Bersyukur dengan blokir segala hal yang dapat membuat hati kita hitam pekat laksana potongan malam.
Oleh. Bedoon Essem
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Manusia hidup pasti mempunyai masalah. Siapa pun dia, mau kaya atau miskin, tua ataupun muda, yang bermahkota ataupun kalangan jelata, semua punya masalah hidup. Meski tak sama jenis dan kadarnya. Namun, masalah hidup seakan sudah menjadi bagian dari hidup itu sendiri. Akan tetapi, tak banyak orang tahu bahwa problem kehidupan kita ternyata bisa terselesaikan dengan cara bersyukur. Bagaimana bisa ?
Bersyukur adalah Solusi
Sering kali kita jumpai atau mungkin kita sendiri mengalami, tatkala ujian hidup datang menyapa, yang sering kita lakukan adalah sibuk mengeluh, meratap, kecewa, down, hingga protes kepada Allah. Kita sibuk mencari-cari alasan untuk menyalahkan. Kita sibuk mencari-cari dalih untuk marah dan melampiaskan kekecewaan. Jika pun kita mencari jalan keluar, tak jarang kita sibuk mencari pertolongan kepada sesama makhluk, dan lupa bahwa yang mempunyai solusi adalah Dia, Sang Pemilik Makhluk.
Kita lupa, masalah hidup hanya sepenggal atau hanya bagian kecil dari hidup yang kita jalani. Ujian berupa kesempitan, kesusahan, kesedihan, dan sejenisnya hanya setitik noktah dalam perjalanan panjang hidup kita. Padahal jika kita mau membuka hati dan menundukkan diri sebagai hamba, kita akan tahu betapa episode bahagia dalam hidup kita jauh lebih panjang dari pada sepenggal fragmen duka itu. Padahal jika kita mau bersyukur, semua pasti akan baik-baik saja.
Bersyukur Membutuhkan Kekuatan
Meski bersyukur terlihat mudah, namun ternyata sulit dalam praktiknya. Untuk bisa menjadikan syukur sebagai solusi bagi setiap problematika kehidupan, ternyata kita harus melakukan latihan yang tak cukup sesekali atau beberapa kali saja, melainkan harus latihan setiap saat dan tak kenal cuti, bahkan harus dilakukan sampai mati.
Bagaimana tidak sulit, di saat masalah bertubi-tubi datang hingga tubuh seakan meradang, tak enak tidur, tak enak makan, kita masih harus bersyukur. Bisa jadi musibah itu berupa ekonomi ambruk, kesehatan memburuk, atau mungkin rumah tangga terpuruk, kita kok masih harus bersyukur?
Untuk itulah, untuk bersyukur pun kita membutuhkan kekuatan, yaitu kekuatan keimanan. Karena hanya manusia yang beriman yang akan mampu bersyukur di kala duka. Hanya orang-orang beriman yang bermental baja akan mampu melihat sisi positif dari musibah yang menerpa.
https://narasipost.com/challenge-dawai-literasi/12/2023/mencari-kebahagiaan-dengan-bersyukur/
Hanya mereka yang Allah telah kuatkan fondasi akidahnyalah yang mampu mengenali tanda-tanda cinta Ilahi bagi hamba-hamba-Nya. Ya, karena musibah dan ujian hidup, sejatinya adalah tanda bahwa Allah mencintai dan menyayangi kita. Allah hanya ingin menguatkan dan mengukuhkan pijakan kita di dalam kehidupan ini, sehingga kita layak disebut sebagai hamba yang bertakwa.
Mengapa Harus Bersyukur?
Ada beberapa rahasia kekuatan rasa syukur yang mungkin belum kita ketahui:
- Mudah fokus dengan hidup kita hari ini. Yang telah lalu, biarlah ia berlalu. Tak perlu dan tak ada gunanya mengungkit-ungkit masa lalu, bukan?
Disebutkan di dalam syair Arab,
ولك الساعة التي أنت فيها
Dan adalah milikmu, waktu yang kamu ada di dalamnya.
Dengan banyak bersyukur kita akan mudah untuk move on dari masalah yang terjadi. Kita tak akan membiarkan diri kita terbelenggu dengan masa lalu. Karena Allah-lah yang menggenggam kehidupan kita. Syukuri apa yang kita raih hari ini. Bukankah yang telah lalu cukup menjadi pelajaran dan bahan introspeksi. Kita pun tak perlu risau dengan hal yang akan datang esok hari, bukankah ia masih menjadi misteri? Jadi, fokus dengan amalan kita hari ini, lakukan yang terbaik untuk Ilahi Rabbi.
- Mampu memblokir emosi negatif dalam diri. Karena tidaklah mungkin di waktu yang bersamaan, kita bisa merasakan syukur dan kecewa, marah, iri, dan sebagainya. Oleh karena itu, jangan biarkan emosi negatif menguasai kita. Blokir segala hal yang dapat membuat hati kita hitam pekat laksana potongan malam dengan cara perbanyak alasan untuk bersyukur. Carilah dan ingat-ingatlah nikmat yang Allah limpahkan kepada kita. Dengan begitu, tidak akan ada alasan bagi kita untuk frustrasi apalagi sampai depresi.
Nikmat Allah pada diri dan kehidupan kita sangatlah banyak. Kita tak akan mampu jika pun kita berusaha menghitung-hitungnya. Dari nikmat hidup, sehat, keluarga, akal, harta, dan yang paling penting dari itu semua adalah nikmat iman dan Islam. Allah pun telah berfirman dalam surah An-Nahl ayat 18.
"Dan apabila kamu menghitung-hitung nikmat Allah padamu, pastilah kamu tak akan mampu menetapkan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
- Tidak mudah stres. Apa saja faktor yang sering membuat kita stres? Apakah itu masalah pada rumah tangga, ekonomi, teman, tetangga, atau hal-hal yang lainnya. Bisa jadi jawabannya adalah, ya. Akan tetapi, sejatinya pangkal dari mudahnya kita mengalami stres adalah karena kurangnya kita mensyukuri karunia Allah.
Bukankah kita sering menemukan seorang hamba yang selalu terlihat bahagia, ceria, mudah untuk tersenyum, wajahnya terlihat cerah, meski ia menghadapi berbagai masalah yang tak kunjung selesai. Jawabannya, tak lain karena ia selalu bersyukur dalam setiap kondisinya. Ia senantiasa menjaga keimanannya dengan selalu bersyukur, hingga Allah mudahkan dan ringankan ia menjalani segala cobaan-Nya.
- Lebih menghargai dirinya. Dengan banyak bersyukur, kita tidak akan menjadikan orang lain sebagai standar, kecuali dalam hal ketaatan. Kita akan lebih santai dalam hal kekurangan diri dibanding orang lain. Karena kita tahu, semua yang terjadi di dunia ini adalah atas kuasa Allah. Allah yang menentukan segala hal, termasuk setiap potensi yang dimiliki manusia. Yang harus kita lakukan adalah terus meningkatkan kualitas kita demi mendapatkan derajat terbaik di hadapan Allah.
Khatimah
Jadi, mari latih diri kita untuk terus bersyukur di setiap keadaan kita. Karena Rasulullah saw. telah bersabda dalam hadis riwayat Ath-Thabrani dari Ibnu ‘Abbas,
أَوَّلُ مَنْ يُدْعَى إِلَى الْجَنَّةِ الْحَمَّادُونَ الَّذِينَ يَحْمَدُونَ اللَّهَ عَلَى السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ
“Orang yang pertama dipanggil masuk ke dalam surga adalah para pemuji, yaitu mereka yang senantiasa memuji Allah atas setiap keadaan (suka maupun duka).”
Bersyukur bisa dilakukan dari yang paling ringan yaitu senantiasa mengucapkan kalimat tahmid (Alhamdulillah) dalam segala kondisi. Banyak orang begitu mudah mengucapkan kalimat ini dalam keadaan lapang. Namun, begitu dihantam gelombang ujian ia lupa bahkan marah hingga mengumpat. Mari melatih lisan kita untuk mudah mengucapkan kalimat tayibah tersebut sembari melakukan syukur yang selanjutnya yaitu taat kepada aturan-Nya. Terus istikamah dalam mempelajari dan mendakwakan agama-Nya hingga dapat diterapkan sempurna dalam setiap lini kehidupan.
Wallahu A'lam bishshawab.[]
Bersyukur dan berbahagialah..
Bersyukur harus selalu dilatih dan diajarkan sejak dini. Barakallah untuk penulis.
Wah benar banget disegala situasi mesti tetap bersyukur modal utama dalam menjalani hidup
Manakala mengetahui tujuan hidupnya utk apa aza di dunia dan setelah kehidupan dunia mau ke mana? Maka seseorang itu gak akan menyia-nyiakan keadaan yang datang padanya. Baik dan buruk yang menimpanya adalah tetap yang terbaik dan bernilai pahala, tugasnya menerima qadha-Nya tetap bersyukur dan bersabar. Semoga dg itu Allah pun rida kepadanya. Insyaallah.
Bersyukur jadi gak.gampang stres. Noted
Hidup kita lebih panjang dari sepenggal fragmen tentang duka. Cakep kalimat ini dan bermakna. Kekuatan iman mendorong rasa syukur pada apa pun yang terjadi karena yakin bahwa Allah pasti memberi yang terbaik.
Bersyukur setiap saat