Pelajaran dari Konflik Iran dan Zionis Yahudi

Pelajaran dari konflik Iran dan Zionis Yahudi

Iran dan Zionis Yahudi pada awalnya merupakan dua sekutu. Iran adalah negeri muslim kedua setelah Turki yang mengakui entitas Yahudi sebagai sebuah negara

Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Lucu sekali ulah Zionis Yahudi ini. Dengan pongahnya entitas ini menyerang Kedubes Iran di Suriah. Ketika dibalas, ia buru-buru mengadu ke PBB. Persis anak kecil yang mengadu ke emaknya karena dibalas oleh anak yang diganggunya.

Zionis Yahudi mengadu ke PBB setelah Iran melakukan serangan udara ke wilayahnya pada 13 April lalu. Ini merupakan serangan Iran ke wilayah entitas Yahudi secara langsung. Negeri Para Mullah itu mengirimkan lebih dari 300 drone dan rudal untuk membalas serangan Zionis. Entitas itu buru-buru meminta PBB untuk melakukan rapat darurat. Tak lama kemudian, PBB mengeluarkan kecaman terhadap Iran.

Melalui Sekretaris Jenderal Antonio Guterres, PBB mengutuk serangan yang dilakukan oleh Korps Garda Revolusi Islam. Guterres juga meminta kedua pihak untuk mengakhiri permusuhan yang telah berlangsung lama. (cnbcindonesia.com, 14/04/2024)

Standar Ganda PBB dalam Konflik Iran dan Zionis

Kecaman PBB terhadap serangan Iran menunjukkan secara kasat mata bahwa lembaga dunia itu telah menggunakan standar ganda. Sebelumnya, PBB tidak mengeluarkan pernyataan apa pun mengenai serangan Zionis Yahudi terhadap Kedubes Iran di Suriah. Padahal, serangan yang dilakukan entitas itu telah mengakibatkan terbunuhnya tujuh penasihat militer negeri Para Mullah tersebut.

Namun, sikap lembaga itu berbeda ketika Zionis Yahudi mendapatkan serangan balasan. Padahal, Zionis Yahudi mengeklaim bahwa 99% serangan itu dapat digagalkan. Zionis juga menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa. Meskipun demikian, PBB langsung mengecam Iran.

PBB sepertinya sering menggunakan standar ganda saat menyikapi peristiwa yang berkaitan dengan umat Islam. Lembaga itu selalu gagap dan ragu dalam bersikap jika hal itu berkaitan dengan kepentingan umat Islam. Contoh yang paling nyata adalah sikapnya terhadap masalah Palestina.

Selama puluhan tahun, rakyat Palestina harus hidup dalam ketakutan akibat teror dari entitas Yahudi. Mereka terpaksa kehilangan rumah serta tanah yang dirampas oleh Zionis. Bahkan, mereka harus kehilangan nyawa mereka akibat gempuran Zionis.

Meskipun sudah jelas bahwa Zionis telah merebut yang bukan haknya, tetapi PBB tidak pernah memerintahkan Zionis untuk pergi meninggalkan tanah Palestina. Sekadar mengutuk pun sering tidak mampu. Bahkan, PBB menyerukan solusi dua negara yang artinya Palestina harus menyerahkan sebagian besar dari wilayahnya ke entitas Yahudi yang telah merebutnya.

Sedangkan jika hal itu berkaitan dengan kepentingan Barat dan sekutunya, PBB akan cepat bersikap, seperti yang terjadi pada Iran saat ini. PBB juga cepat bersikap saat Ukraina yang menjadi sekutu Barat diserang oleh Rusia. Lembaga itu pun menjatuhkan sejumlah sanksi kepada Rusia.

Iran: Dari Sekutu Menjadi Seteru

Iran dan Zionis Yahudi pada awalnya merupakan dua sekutu. Iran adalah negeri muslim kedua setelah Turki yang mengakui entitas Yahudi sebagai sebuah negara. Saat itu, negara tersebut berada di bawah kepemimpinan Syah Reza Pahlevi.

Hubungan keduanya sempat memburuk ketika Mosaddegh menjadi Perdana Menteri pada tahun 1951. Mosaddegh berusaha untuk melakukan nasionalisasi perusahaan minyak di negerinya yang dikuasai oleh Inggris. Namun, upayanya mengalami kegagalan setelah ia digulingkan melalui kudeta yang diorganisir oleh badan intelijen Amerika Serikat dan Inggris pada tahun 1953.

Syah Reza Pahlevi kemudian diangkat kembali menjadi penguasa. Ia menjadi sekutu Barat yang setia di wilayah tersebut. Hubungan Iran dengan Zionis kembali erat.

Entitas Yahudi kemudian membuka kedutaannya di Teheran. Pada era 1970-an, keduanya bertukar duta besar. Hubungan perdagangan keduanya pun meningkat. Iran kemudian menjadi pemasok minyak yang utama bagi entitas Yahudi. Keduanya juga bekerja sama di bidang militer dan keamanan.

Menurut Eirik Kvindesland, sejarawan Universitas Oxford, entitas Yahudi membutuhkan Iran lebih dari Iran membutuhkan entitas tersebut. Oleh karena itu, entitas Yahudi pun bersikap proaktif. Namun, Iran menginginkan hubungan yang lebih dekat dengan Amerika Serikat. Zionis Yahudi dianggap Iran dapat membantunya merealisasikan tujuan tersebut.

Ketika Syah Reza Pahlevi digulingkan pada tahun 1979, Iran berubah menjadi Republik Islam Iran. Di bawah kepemimpinan Ayatollah Ruhollah Khomeini, Iran berjuang melawan penindasan, termasuk membebaskan Palestina.

Iran kemudian memutuskan hubungan dengan entitas Yahudi yang disebutnya sebagai “setan kecil”. Kedutaan besar Zionis Yahudi pun ditutup dan diubah menjadi kedutaan besar Palestina. Iran juga mengubah masalah Palestina dari sekadar nasionalisme Arab menjadi tujuan Islam.

Konflik Iran dengan entitas Yahudi pun berkembang dalam bentuk serangan-serangan terhadap kepentingan masing-masing negara. Namun, keduanya tidak pernah mengakui secara langsung. Oleh karena itu, serangan-serangan yang mereka lakukan disebut dengan “perang bayangan”.

Pengembangan senjata nuklir merupakan hal yang sering mereka persoalkan. Zionis tidak membiarkan Iran mengembangkan bom nuklir. Berbagai serangan dan sabotase terhadap fasilitas nuklir serta militer Iran diyakini negara itu dilakukan oleh entitas Yahudi. Serangan terhadap ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fahrizadeh pada tahun 2020 dianggap sebagai pembunuhan paling berani. Mohsen ditembak mati dengan senapan mesin yang dikendalikan AI oleh entitas Yahudi dan dipantau melalui satelit. (cnbcindonesia.com, 07/11/2023)

Hanya Sandiwara

Setelah melakukan serangan udara ke Zionis, Iran menyatakan bahwa negara itu sudah selesai dengan serangannya. Hal itu disampaikan oleh Amir Saed Iravani, Wakil Tetap Iran untuk PBB. Serangan itu merupakan balasan atas pengeboman yang dilakukan oleh Zionis terhadap konsulat Iran di Suriah. Negara itu tidak bermaksud untuk mencari eskalasi maupun mendorong terjadinya konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah. (rri.co.id, 14/04/2024)

Amir mengatakan bahwa Iran tetap mendukung Piagam PBB dan hukum internasional. Oleh karena itu, Iran meminta Amerika Serikat untuk tidak turut campur dalam masalah ini. Menurutnya, masalah ini adalah urusan antara Iran dengan Zionis.

Bisa jadi, serangan Iran ke wilayah entitas Yahudi hanya untuk menggertak. Iran ingin menunjukkan dirinya berani melawan Zionis. Dengan demikian, pemimpin negara itu tidak kehilangan muka di hadapan rakyatnya. Di saat yang sama, mereka akan mendapatkan simpati dari kaum muslim di kawasan tersebut.

Sementara itu, Israel juga tidak akan melakukan serangan balasan. Penguasa entitas Yahudi itu awalnya hendak menyerang balik. Namun, setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menelepon Netanyahu, rencana itu dibatalkan.

https://narasipost.com/world-news/06/2022/iran-rilis-pangkalan-drone-bawah-tanah-eksistensi-militer-as-terancam/

Biden mengingatkan Netanyahu akan konsekuensi besar yang harus dihadapi jika entitas Yahudi itu menyerang Iran secara langsung. Oleh karena itu, Biden meminta Netanyahu untuk membatalkan rencananya. Netanyahu pun mengikuti arahan Biden, meskipun dewan perang dan para menteri entitas Yahudi telah bersepakat untuk melakukan serangan terhadap Iran. (inews.id, 15/04/2024)

Saatnya Bersatu

Ketika Iran menyerang balik entitas Yahudi, banyak yang berharap, hal ini menjadi pintu kemenangan bagi Palestina. Sayangnya, Iran tidak berniat untuk melanjutkan serangannya. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa Iran tidak berniat untuk mengalahkan atau menghancurkan entitas Yahudi.

Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa kita tidak dapat mengandalkan penguasa negeri-negeri muslim selama mereka masih terikat dengan nasionalisme. Sekat-sekat nasionalisme membuat mereka hanya mementingkan urusan negara mereka.

