Si Eling Keliling Kota, Yakin HIV/AIDS Bakalan Sirna?

"Jadi jelas banget dong, solusi-solusi yang dianjurkan selama ini memang menyesatkan dan salah kaprah. Bukannya memutus rantai penularan, yang ada malah membiarkan kemaksiatan merajalela. Ending-nya, terus menumpuk perbuatan dosa yang sudah jelas banget bakalan menghancurkan kehidupan manusia."

Oleh. Renita
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com- Hai Guys, apa sih yang terlintas dalam benak kalian kalau ada pertanyaan tentang HIV/AIDS? Hm, penyakit menular yang gak bisa disembuhkan? Penyakit akibat pergaulan yang kebablasan? Benar banget Guys, HIV ini tuh penyakit menular yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan belum bisa disembuhkan. Salah satu penyebabnya memang karena aktivitas seseorang yang suka gonta-ganti pasangan.Idiih… jijik banget ya!

Kalau berbicara tentang penyakit mengerikan satu ini memang bikin kita rada-rada takut gimana gitu. Ya kan, Guys? Oya Guys, sudah pada dengar berita tentang mobil “Si Eling” belum nih? Itu lho, program teranyar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung buat mencegah penularan HIV/AIDS. Jadi, mobil Si Eling ini tuh program yang berupa promosi dan edukasi kesehatan keliling gitu, Guys.

Nah, kira-kira program Si Eling ini bakalan efektif gak ya untuk mencegah penularan HIV/AIDS? Soalnya, kalau kita lihat fakta di lapangan kayaknya pengidap HIV/AIDS ini tiap tahun malah makin banyak. Nah lho, kok bisa gitu ya?

Si Eling Keliling Kota Bandung

Guys, di bulan September 2022 ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung lagi gencar-gencarnya nih buat menggelar program pencegahan penularan HIV/AIDS. Salah satunya, dengan menjalankan program Si Eling alias Promosi dan Edukasi Kesehatan Keliling. Rencananya, Si Eling ini bakalan menyasar 12 titik di sekolah-sekolah Kota Bandung, mulai dari SD hingga SMP. Tentu aja, pembahasannya seputar HIV/AIDS, seperti kesehatan organ reproduksi, pencegahan penularan, perlakuan buat penyintasnya, sampai sosialisasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di kawasan sekolah, Guys. (republika.co.id, 11/9/2022)

Oya, program ini tuh katanya sih sebagai upaya sosialisasi untuk para siswa di Kota Bandung, supaya mereka bisa membentengi diri dari penyebaran HIV/AIDS, Guys. Harapannya, nanti siswa bisa menjadi duta yang mempromosikan pemutusan mata rantai penularan HIV/AIDS kepada teman-teman dan lingkungan sekitarnya. Lha, emang iya? Bisa gitu HIV/AIDS ditangkal sama program Si Eling?

Penderita Makin Naik-Naik ke Puncak Gunung

Guys, sebelum adanya program Si Eling ini sebenarnya sudah banyak program yang dilakukan oleh pemerintah buat mencegah penularan HIV/AIDS ini. Kebanyakan sih, program yang menopang penanggulangan HIV/AIDS ini sumbernya dari kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, komunitas dan masyarakat sipil, Guys. Ya, 'kan namanya juga penyakit menular pasti dong butuh sinergitas berbagai elemen untuk bahu-membahu memutus mata rantainya.

Oya, sebenarnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung juga sudah menjalankan berbagai langkah untuk mencegah dan mengakhiri HIV/AIDS ini lho, Guys. Misalnya aja, tindakan promotif untuk mengenalkan materi kesehatan reproduksi dan seputar HIV/AIDS di kalangan siswa SMP dan remaja sesuai usia mereka, kayak Si Eling ini nih. Tindakan preventif dengan melakukan tes HIV pada ibu hamil, kuratif dengan menerapkan Antiretroviral (ARV) terapi di rumah sakit dan beberapa puskesmas Kota Bandung, sampai rehabilitatif yaitu pendampingan untuk menyelesaikan masalah psikologis, sosial dan ekonomi dari penyintas sendiri.(cnnindonesia.com, 28/8/22)

Sayangnya nih, walaupun strategi-strategi itu sudah dilaksanakan, ternyata penularan HIV/AIDS belum bisa dibendung, Guys. Apalagi, kalau kita lihat data di lapangan jumlah penderitanya justru malah makin naik-naik ke puncak gunung alias meningkat! Lihat deh, data dari KPA (Komisi Penanggulangan AIDS), tercatat sebanyak 5.943 orang pengidap HIV/AIDS di Kota Bandung. Mirisnya, sebagian besar penderita didominasi dari kalangan mahasiswa sebanyak 414 orang. Bukan cuma itu, ternyata pengidap HIV/AIDS juga banyak dari kalangan ibu rumah tangga berdasarkan data yang disusun hingga Desember 2021. (realitapublik.com, 26/8/2022)

Wah.. gimana dong masa depan kita kalau generasi mudanya aja terancam dengan penyakit mengerikan ini? Gimana bisa mencetak generasi kuat dan menjadi penerus peradaban bangsa, kalau calon ibunya aja sudah membawa bibit virus yang berpotensi menularkan penyakit HIV/AIDS kepada anaknya kelak? Hm… ternyata negeri kita ini benar-benar sedang sakit ya, Guys!

Gaya Hidup Bebas Biangnya

Miris banget ya Guys, kalau melihat tren peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS di negeri ini. Ternyata berbagai program dan strategi yang digencarkan pemerintah pusat maupun daerah hari ini gak bisa memutus mata rantai penularan HIV/AIDS nih, Guys. Lihat sendiri kan, data penderita malah makin naik dari tahun ke tahun. Terus nih, upaya penanggulangan HIV/AIDS yang sudah-sudah juga cuma memfokuskan pada pemahaman dan kesadaran kesehatan reproduksi, serta mengampanyekan cara pencegahan infeksi dengan seks aman sebagai solusi. Padahal, infeksinya aja sampai sekarang belum ada obatnya 'kan!

Kalau kayak gini jadinya, berarti ada problem lain yang perlu dibenahi, Guys. Bukan hanya terkait masalah teknis atau sekadar pentingnya pemahaman kesehatan reproduksi, pengetahuan tentang seks aman dan pencegahan ala kadarnya kayak hari ini. Masalah utama alias biang keladinya tuh karena rusaknya pergaulan dan gaya hidup bebas yang dikultuskan dalam aturan kehidupan saat ini, Guys. Ini nih hasil dari penerapan sistem sekularisme liberal yang menjadikan akal sebagai patokan segala sesuatu, sekaligus menihilkan peran agama. Gak heran, kalau akhirnya bermunculan berbagai penyimpangan seksual dan perilaku yang menjadi bibit-bibit kehancuran bagi peradaban manusia.

Asal kalian tahu ya Guys, dalam sekularisme tuh ada yang namanya konsep hak asasi manusia. Jadi nih, setiap keinginan manusia tuh kudu dipenuhi, walaupun bertentangan norma dan agama. Setiap orang dijamin untuk mengekspresikan gelora syahwat mereka kapan pun dan dengan siapa pun, meski tanpa ikatan pernikahan. Ya, kayak kampanye seks aman dengan menggunakan alat pelindung (kondom) atau enggak gonta-ganti pasangan. Ada atau enggaknya ikatan pernikahan gak jadi soal. Katanya sih, yang penting aman secara medis dan gak menularkan kepada pasangan. Ih.. enggak banget deh!

Padahal seperti kita tahu, hubungan yang dilakukan di luar pernikahan ‘kan jelas haram dalam Islam ya Guys. Bahkan, ini tuh salah satu dosa besar. Dilihat dari kaca mata medis pun, sebenarnya gak ada pelindung yang benar-benar efektif untuk mencegah penularan infeksi HIV/AIDS. Jadi jelas banget dong, solusi-solusi yang dianjurkan selama ini memang menyesatkan dan salah kaprah. Bukannya memutus rantai penularan, yang ada malah membiarkan kemaksiatan merajalela. Ending-nya, terus menumpuk perbuatan dosa yang sudah jelas banget bakalan menghancurkan kehidupan manusia.

Berantas HIV/AIDS Sampai ke Akar

Kalau sudah terang benderang program-program penanggulangan HIV/AIDS gak solutif, terus kita kudu gimana dong, Guys? Ya, sudah pasti kita wajib pakai solusi andal yang bisa memutus penularan HIV/AIDS sampai ke akarnya dong! Ini semua tuh bakalan teratasi kalau kehidupan kita diatur oleh syariat Allah Swt., yaitu aturan Islam, Guys. Soalnya, Islam punya the best regulasi untuk manusia dalam menjalani kehidupannya, termasuk sistem pergaulan dan menghilangkan mindset yang salah kaprah bin menyesatkan.

Guys, Islam tuh sudah menegaskan kalau hubungan seksual hanya sah dalam ikatan pernikahan. Gak ada tuh yang namanya hubungan atas dasar suka sama suka dan cuma memenuhi kriteria seks aman secara medis. Soalnya, tetap aja kalau dilakukan di luar ikatan penikahan itu dosa besar alias kemaksiatan! Jadi, menyesatkan banget kalau standar dalam memberikan solusi sekadar aman menurut medis. Lihat deh, firman Allah Swt. dalam QS Al-Isra ayat 32 yang artinya, “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.”

Nah kan, jelas zina itu pelanggaran hukum syarak yang mengantarkan pada dosa untuk pelakunya. Terus nih, Islam juga bakal menetapkan hukuman yang menjerakan buat para pezina, yaitu dicambuk seratus kali atau dirajam sampai mati, kalau pelakunya sudah menikah. Setiap orang juga kudu buang jauh-jauh tuh yang namanya ide hak asasi manusia dan menerapkan sistem pergaulan berdasarkan perintah Allah. Dan gak kalah penting, harus ada peran negara yang menggulirkan aturan untuk menutup semua celah keharaman sekaligus mengokohkan ketakwaan individu supaya istikamah dalam ketaatan kepada Allah Swt.

Closing

Sudah jelas ya Guys, kalau berbagai program yang dijalankan hari ini terbukti gak bisa memutus mata rantai penularan HIV/AIDS. Hanya dengan penerapan aturan Islam secara kaffah, penyakit yang mengerikan seperti HIV/AIDS bakalan benar-benar sirna dari muka bumi ini. Makanya, meskipun ada banyak program Si Eling di seluruh pelosok negeri, semua itu cuma bakal memperpanjang daftar kemaksiatan sekaligus mengundang kehancuran bagi peradaban manusia, selama masih dalam sistem sekularisme liberal. Jadi tunggu apa lagi, yuk kita sama-sama perjuangkan penerapan Islam secara kaffah, supaya manusia kembali dinaungi keberkahan. Soalnya, Fix no debat, program Si Eling cuma bikin pusing tujuh keliling kalau isi materinya gak sejalan sama aturan Allah. Hehehe…

Wa’allahu a’lam bish shawwab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Tim Redaksi NarasiPost.Com
Renita Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
Pelayanan Publik Seharusnya Gratis
Next
Waspada di Balik Kenaikan Harga Batu Bara
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram