Jika waktu ibarat emas, maka itu pertanda bahwa waktu memang sangat berharga. Manusia benar-benar rugi jika tak memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Oleh : Nadiya R
NarasiPost.Com-Waktu itu sangat berharga. Waktu yang telah lalu, tak dapat kembali, atau diputar ke arah kiri. Seperti kata orang, waktu ibarat emas, yang jika di sia-siakan, pasti akan sangat merugi. Ya, itulah waktu, selalu berputar dan berputar ke arah kanan, tak berhenti sebelum Sang Kuasa menghentikan.
Jika waktu ibarat emas, maka itu pertanda bahwa waktu memang sangat berharga. Manusia benar-benar rugi jika tak memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Kenapa manusia bisa merugi? Ya, karena mereka telah menyia-nyiakan waktu yang berharga. Waktu yang Allah berikan, yang mestinya digunakan untuk melakukan kebaikan.
Zaman sekarang, banyak remaja melakukan hal yang tidak bermanfaat, misalnya main tik tok, scroll-scroll media sosial yang tidak berfaedah, nongkrong di cafe untuk sekadar melepas penat dan bersantai dan lain sebagainya. Seharusnya waktu luang atau kosong digunakan untuk melakukan hal yang bermanfaat, misalnya berlatih public speaking untuk bisa menyampaikan kebaikan pada orang lain, menghafal Al-Qur'an, merangkai kata dan mencari ide untuk menulis, mengikuti kajian seputar Islam, dan lain sebagainya. Memang, banyak hal positif dan bermanfaat yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang.
Namun, terkadang manusia salah kaprah dalam memilih jalan. Banyak yang sesuka hati melakukan kebebasan dan tak sesuai aturan. Wajar jika banyak waktu luang yang terbuang begitu saja akibat kelalaian mereka. Dengan bersenang-senang, seolah beban hidup akan berubah menjadi ringan.
Padahal seharusnya manusia terus beribadah, beriman, berjuang, belajar, bekerja, dan sebagainya, selama nafas masih dihembuskan.
Faktanya, manusia zaman sekarang banyak melakukan maksiat dan perbuatan yang tak berfaedah. Mereka terkesan diperbudak oleh waktu, selalu menggunakan waktu luangnya untuk hal-hal yang unfaedah bahkan bisa mendapat dosa ketika sampai melanggar aturan Allah dan membuat Allah murka.
Selama ini manusia tidak sadar, bahwa umur panjangnya bukan untuk bersenang_senang di dunia. Tapi, masa itu adalah kesempatan yang Allah berikan pada manusia untuk selalu merendah dan banyak bertaubat. Namun, lain dari ekspetasinya, manusia malah menggunakan waktunya untuk memuaskan nafsu belaka.
Ada kalanya manusia nanti akan beristirahat dari perjuangannya di dunia. Ya, alam akhirat adalah tempat kembali yang abadi, dimana manusia akan mendapat balasan sesuai apa yang dilakukan di dunia. Hanya amal yang menentukan apakah manusia masuk ke jalan kiri, atau kanan, atau bahkan masuk melalui jalan kiri sejenak, kemudian ke jalan kanan.
Kesimpulannya, agar tak diperbudak oleh waktu, jangan sekali-kali melakukan hal yang tak berfaedah, bahkan yang dilarang oleh Allah! Alihkan nafsu tadi untuk melakukan hal yang baik! Allah pasti membalas semua perbuatan dan niat baik hambanya. Perjuangan ini belum berakhir. Tetap semangat, ya! Dunia butuh pejuang Islam yang tangguh untuk membela agamanya dan memegang kuat prinsip hidup untuk menuju jalan surga.
Jangan terpukau dengan kefanaan dunia yang memang bersifat fana! Jangan lengah ketika disuguhkan beberapa ujian hidup! Jangan pernah menyerah dan putus asa ketika gagal dalam berbuat! Inilah hidup, yang sejatinya tempat sementara untuk singgah dari perjalanan panjang menuju surga.
Bukankah hidup memang selalu begitu? Terdapat banyak ujian yang seharusnya mampu dihadapi oleh manusia? Terdapat berbagai bisikan setan yang selalu menghantui untuk lengah dari jalan kebaikan? Maka, selalu minta perlindungan pada Allah adalah jalan terbaik untuk menghadapinya, tak lupa dengan usaha dulu yang maksimal. Keep istiqomah, Sobat![]