Di saat yang sama, mereka lebih suka memercayakan penyelesaian masalah Palestina melalui PBB. Padahal, kita tahu bahwa PBB dikendalikan oleh Barat yang membenci Islam dan umat Islam. Kita juga tahu bahwa lembaga itu dibentuk untuk mengadang upaya penerapan syariat Islam secara kaffah. Oleh karena itu, mereka tidak akan pernah rela kaum muslim dan Palestina mendapatkan kemenangan.

Satu-satunya harapan kita adalah bersatunya kaum muslim di bawah naungan Islam. Saat itulah, umat Islam akan menguasai dunia, seperti yang dijanjikan oleh Allah Swt. dalam surah An-Nur [24]: 55.

وَعَدَ اللّٰهُ الََّذِيْنَ آمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوْا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أمْنًا

Artinya: “Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan mengerjakan amal saleh bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa. Sungguh, Dia akan meneguhkan agama yang telah diridai-Nya untuk mereka. Dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka dari ketakutan menjadi aman.”

Jika kaum muslim bersatu, kekuatan mereka akan mampu melawan musuh-musuh Islam, termasuk entitas Yahudi. Terlebih, kekuatan militer entitas yang telah menduduki Palestina itu tidaklah sekuat yang diduga. Selama ini, Amerika Serikat dan Inggris selalu membantu entitas tersebut, termasuk saat Iran menyerang mereka. Joe Biden menyatakan bahwa Amerika Serikat membantu entitas Yahudi menghancurkan hampir seluruh drone dan rudal yang diluncurkan oleh Iran.

Semoga Allah Swt. segera membuka pintu hati umat ini agar menghilangkan sikap egois dalam hati mereka. Kemudian Dia satukan hati mereka dalam satu perasaan untuk menjemput kemenangan. Aamiin.

Wallaahu a’lam bi ash-shawaab []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Mariyah Zawawi Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Peran Iran dalam Isu Palestina
Next
Bayam: Manfaat yang Tak Pernah Padam
3.8 4 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

14 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Firda Umayah
Firda Umayah
7 months ago

Sangat disayangkan jika serangan hanya menjadi sebuah gertakan. Berharap bisa meningkatkan keberanian para pemimpin muslim untuk bersatu mengusir Zionis dari tanah Palestina. Namun apa boleh buat. Ketika semua tidak distandarkan dengan pemahaman Islam yang benar jadinya ya seperti ini.

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Firda Umayah
7 months ago

Karena para pemimpin di negeri muslim terkena penyakit wahn. Akibatnya hanya memikirkan kepentingan mereka.

Sartinah
Sartinah
7 months ago

Awalnya banyak orang yang berharap bahwa Iran akan membombardir Yahudi hingga luluhlantak. Tapi ya akhirnya banyak orang kecewa.

Ternyata semua negara tak ada yang benar-benar ingin mengalahkan Zionis.

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Sartinah
7 months ago

Di depan memusuhi, di belakang bekerja sama.

Novianti
Novianti
7 months ago

Jika serius buat mengusir Yahudi di Palestina , kekuatannya harus optimal. Apalagi tidak ada track record Iran tentang persatuan umat

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Novianti
7 months ago

Betul, umat Islam harus bersatu untuk mengalahkan musuh mereka, termasuk entitas Yahudi di Palestina.

Irma sari rahayu Rahayu Irma
Irma sari rahayu Rahayu Irma
7 months ago

Sayangnya serangan itu bukan ditujukan untuk benar-benar mengenyahkan zionis dan membebaskan Palestina.

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Irma sari rahayu Rahayu Irma
7 months ago

Betul, sayang sekali.

Mimy muthmainnah
Mimy muthmainnah
7 months ago

Mereka aslinya satu kubu umat Islam tetap waspada

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Mimy muthmainnah
7 months ago

Umat Islam harus waspada dengan sandiwara mereka.

Mahganipatra
Mahganipatra
7 months ago

Aamiin.... semoga umat Islam segera bersatu. Selama persatuan umat belum terwujud, maka kezaliman terhadap umat Islam akan terus terjadi. Kebencian Barat dan sekutunya telah melegalan seluruh sikap biadab mereka dengan dukungan penuh institusi PBB.
Hanya dengan persatuan umat Islam dlm institusi negara Islam yang dapat mencegahnya kezaliman mereka. Allahu Akbar

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Mahganipatra
7 months ago

Aamiin yaa Rabbal 'aalamiin

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
7 months ago

Standar ganda tidak akan membawa kedamaian hanya sikap egois yang merusak hati..So standar terbaik hanya ada sistem Islam yang diterapkan hukum Allah sebagai aturan kehidupan.

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Dewi Kusuma
7 months ago

Islam is the best

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram