Friendship Marriage, Menikah Tanpa Rasa

Friendship Marriage

Friendship Marriage merupakan konsep pernikahan yang salah. Haram bagi kita untuk mempermainkan sebuah hubungan sakral.

Oleh. Arum Indah
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Guys, Guys! Sini deh, sudah pada tahu belum kalau di Jepang lagi ramai tren Friendship Marriage? Apa itu, ya? Apakah jalinan pertemanan yang sampai ke jenjang pernikahan? Atau jalinan pernikahan yang sampai ke jenjang pertemanan? Hehehe. Sebagai kawula muda, tentu kita harus tahu dan paham istilah-istilah terbaru. Supaya kita punya pendirian dan tak mudah terikut arus. Yang lebih penting, supaya kita enggak kudet alias kurang update.

Guys, tentunya kamu juga tahu kalau angka pernikahan di Negeri Sakura itu, rendah banget! Dilansir dari detik.com, angka pernikahan di Jepang menurun jauh selama tahun 2023, yakni hanya sebesar 489.281 dari 127 juta penduduk. Survei yang dilakukan oleh The National Institute Of Population and Social Security Tokyo mencatat setidaknya ada 17,3% laki-laki dan 14,69% perempuan Jepang yang enggan melangkah ke jenjang pernikahan. Sementara angka kematian mencapai 1.590.503 per tahun dan terus meningkat selama tiga tahun terakhir.

Kondisi itu tentunya membuat pemerintah Jepang kocar-kacir, Guys. Minimnya peminat pernikahan, berpengaruh kuat dengan penurunan jumlah kelahiran di Jepang. Ditambah lagi, lebih dari 68% pasangan yang sudah menikah juga tidak mau memiliki anak. Alhasil, Jepang berada di ambang krisis generasi. Jepang dihadapkan dengan masalah depopulasi yang dramatis dan bisa berakibat pada kemerosotan parah angkatan kerja dan perekonomian negara. Separah itu, Guys!

Lanjut lagi, ya. Di tengah karut-marutnya kondisi krisis generasi, muncullah tren Friendship Marriage, yakni tren pernikahan tanpa seks dan cinta. Peminatnya ternyata cukup banyak. Friendship Marriage ini dianggap sebagai solusi alternatif atas pernikahan tradisional yang mereka anggap cukup menyusahkan.

Lalu, apa sih Friendship Marriage itu? Bagaimana pula pandangan Islam terhadap pernikahan jenis ini? Apa benar pernikahan itu tidak harus diawali dengan sebuah rasa cinta? Stay tune di naskah ini, ya!

Mengenal Friendship Marriage

Friendship Marriage dapat didefinisikan sebagai hubungan pernikahan yang terjalin antara dua orang karena adanya kesamaan visi dan misi, bukan berdasarkan rasa cinta atau romantisme. Hubungan pernikahan seperti ini dianggap sah di mata negara. Sampai di sini, semua masih terasa normal, ya, Guys.

Akan tetapi, jangan bayangkan kehidupan pernikahan ini seperti pernikahan pada umumnya. Pasangan Friendship Marriage ini memang akan hidup serumah. Namun, tidak ada aktivitas selayaknya pasangan suami istri normal, kisah romansa, dan aktivitas seksual di antara keduanya. Aktivitas mereka murni hanya sebatas rekan serumah, rekan sekamar, rekan bercerita, dan teman yang baik. Hem. Ada-ada saja, ya.

Melansir dari cnnindonesia.com, seorang pelaku Friendship Marriage yang enggan disebutkan namanya ini, pernah mengatakan, “Aku tidak cocok menjadi pacar seseorang, tapi aku bisa menjadi teman yang baik. Aku hanya ingin seseorang yang memiliki selera yang sama untuk melakukan hal-hal yang kami berdua nikmati.”

Tidak cukup sampai di situ, Guys. Pasangan Friendship Marriage ini, meskipun telah menikah dan sah secara negara, mereka tetap bisa menjalin hubungan dengan orang lain sesuai kesepakatan pernikahan. Jadi pernikahan hanya sebatas status dan pergaulan tetap berjalan bebas. Jika mereka ingin memiliki anak, maka mereka akan menempuh jalan inseminasi buatan.

https://narasipost.com/opini/11/2021/open-marriage-konsep-pernikahan-jahiliah/

By the way, konsep pernikahan ini sangat diminati oleh mereka yang memiliki penyimpangan seksual, seperti aseksual, homoseksual, dan heteroseksual. Friendship Marriage ini dipilih sebagai jalan untuk menutupi jati diri mereka dan jalan untuk menghindarkan mereka dari pernikahan tradisional. Duh, makin meresahkan, ya, Guys.

Buah Kerusakan Tatanan Hidup

Guys, sadar enggak? Kalau Friendship Marriage ini sebenarnya merupakan buah dari tatanan masyarakat yang rusak. Pergaulan serba permisif yang berujung pada seks bebas telah membuat para pemuda menyalurkan hasratnya tidak pada tempatnya. Alhasil, pernikahan hanya dianggap sebagai beban, mereka beranggapan buat apa menikah, jika hubungan seks bisa didapatkan tanpa harus menikah.

Parahnya lagi, Guys. Dengan kecanggihan teknologi yang Jepang punya, sebagian oknum justru menciptakan robot perempuan yang sangat mirip dengan manusia, robot ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan biologis seseorang. Terang saja, tak sedikit laki-laki yang lebih memilih menyalurkan hasratnya kepada robot, bukan kepada manusia.

Kaum muda mudi di Jepang yang sudah terbiasa untuk melakukan seks di luar nikah membuat mereka ogah menikah, apalagi memiliki anak. Setidaknya ada dua hal yang mendasari hal ini, yakni: Pertama, rata-rata pemuda Jepang lebih senang mengejar peluang untuk meningkatkan karier demi kesejahteraan hidup. Kedua, peran gender yang dianggap membebani (laki-laki yang wajib bekerja dan perempuan wajib mengelola pekerjaan rumah dan mengasuh anak).

Pernikahan dalam Islam

Nah, sudah sangat jelas, ya, Guys, rusaknya ide Friendship Marriage dari Jepang ini. Jika suatu saat ide itu muncul di tengah-tengah masyarakat kita, tentu sobat sudah tahu harus bersikap bagaimana. Lalu, bagaimana sebenarnya pernikahan di dalam Islam itu, ya? Apakah harus berlandaskan cinta?

FYI, Islam itu istimewa, Guys. Pernikahan di dalam Islam bukan dianggap sebagai beban, melainkan ibadah! Pernikahan merupakan ibadah terpanjang dan pengaturan hubungan antara sisi maskulinitas dan feminitas.

Di dalam Islam tidak ada istilah pacaran, Sob. Interaksi perkenalan antara perempuan dan laki-laki yang serius ingin menikah hanyalah lewat mekanisme khitbah dan taaruf, bukan yang lain. Setiap muslim atau muslimah yang sudah cukup usia, Islam mendorong mereka untuk segera menikah, sebab pernikahan adalah jalan untuk menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Sebagaimana hadis Rasulullah yang diriwayatkan Ibnu Mas’ud:

“Wahai para pemuda, siapa saja di antara kalian yang telah mampu menanggung beban, hendaklah segera menikah. Sebab, pernikahan itu lebih menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Siapa saja yang belum mampu menikah, hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah perisai baginya.” (Muttafaq’alayhi)

Untuk lanjut ke jenjang pernikahan, juga tidak harus selalu dilandaskan cinta, Guys. Tapi dilihat dari kesiapan, keyakinan, dan kecenderungan terhadap si calon. Perkara cinta, semua bisa diatur, hehehe. Seperti kata pepatah jawa: “Witing tresno, jalaran soko kulino”, cinta itu bisa tumbuh karena terbiasa.

Pernikahan Tak Sekadar Hidup Bersama

Guys, saat kita menikah, kita memang akan hidup bersama pasangan. Akan tetapi, pernikahan tak sekadar tentang hidup dan beraktivitas bersama, juga bukan hanya melulu tentang cinta dan romantisme. Untuk menjalani pernikahan, kita butuh ilmu agar setelah menikah kita menjadi pribadi yang lebih taat. Kehidupan rumah tangga adalah awal mula lahirnya generasi-generasi unggul masa depan.

Nah, Islam membagi peran antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki wajib mencari nafkah, sedangkan peran perempuan adalah menjadi ibu dan manajer rumah tangga. Tapi jangan sedih, Sob. Meski berbeda peran, kedudukan kita di hadapan Allah tetap sama, yang membedakan hanyalah ketakwaan kita. Allah juga telah menjanjikan surga pada mereka yang bersungguh-sungguh menunaikan perannya masing-masing.

Allah berfirman dalam surah Al-Hujurat ayat 13:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Artinya: “Wahai manusia! Sungguh kami telah menciptakanmu dari seorang laki-laki dan perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui.”

Lalu, bagaimana dengan mereka-mereka yang punya penyimpangan seksual? Begini, Guys. Merebaknya penyimpangan seksual merupakan implikasi dari tatanan masyarakat yang rusak. Sedangkan di dalam Islam, masyarakat dibentuk dengan pemikiran, perasaan, dan aturan Islam, maka akan sangat jarang ditemui atau bahkan tidak ada para pelaku penyimpangan ini. Sebab, Daulah Islam memberikan sanksi tegas bagi mereka.

Khatimah

So, Friendship Marriage merupakan konsep pernikahan yang salah, ya, Guys. Haram bagi kita untuk mempermainkan sebuah hubungan sakral.

Di zaman sekarang ini, banyak berseliweran ide-ide yang bertentangan dengan syariat Islam. Kita wajib belajar dan mencari tahu agar tak terjerumus dalam lembah dosa. Kita harus benar-benar paham, bahwa segala problematika yang muncul hari ini adalah sebab dari penerapan kapitalisme sekuler. Jika kita ingin kondisi hari ini berubah, maka tidak ada jalan lain kecuali dengan penerapan syariat kaffah.

At last, it’s your turn, Guys. Ambil bagianmu untuk jadi para pejuang Islam!

Wallahu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Arum Indah Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Ladies, Start Your Vision!
Next
All Eyes on Papua, Ada Apa?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

7 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Maya Rohmah
Maya Rohmah
2 months ago

Artikel yang sangat menarik. Pernikahan tanpa rasa cinta? CK CK CK, sungguh menafikan fitrah.

angesti widadi
5 months ago

jepang meresahkan banget! tapi herannya banyak orang indo yg mau kerja di jepang! huhu

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
5 months ago

Liberalisme itu tampak indah dan menyenangkan. Namun sebenarnya ia merusak fitrah manusia dan menjerumuskan mereka ke dalam jurang kesengsaraan.

Arum indah
Arum indah
Reply to  Mariyah Zawawi
5 months ago

Seperti racun berbalut madu, ya, mbak...

Siti Komariah
Siti Komariah
5 months ago

Begini mhe konsep kapitalisme. Kasih solusi yang justru menjadi biang keladi kerusakan generasi. Mau heran tapi ini kapitalisme, beda banget dengan Islam. So semoga kita anak cucu kita dijauhkan dari hal-hal demikian. Aamiin

Barakallahu fiik penulis

Arum indah
Arum indah
Reply to  Siti Komariah
5 months ago

Iyaa, mbak. Ide2 kapitalisme sungguh aneh2 dan dluar nalar.

Terimaksih sudah mampir dan komen, mbak..

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram