Rabbi, Izinkan Kami Memiliki Buah Hati

Tidak sedikit pasangan suami istri yang menginginkan keturunan. Ada yang langsung pasrah, ada yang tidak mempersoalkannya dengan serius dan ada yang langsung aktif menjemput ikhtiar.


Judul Buku: Rabbi, Izinkan Kami Memiliki Buah Hati
Penulis: Kayla Mubara & Tim el Hidaca
Penerbit: Tinta Medina, Tiga Serangkai
Tahun Terbit: 2018
Tebal: 257 hlm
Peresensi: Minah

Menanti hadirnya si buah hati memang tak akan pernah terasa ringan. Ada kesabaran, ada kegigihan, ada pengorbanan, juga tangis kesedihan. Waktu menunggu yang tidak sebentar, ditambah lagi komentar-komentar yang terus mempertanyakan kapan dan kapan, membuat masa penantian ini bagi sebagian orang terasa begitu sukar untuk dilakukan.

Manusia tidak mampu menentukan jalan takdirnya kerena telah tertulis dalam Lauh Mahfuz. Mereka hanya menjalankan aktivitas terjadwal yang telah diciptakan. Apakah itu berupa ujian kenikmatan ataupun ujian penderitaan. Kenikmatan berupa kelengkapan fisik, kelimpahan harta, kehadiran pasangan hingga kelahiran keturunan adalah ujian yang sama beratnya dengan ketiadaan semua itu.

Keturunan bagi sebuah keluarga juga mungkin ujian. Kehadirannya dapat menjadi benih kebahagiaan baru, tetapi juga bisa menjadi kesengsaraan. Namun, kadang manusia lupa bahwa keturunan yang diharapkan tak kunjung ada juga merupakan takdir Allah. Meskipun harapan memiliki momongan telah dipupuk, tiada yang dapat menghindari ketika takdir lain yang menghampiri.

Tidak sedikit pasangan suami istri yang menginginkan keturunan. Ada yang langsung pasrah, ada yang tidak mempersoalkannya dengan serius dan ada yang langsung aktif menjemput ikhtiar.

Buku ini berisi kesabaran akan ketidakhadiran keturunan yang dinanti-nanti, kisah yang berbalut luka, kesedihan, keikhlasan, kesungguhan, hingga kebahagiaan ini diharapkan mampu menyelimuti batin setiap pembaca.

Buku ini hadir dengan kisah-kisah yang berasal dari kejadian nyata. Kedua belas cerita yang disajikan merupakan catatan para pasangan yang menginginkan memiliki anak. Adapun cerita yang ketiga belas menjadi pemungkasnya, mengisahkan tentang kepergian bayi dalam kandungan.

Buku ini bagus untuk dibaca, memuat kisah-kisah mengharukan dalam penantian, mampu menjadi pelecut semangat bagi mereka yang tengah berada dalam masa penantian bahwa mereka tidak sendirian. Akan ada kejutan manis di setiap kesabaran dalam masa penantian. Yuk baca bukunya!


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Minah Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Jaga Imunitas Tubuh dengan Jintan Hitam
Next
Hangout, Bukan Cermin Generasi Emas
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram