Khatimah

Misteri kehidupan tentang masa depan, jodoh, rezeki, dan ajal adalah kuasa Allah. Maka, kita tak perlu memaksakan diri untuk meramal apa pun yang belum terjadi. Tak usah khawatir dengan masa depan, tak perlu risau dengan urusan jodoh, tak usah pusing dengan urusan rezeki, dan tak perlu takut dengan datangnya ajal jika kita adalah orang beriman.

Wallahu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Penulis Rempaka literasiku
Sartinah Seorang penulis yang bergabung di Tim Penulis Inti NarasiPost.Com dan sering memenangkan berbagai challenge bergengi yang diselenggarakan oleh NarasiPost.Com. Penulis buku solo Rempaka Literasiku dan beberapa buku Antologi dari NarasiPost Media Publisher
Previous
Menyoroti Sikap Rusia Menutup Panel Pengawas Korea Utara
Next
Bersyukur Tiada Bertepi
3.5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

3 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
angesti widadi
7 months ago

Memang harus membuat tameng dengan banyak dzikir membaca al quran dan shalat sunnah nafilah agar terhindar dari segala jenis prasangka buruk kepada manusia dan Allah

Firda Umayah
Firda Umayah
7 months ago

meyakini takdir tentang empat misteri kehidupan itu wajib. tetap berikhtiar untuk mendapatkan yang terbaik itu harus. ikhlas menerima takdir itu hal penting yang tidak boleh dilupakan. barakallah untuk penulis

Mimy muthmainnah
Mimy muthmainnah
7 months ago

Betul sekali, 4 perkara yg merupakan misteri ilahi, tugas kita tetap bersangka baik pada-Nya.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram