Sayangnya, legen cepat sekali berubah rasa. Mikroba yang masuk ke dalamnya akan menyebabkan terjadinya fermentasi. Hanya dalam 3–4 jam, rasa minuman ini pun berubah.
Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Bagi sebagian orang yang tinggal di Jawa Timur, siwalan dan legen bukanlah sesuatu yang asing. Buah dan hasil sadapannya ini banyak dijajakan di pinggir jalan. Buah siwalan yang sudah dibuka tempurungnya, dibungkus plastik bening dan digantung. Sedangkan legen dimasukkan dalam botol plastik bekas air mineral.
Buah siwalan dan legen tidak hanya menyegarkan. Namun, keduanya memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan. Nah, apa saja manfaatnya? Yuk, kita baca!
Pohon Siwalan
Pohon siwalan banyak terdapat di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di Indonesia, tanaman ini dapat ditemukan di daerah yang kering. Karena itu, pohon siwalan banyak tumbuh di bagian timur pulau Jawa, Bali, Madura, Nusa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Kabupaten Gowa.
Siwalan termasuk jenis palma. Nama latinnya adalah Borassus flabellifer. Siwalan juga memiliki nama daerah, misalnya ental (Jawa, Sunda, Bali), taal (Madura), lontara (Toraja), dan sebagainya. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut sugar palm, toddy palm, atau palmyra palm.
Pohon ini mulai berbuah pada usia 20 tahun dan dapat hidup lebih dari 100 tahun. Pohonnya berbatang tunggal. Tingginya mencapai 15–30 meter. Batangnya berdiameter 60 sentimeter. Sedangkan daunnya membentuk tajuk. Helaian daunnya menyerupai kipas berbentuk bundar dengan diameter sekitar 1,5 meter.
Batang pohon siwalan dapat dijadikan sebagai bahan bangunan. Di samping itu juga digunakan untuk membuat perkakas maupun kerajinan. Kayu bagian luarnya memiliki kualitas yang bagus. Kayunya berat, keras, dan berwarna kehitaman.
Daunnya yang disebut lontar juga memiliki banyak manfaat. Sejarah telah mencatat bagaimana orang-orang zaman dahulu memanfaatkannya untuk menulis naskah dan surat-menyurat. Daun lontar juga dapat dikreasikan menjadi kerajinan tangan seperti kipas, topi, keranjang, dan tikar. Di Timor, daun lontar juga digunakan untuk membuat alat musik tradisional bernama sasando.
Tangkai dan pelepah daun siwalan dapat diolah menjadi serat yang bagus kualitasnya. Serat ini dapat dianyam menjadi tali. Selain itu, serat pelepah daun siwalan juga dapat dianyam menjadi semacam songkok.
Buah siwalan berbentuk bulat. Kulitnya tampak licin mengkilap dan berwarna hitam kecokelatan. Buah-buah itu bergerombol pada sebuah tandan. Jumlahnya mencapai 20 buah. Diameternya sekitar 7–20 sentimeter.
Dalam satu buah, terdapat tiga daging buah. Daging buah ini dilindungi oleh tempurung yang tebal. Saat masih muda, tempurung dan dagingnya masih lunak. Daging buah yang masih muda inilah yang biasanya dijual. Rasanya agak manis. Teksturnya kenyal, mirip kolang-kaling. Bedanya, siwalan yang masih muda lebih lembut dan mengandung air yang menyegarkan.
Pohon siwalan merupakan tanaman berumah dua. Artinya, tanaman ini menghasilkan bunga jantan dan betina. Panjang bunga jantan sekitar 50 sentimeter. Sedangkan bunga betina berukuran lebih panjang, yaitu sekitar 175 sentimeter. Dari bunga jantan pohon siwalan inilah dihasilkan nira yang disebut dengan legen.
Nira ini biasanya dihasilkan oleh pohon yang telah berusia 6–12 tahun. Nira diambil dengan cara memotong ujung bunga jantan yang telah mengeluarkan benang sari dipotong. Agar menghasilkan nira, bunga jantan harus dipukul-pukul setiap dua hari sekali selama tiga minggu.
Dari potongan itu akan keluar tetesan air. Air itu ditampung dalam sebuah wadah yang terbuat dari batang bambu yang disebut bumbung. Bumbung ini berkapasitas 7–10 liter. Biasanya, nira disadap dua kali dalam sehari, pagi dan sore. Setiap penyadapan akan diperoleh sekitar 3–6 liter nira dalam waktu sekitar 12 jam.
Nama legen diambil dari kata legi (Jawa) yang artinya manis. Rasa legen seperti air kelapa muda. Namun, legen lebih manis dari air kelapa. Kandungan gula nira sangat tinggi, yaitu mencapai 10–15 %. Karena itu, legen dapat diolah menjadi gula aren atau gula semut.
Sayangnya, legen cepat sekali berubah rasa. Mikroba yang masuk ke dalamnya akan menyebabkan terjadinya fermentasi. Hanya dalam 3–4 jam, rasa minuman ini pun berubah. Agar lebih tahan lama, legen dapat disimpan dalam lemari es atau direbus.
Karena itu, ada juga pedagang legen yang curang dengan membuat legen palsu. Legen palsu ini dibuat dari campuran air kelapa, air putih, penguat rasa, serta pengawet. Pengawet inilah yang membuatnya tahan lama. Namun, rasanya tentu berbeda dari legen yang asli. Legen palsu rasanya tidak semanis legen asli. Warnanya juga lebih bening.
Bahkan, ada pula yang membuat legen palsu dari campuran air, susu, gula pasir, perisa asam, cuka, pengawet, dan tuak. Tuak merupakan minuman yang dibuat dari nira siwalan. Namun, saat penyadapan ditambahkan babakan (potongan kulit kayu) pohon duwet atau jamblang. Air nira yang asalnya manis sedikit asam itu pun berubah agak pahit. Tuak mengandung alkohol dan memabukkan, sehingga haram dikonsumsi.
Karena itu, saat hendak membeli legen harus dipastikan dahulu, apakah itu legen asli, legen palsu, atau bahkan tuak. Agar lebih aman, sebaiknya membeli langsung ke penyadap nira. Dengan demikian, dijamin kehalalan serta keamanannya bagi kesehatan.
Manfaat Siwalan dan Legen
Siwalan dan legen ternyata memiliki banyak manfaat. Manfaat itu diperoleh dari nutrisi yang dikandungnya. Dilansir dari laman hellosehat.com, dalam 100 gram siwalan terkandung 93,0 ml air, 27 kalori, 0,4 gram protein, 0,2 gram lemak, 6,0 gram karbohidrat, 1,6 gram serat, 243 miligram fosfor, 0,5 miligram zat besi, dan 91 miligram kalsium. Inilah kandungan nutrisi siwalan berdasarkan keterangan dari Data Komposisi Pangan Indonesia.
Dengan berbagai nutrisi yang dikandungnya, siwalan memberi beberapa manfaat. Pertama, membantu mencegah kerusakan sel tubuh. Berdasarkan penelitian dari Food Science and Biotechnology, buah siwalan mengandung antioksidan yang tinggi. Antioksidan inilah yang menetralisasi radikal bebas dalam tubuh.
Kedua, mencegah dehidrasi. Buah siwalan termasuk buah yang tinggi kandungan airnya. Tingginya kandungan air ini akan menyeimbangkan kadar cairan tubuh. Di samping itu, siwalan juga mempunyai sifat diuretik. Yaitu, melancarkan buang air.
Ketiga, menjaga kesehatan ginjal. Fosfor yang terkandung dalam buah siwalan membantu tubuh menjaga kesehatan ginjal. Fosfor membantu kerja ginjal dalam menyaring kotoran yang terdapat pada sisa pembuangan kotoran.
Keempat, menurunkan berat badan. Kandungan kalori dalam 100 gram siwalan hanya 27. Rendahnya kandungan kalori dalam buah siwalan ini, membuatnya cocok dikonsumsi oleh mereka yang tengah menjalani program diet.
Tak kalah dengan siwalan, legen juga memiliki nutrisi yang bermanfaat. Kandungan nutrisi legen adalah gula, protein, nitrogen, zat besi, fosfor, mineral, vitamin C, dan vitamin B1. Beberapa manfaat legen seperti yang dilansir oleh manfaat.co.id. adalah memperbaiki fungsi ginjal, memulihkan stamina, mengganti cairan tubuh yang hilang, mengurangi stres, mengikis kalsium pada saluran kencing, dan meningkatkan produksi sperma.
Nutrisi yang terdapat pada siwalan bisa didapatkan dengan mengonsumsinya. Salah satunya dengan mengolahnya menjadi es dawet siwalan. Es dawet yang satu ini banyak dijual di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Untuk menikmatinya, kita tidak perlu datang ke sana, tetapi cukup membuatnya sendiri. Berikut ini resep untuk membuat es dawet siwalan.
Resep Es Dawet Siwalan
Untuk membuat es dawet siwalan, sangat mudah. Berikut ini resep es dawet siwalan dari laman kompilasitutorial.com.Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah:
5 buah siwalan
100 gram gula merah
50 gram gula pasir
½ liter santan cair
sedikit garam
2 lembar daun pandan
es batu secukupnya.
Cara membuat:
Pertama, rebus santan cair bersama daun pandan dan garam. Aduk pelan-pelan hingga santan mendidih.
Kedua, rebus gula merah dan gula pasir dengan sedikit air hingga mendidih.
Ketiga, potong-potong siwalan. Masukkan potongan siwalan ke dalam gelas saji. Tambahkan gula. Tuangkan santan. Terakhir, masukkan es batu dan sajikan sebelum es batu mencair. Nah, es dawet siwalan yang nikmat sudah siap disantap untuk menghilangkan dahaga.
Efek Samping Siwalan
Meskipun memiliki manfaat, konsumsi siwalan yang berlebihan tidak baik untuk kesehatan. Laman idnmedis.commenyebutkan beberapa efek samping dari mengonsumsi siwalan yang terlalu banyak. Di antaranya adalah gangguan pencernaan dan keracunan air. Gangguan pencernaan ini ditandai dengan mual dan diare. Hal ini terjadi karena tingginya vitamin C yang terkandung dalam buah siwalan.
Sedangkan keracunan air (overhydration) ditandai dengan sakit kepala, mual, muntah, kebingungan, dan disorientasi. Kandungan air yang tinggi pada buah siwalan dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam darah atau hiponatremia.
Nikmat Tak Terhingga
Sebagai seorang muslim, kita harus mengonsumsi makanan dan minuman yang halal. Siwalan dan legen termasuk di antaranya. Namun, legen yang telah diolah menjadi tuak termasuk khamar, sehingga haram hukumnya. Karena itu, kita harus menghindarinya.
Allah Swt. telah menjanjikan minuman sejenis khamar yang tidak memabukkan di surga. Dalam surah Muhammad [47]: 15, Allah Swt. menjelaskan salah satu kenikmatan di surga berupa sungai khamar.
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَ فِيْهَآ أَنْهٰرٌ مِنْ مَآءٍ غَيْرِ ءَاسِنٍ وَأَنْهٰرٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهٰرٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِيْنَ وَأَنْهٰرٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى
Artinya: "Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, di dalamnya terdapat sungai yang airnya tidak berubah, sungai-sungai dari susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring …."
Inilah kenikmatan yang dijanjikan oleh Allah Swt. kepada hamba-hamba-Nya yang bertakwa. Kenikmatan yang belum pernah dirasakan oleh manusia ketika hidup di dunia. Inilah kenikmatan yang seharusnya kita upayakan untuk meraihnya.
Wallaahu a'lam bi ash-shawaab.
Sumber:
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/83209/Penyadapan-Nira-Aren/
https://rimbakita.com/siwalan/
https://www.mongabay.co.id/2019/06/13/berkenalan-dengan-siwalan-tanaman-serbaguna/amp/
Wah, baru tahu ada yang palsu. Nggak pernah minum legen, sih, meski sering melihat penjualnya di pinggir jalan. Kalo siwalan, pernah makan, rasanya segar. Wah, resepnya patut dicoba, nih.
Saya baru tahu ada pohon siwalan dan legen. Masya Allah, segala apa yang diciptapka-Nya tidak ada yang sia-sia.
Betul sekali, mbak.
Awal makan siwalan saya kira juga kolang kaling. Ternyata beda. MasyaAllah, ragam tanaman yang Allah ciptakan memang luar biasa.
Ya mbak. Allah sudah memberi kita makanan halal begitu banyak. Tapi masih ada saja yang mencari yang haram.
MasyaAllah,. Saya asli jawa timur. Suka minum legen. Tapi bukan dri siwalan. Dari nira kelapa segar dan sehat.
Kalau di pasuruan legen dari pohon siwalan, di tetangga desa ada yg penghasil siwlaan dan legen ini. Saudara juga ada yg punya. Katanya legennya itu bisa dibuat obat diabet
Sepertinya saya belum pernah minum legen dari air kelapa.
Pertama lihat saya kira itu sama dengan kolang kaling, ternyata beda ya. Kalau di Sulawesi gak tau ada apa gak buah siwalan ini. Btw, pasti seger es dawet siwalan nih ...
Ya mbak, seger. Apalagi diminum di siang hari yang panas seperti ini.
Siwalannya enak mbak, kalau kolang kaling kan agak keras ya, siwalan yg agak muda dia nyes nyes gitu, tapi yg agak tua ya kayak kolang kaling. Tp menurutku lebih manis siwalan
Ada lagi yang mirip siwalan. Rasanya manis dan kenyal kalau masih muda. Kalau tua seperti kolang-kaling. Di Tuban namanya nipah. Pohonnya mirip kelapa tapi pendek dan tumbuh di pinggir sungai. Buahnya bergerombol seperti kelapa sawit.