Hadirmu

Ketahuilah kebahagian orang tuamu bukan terletak kepada harta yang banyak, rumah yang bagus, mobil mewah tetapi pada ketaatanmu kepada Sang Khalik, berbakti kepada orang tuamu dengan keindahan tutur katamu, sopan santunmu dan kebaikan dirimu.
Ingatlah akan Firman_Nya :

وَاخْفِضْلَهُمَاجَنَاحَالذُّلِّمِنَالرَّحْمَةِوَقُلْرَبِّارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيصَغِيرًا

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah “ Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”
(QS.Al Isra : 24)

Oleh. Andrea Aussie
(Pemred NarasiPost.Com

https://youtu.be/E0Rfwszx8Gw?si=EdQ6Q54Vr3_Xewfl

NarasiPost.Com-Hari ini bertambah lagi bilangan usiamu, Nak !
Berkurang lagi setahun jatah hidupmu dari Allah swt. Waktu terasa begitu cepat berlalu meniti bilangan waktu menjelajah kehidupan.

Anakku, izinkanlah ibumu bercerita tentangmu agar kelak dirimu mengerti betapa besar cinta kasihku kepadamu. Masih ingatkah kisah tentang detik-detik kebahagiaan saat pertama kali Allah swt izinkan kehadiranmu dalam kehidupan kami? Kebahagiaan yang bisa memadamkan rasa lelah, letih, dan berbagai rasa berkecamuk selama ini.

Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan dalam rahim ibumu selama 40 hari sebagai nutfah lalu menjadi alaqoh (segumpal darah) lalu menjadi mudhghoh (segumpal daging) selama itu pula diutus malaikat meniupkan Ruh kepadanya dengan menuliskan 4 kata Rizki, Ajal, Amal & celak / bahagia.

(Hr.Bukhori &Muslim)

Tahukah Nak.
Kamu mulai menggerakan badanmu, bermain & memutar ragamu dalam rahimku yang sempit sebagai tanda dirimu masih hidup. Rasa sakit & lelah kurasakan seiring bertambahnya usia & berat badanmu. Kesabaranku sebagai kasih sayangku kepadamu. Kegelisahaanku sebagai rasa khawatir kepadamu, kepenatanku demi kesehatanmu. Semuanya ingin yang terbaik untukmu,Nak !

Waktu terus berlalu dan dirimu mulai jenuh dalam rahimku dan berontak ingin keluar. Ketahuilah Nak. Saat itu rasa sakit luar biasa dan khawatir akan kselamatanmu ada dalam mata dan pikiranku, seolah cuma dua pilihan antara hidup dan mati. Ibumu hanya sanggup brdoa:

”Ya Allah permudahkanlah kelahiran anakku. Apabila ini kematianku maka matikanlah diriku tetapi izinkanlah anakku hidup menikmati kehidupan dunia dan isinya yang sudah Engkau ciptakan untuknya”

Nak, tangisan dan jeritanmu meneteskan kebahagianku. Tubuhmu yang merah sebagai tanda dirimu pernah menjadi satu bagian diriku. Terlihat matamu yang terpejam sebagai isyarat ketidak-siapan dirimu melihat dunia barumu. Semua orang menyambutmu dalam kebahagiaan. Ayahmu memeluk dan menciummu dalam keharuan. Tetesan bening airmata menyusuri sudut mataku sebagai tanda kebahagiaan yang tiada tara.

Waktu terus bergulir menyusuri aluran kehidupan. Kamu beranjak dewasa. Pandai membaca dan menghitung bahkan membaca al qur’an untuk memberi manfaat orang banyak. Seringkali dirimu membantu bekerja meringankan pekerjaan orang tuamu.

Mungkin dalam hati kecilmu berkata bahwa dirimu sudah membuat semua orang terutama orang tuamu bahagia dengan segala hal dunia yang dirimu lakukan.
Bukan itu Nak.
Ketahuilah kebahagian orang tuamu bukan terletak kepada harta yang banyak, rumah yang bagus, mobil mewah tetapi pada ketaatanmu kepada Sang Khalik, berbakti kepada orang tuamu dengan keindahan tutur katamu, sopan santunmu dan kebaikan dirimu. Ingatlah akan pesan_Nya :

وَوَصَّيْنَاالْإِنْسَانَبِوَالِدَيْهِحَمَلَتْهُأُمُّهُوَهْنًاعَلَىوَهْنٍوَفِصَالُهُفِيعَامَيْنِأَنِاشْكُرْلِيوَلِوَالِدَيْكَإِلَيَّالْمَصِيرُ

“ Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada  dua orang Ibu bapaknya, Ibunya sudah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada_Ku dan kepada dua orang Ibu bapakmu, hanya kepada_Ku lah kembalimu.
(QS.Lukman 14)

وَاخْفِضْلَهُمَاجَنَاحَالذُّلِّمِنَالرَّحْمَةِوَقُلْرَبِّارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيصَغِيرًا

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah “ Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”
(QS.Al Isra : 24)

Barakallah fii umrik anakku Archie, semoga di sisa umurmu berkah sampai akhir. Menjadi anak sholeh, diberi kebahagiaan , kesehatan, iman dan islam.


Sydney, 30 October 2020

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Andrea Aussie (Pemred NarasiPost.Com
Andrea Aussie Pemred NarasiPost.Com
Previous
Mencintai Allah dan Rasul-Nya
Next
Cinta itu Butuh Pembuktian
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Nirwana Sadili
Nirwana Sadili
1 year ago

MaasyaaAllah tulisan ini d tulis tahun 2020, baru saya membacanya. Butiran bening membasahi pipi terharu membacanya kata demi kata menggambarkan apa yang dialami seorang ibu dan harapan seorang ibu.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram