“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (TQS. Al-Isra': 26-27)
Oleh. Irma Sari Rahayu
NarasiPost.Com-Hai, Guys! Pernah nggak kalian lihat tayangan di TV yang membahas kehidupan para sultan alias crazy rich alias orang-orang yang hidupnya tajir melintir. Iri nggak sih dengan kehidupan mereka? Atau biasa aja?
Siapa sih yang nggak mau punya uang banyak ala crazy rich? Bisa makan enak di resto mahal, mobil mewah berderet-deret, rumah mewah ala istana, pesawat pribadi yang siap antar keliling dunia kapan saja dan masih banyak lagi. Kayaknya mimpi aja sudah senang deh, apalagi kalau kenyataan.
Mengulik gaya hidup para sultan memang menarik, Guys. Mereka mengeluarkan uang miliaran rupiah untuk menambah koleksi mobil mewah, beli pesawat jet pribadi baru atau keliling Eropa sudah kayak beli cilok. Gampang banget. Bahkan kadang-kadang untuk sesuatu yang nggak masuk akal juga mereka lalukan. Sebuah tayangan di salah satu TV swasta mengisahkan gaya hidup seorang pangeran dari negeri kaya minyak nun jauh di sana yang melapisi interior pesawat pribadinya dengan emas. Bahkan, toiletnya pun berlapis emas dan dihiasi dengan berlian. What?!
Lho, tapi itu kan uang mereka. Suka-suka mereka dong mau pakai uangnya untuk apa. Sultan mah bebas. Kok, kita yang julid, sih? Iri bilang bos!
Eits, woles dong bossque, nggak usah ngegas gitu. Betul sih, para sultan mah bebas menggunakan uang pribadinya untuk keperluan apa saja. Tapi, sebagai seorang muslim kita wajib terikat dengan aturan Allah, Guys. Jadi nggak bisa seenaknya juga menghambur-hamburkan uang meskipun milik kita sendiri.
Islam sama sekali nggak melarang seseorang untuk mengembangkan harta. Punya rumah, mobil, motor, baju branded lebih dari satu pun boleh. Tapi Allah Swt. melarang kita untuk bertindak israf atau berlebih-lebihan/melampaui batas dan tabzir atau boros, yaitu menghambur-hamburkan harta untuk hal maksiat. Kita juga akan ditanya di akhirat nanti tentang harta yang kita punya, dari mana mendapatkannya dan dipergunakan untuk apa. Siap nggak, Guys?
Larangan israf dan tabzir Allah nyatakan dengan sangat tegas disertai dengan celaan. Allah Ta'ala berfirman dalam surat Al-Isra ayat 26-27:
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”
Juga dalam surat Al-A'raf ayat 31:
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
Nah, sampai sini paham, kan? Bukan karena kita iri atau julid, tapi karena memang ada aturannya. Hidup dalam gaya hidup konsumtif dan hedonis seperti sekarang memang bisa membuat orang lupa diri, Guys. Sistem kapitalisme yang menuhankan kebebasan, melahirkan orang-orang yang bersikap seenaknya. Apalagi, sistem rusak ini juga menyandarkan kebahagiaan itu dengan materi. Jadi deh masyarakat zaman now berlomba-lomba cari harta sebanyak-banyaknya biar bisa hidup tajir melintir. Bahkan ada lho yang nekat cari uang lewat jalan nggak halal seperti pesugihan sampai jual keperawanan. Na'udzubillah!
Guys, sahabat Nabi saw. ada juga yang statusnya sultan. Mereka nggak hanya kaya harta, tapi keikhlasan untuk berinfak di jalan Allah juga luar biasa, lho. Siapa yang nggak kenal Abu Bakar Ash-Shiddik? Beliau terkenal sebagai saudagar yang kaya raya dan rendah hati. Waktu Rasulullah saw. diperintahkan hijrah ke Madinah beliau menginfakkan seluruh hartanya untuk membiayai perjalanan hijrah. Begitu pun Umar bin Khattab. Khalifah kedua ini pun menginfakkan separuh hartanya untuk mendukung dakwah nabi.
Ada lagi nih crazy rich yang super keren, yaitu Utsman bin Affan. Belau adalah sahabat Nabi saw. yang terkenal kaya raya dan suka berpenampilan rapi. Pakaiannya terbuat dari bahan terbaik dan selalu wangi. Tapi kalau urusan sedekah beliau nggak pernah pelit, Guys. Ada kisah yang menyatakan kalau Utsman bin Affan pernah menyumbangkan 940 unta dan 60 ekor kuda serta membawa 10.000 dinar (sekitar 483 juta rupiah) untuk persiapan perang Tabuk. Maasyaa Allah.
Crazy rich lain yang nggak kalah terkenal adalah Abdurrahman bin Auf. Beliau nih saudagar bertangan dingin. Usaha apa pun selalu sukses. Sama dengan sahabat lainnya, Abdurrahman bin Auf senang banget sedekah, sampai-sampai bersedia menghabiskan semua hartanya biar bisa hidup miskin. Gara-garanya waktu diberitakan oleh Nabi saw. kalau Abdurrahman bin Auf masuk surganya belakangan karena hisabnya lama saking banyak banget hartanya.
Maasyaa Allah, beda banget ya crazy rich di bawah binaan Islam. Nggak ada tuh gaya hidup glamor dan foya-foya. Semua tetap tunduk pada aturan Allah Swt. Harta kekayaannya digunakan untuk berjuang di jalan Allah. Memang sih banyak juga para sultan zaman now yang dermawan, harus kita apresiasi ya Guys.
So, jangan mentang-mentang jadi sultan terus bertindak sembarangan. Apalagi sampai menindas orang lain. Tetap harus ikut aturan biar harta yang dimiliki berkah. Jangan lupa, Guys setiap harta yang kita punya ada hak orang lain juga. Hmmm… Banyak harta, hidup berkah terus bisa masuk surga, pasti mau dong. Iya nggak?[]