Negeri Para Bedebah

Membaca novel ini seperti mengingatkan saya pada kondisi sebuah negeri. Negeri di mana media dan para petinggi negerinya bisa disetir oleh orang-orang yang punya modal. Kisah Bank Semesta di dalam novel ini juga mengingatkan saya kepada salah satu bank di Indonesia yang nyaris kolaps dan kemudian dibantu oleh pemerintah.


Judul buku : Negeri Para Bedebah
Penulis : Tere Liye
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Tahun 2012
Genre : Action
Jumlah Halaman : 433 Halaman
Peresensi: Maya Rohmah

NarasiPost.com - Tokoh utama di dalam novel ini bernama Thomas. Dia digambarkan berparas rupawan, berprofesi sebagai konsultan yang memiliki jaringan yang luas, pintar, cerdik, licin, dan mampu memengaruhi orang lain. 

Dikisahkan bahwa Bank Semesta sedang terancam, Thomas hadir sebagai konsultan keuangan profesional. Pembahasan tentang ekonomi, keuangan, perbankan, psikologi sampai politik berkelindan dalam novel ini. Namun pembaca awam seperti saya, jangan risau, karena penulis mampu menuliskannya dengan sangat baik sehingga pembaca yang tidak mempunyai pengetahuan mendasar tentang hal-hal yang disebutkan di atas pun, dapat memahaminya.

Untuk menyelamatkan Bank Semesta, Thomas menggaungkan dampak sistemis jika sampai Bank Semesta tutup yang dapat menyebabkan krisis perekonomian negara. 

Novel Negeri Para Bedebah memiliki alur maju sehingga mudah diikuti. Ditambah lagi dengan genre action yang membuat saya ingin cepat-cepat mengetahui jalan cerita berikutnya. Dan kamu tahu latar waktu dalam novel ini? Sangat singkat. Hanya dua hari. Bayangkan, kejadian kolapsnya Bank Semesta pada Jumat malam, dan Thomas hanya memiliki kesempatan dua hari sebelum hari Senin pukul 08.00 ketika semua bank buka. Dalam dua hari itu, Thomas bersusah payah mempertahankan Bank Semesta agar diselamatkan oleh pemerintah. Ia membawa kabur Om Liem, mengelabui para polisi, menyimpan Om Liem di tempat tersembunyi, kemudian mendatangi orang-orang berpengaruh yang akan menentukan Bank Semesta akan diselamatkan atau tidak.

Ketegangan sangat terasa sepanjang cerita, karena Thomas sedang dikejar-kejar polisi di mana-mana. Apakah hal ini bisa riil terjadi dalam dunia nyata? Menurut saya bisa saja, dengan sistem kapitalistik saat ini maka asal ada uang, semua urusan di negeri ini bisa diatur.

Ya, membaca novel ini seperti mengingatkan saya pada kondisi sebuah negeri. Negeri di mana media dan para petinggi negerinya bisa disetir oleh orang-orang yang punya modal. Kisah Bank Semesta di dalam novel ini juga mengingatkan saya kepada salah satu bank di Indonesia yang nyaris kolaps dan kemudian dibantu oleh pemerintah.

Di dalam novel Negeri Para Bedebah, ada banyak kalimat yang bisa dijadikan sebagai kutipan namun saya ambil satu saja karena menyentuh sistem.

"Ketika satu kota dipenuhi orang miskin, kejahatan yang terjadi hanya level rendah, perampokan, mabuk-mabukan, atau tawuran. Kaum proletar seperti ini mudah diatasi, tidak sistematis dan jelas tidak memiliki visi misi, tinggal digertak, beres. Bayangkan ketika kota dipenuhi orang yang terlalu kaya, dan terus rakus menelan sumber daya di sekitarnya. Mereka sistematis, bisa membayar siapa saja untuk menjadi kepanjangan tangan, tidak takut dengan apapun. Sungguh tidak ada yang bisa menghentikan mereka selain sistem itu sendiri yang merusak mereka."
(Tere Liye, Negeri Para Bedebah)

Selamat membaca dan mengambil pelajaran dari novel ini.

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Lampu Kuning di Ujung Jalan Kehidupan
Next
Waspada, Penyakit Berbahaya Ini!
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram