Stop Pornografi, Selamatkan Generasi!

"Jelas sudah, Guys! Merajalelanya pornografi hari ini, tidak lain karena negara mengadopsi sekularisme dalam kehidupan. Sistem ini merupakan senjata kaum kafir untuk melemahkan umat Islam. Melalui sistem inilah, segala ide-ide penjajahan digencarkan ke tengah umat untuk merusak tatanan kehidupan."

Oleh. Yana Sofia
(Tim Penulis Inti Narasipost.Com)

NarasiPost.Com-Lagi ramai hastag "kebaya merah" di sosial media. Usut punya usut ternyata adalah pelaku video asusila yang ditangkap beberapa waktu lalu. Usai video itu viral, polisi menganalisisnya dan menetapkan dua tersangka, yakni pria berinisial ACS dan perempuan berinisial AH. Dikutip kompas.com, Rabu (9/11/2022)

Begitulah, Guys! Warganet menilai 'kali ini' polisi cepat dalam menindaklanjuti kasus pornografi. Namun banyak yang menyayangkan, penegak hukum seharusnya tuntas menyolusi masalah ini. Sebagaimana akun dengan inisial BB berceloteh di media Instagram, "Kok yang ditangkap cuma si kebaya merah? Seleb yang kemarin video pornonya viral kok enggak ditangkap juga? Dia ketawa melihat ini!" tulisnya.

Entah siapa seleb yang dimaksud akun BB ini. Yang jelas, kita tahu bersama. Pemerintah tidak serius dalam memberantas pornografi. Karena itulah pornografi masih sangat mudah diakses oleh siapa pun, bahkan oleh anak di bawah umur. Nauzubillah!

Bisnis Menggiurkan

Bagaikan bisnis perfilman di Hollywood, Guys! Pilar bisnis pornografi pun dibangun atas dasar manajemen yang tak jauh beda. Adanya produsen, sutradara, aktor, hingga tim pemasaran. Dunia digitalisasi memudahkan para pebisnis haram ini memanfaatkan para konten kreator sebagai agen yang membawa follower-nya ke situs mereka.

Dilansir dari Evening Standard, (6/5/2022), konten kreator biasanya menyediakan link. Namun di beberapa situs porno, mereka juga bisa menjadi idol resmi bisnis ini. Seperti halnya YouTuber yang mendapat aliran pendapatan, para pembuat konten ini pun akan mendapatkan hal yang sama di situsnya.

Sebagaimana situs porno yang didirikan oleh CEO Timothy Stokely, hingga pada 2020 situs yang berbasis di Inggris ini memiliki 450.000 pembuat konten dan 30 juta pengguna terdaftar. Pihak perusahaan mengungkapkan kreator dengan 10.000 follower bisa mendapatkan antara 499 hingga 2.495 dollar AS perbulan. Angka ini jika dirupiahkan setara dengan Rp7,6 juta hingga 35,8 juta.

Bahaya Pornografi

Wah, wah! Kapitalisme memang tak kenal ampun ya, Guys, dalam melancarkan bisnis syahwat ini. Mereka benar-benar telah buta mata hatinya, demi meraih keuntungan materi tak peduli kerusakan dan bahaya yang mengintai generasi akibat tepapar pornografi, yang bahayanya melebihi narkoba. Ngeri enggak tuh?

Menurut Ahli Otak dari AS, Dr. Donald Hilton Jr, pornografi adalah penyakit yang mampu mengubah dan merusak struktur otak dan fungsinya. Kerusakan akibat pornografi sangat dahsyat loh, Guys. Jika narkoba mampu merusak tiga bagian otak, maka pornografi lebih parah merusak lima bagian otak pecandunya.

Dilansir dari laman kemendikbud.go.id, (7/3/2022) ketika melihat pornografi, tubuh akan mengeluarkan hormon yang bernama dopamin, jika dopamin berlebihan maka akan menggangu prefrontal cortex, yakni salah satu bagian otak yang berperan sebagai eksekutif. Apabila eksekutor pada otak ini rusak, maka penderita akan sulit membedakan benar atau salah, baik atau buruk, hingga kesulitan dalam merencanakan cita-cita dan masa depannya. Nah, gimana tuh Guys! Ngeri 'kan?

Jika seseorang kesulitan mengontrol fungsi otaknya untuk berpikir benar atau salah, maka selanjutnya, dia akan kesulitan dalam mengelola emosi, merusak psikis, sehingga mudah marah dan tersinggung tanpa sebab.

Nah, kira-kira, apa yang bisa dibanggakan dari generasi yang otak dan psikisnya rusak? Mungkinkah generasi seperti ini memimpin negeri, mewarisi estafet kepemimpinan generasi sebelumnya? Jawaban, tentu saja tidak! Bahaya laten pornografi telah menyergap generasi di sudut keputusan. Karena hidup di luar kendali akal sehatnya, dan tentu saja kehancuran tengah menantinya.

Tanggung Jawab Negara

Ya, siapa lagi yang bertanggung jawab dalam hal ini selain pribadi, masyarakat, dan negara. Pribadi berperan dalam membentengi diri sebagai pemimpin dalam memberi keputusan benar atau salah, kehancuran atau kebangkitan. Di mana di setiap pilihan, ada risiko dan pertanggungjawabannya.

Kemudian masyarakat yang berperan aktif dalam mengontrol individu, menjaga, dan membentengi umat dari pornografi. Lalu bergerak bersama-sama untuk memusuhi pornografi dan memberantasnya dari kehidupan masyarakat tanpa terkecuali.

Ketiga, negara yang tentu saja sangat berperan penting di sini. Negaralah yang bertanggung jawab penuh dalam membentengi individu dan masyarakatnya terhindar dari pornografi secara menyeluruh, dengan menutup segala akses pornografi, dan memberlakukan sanksi tegas bagi siapa pun pelanggarnya.

Negaralah yang seharusnya menanamkan dasar kepribadian dan nilai-nilai luhur generasi. Baik melalui kurikulum pendidikan di sekolah, mengatur sistem pergaulan sesuai syariat, menyediakan lapangan kerja bagi laki-laki yang siap mengemban tugasnya, dan membantu mereka mencari pasangannya. Dengan cara ini, Guys! Generasi akan sibuk dalam aktivitas positif. Sehingga terhindar dari pornografi yang sia-sia dan merusaknya, menjadi pribadi sehat jiwa dan raganya.

Sayangnya, Guys! Segala upaya pencegahan tersebut tidak akan lahir dari sistem sekularisme yang menjauhkan agama dari kehidupan. Makanya nih, Guys, kita butuh sistem pemerintahan Islam sebagai satu-satunya institusi yang menerapkan Islam secara kaffah. Sistem pendidikan Islam akan membentuk generasi yang memiliki pola pikir dan sikap yang islami. Yakni generasi yang standar hidupnya halal dan haram. Bukan asal senang melihat konten porno yang diharamkan Allah Swt.

Tidak hanya itu, Guys! Jika Islam tegak, tentunya tidak akan membiarkan tayangan-tayangan yang mengandung pornografi dan pornoaksi terselip dalam tontonan di media-media, TV digital, ataupun aplikasi nonton di google store. Bahkan, institusi Islam akan menyaring gim dan iklan-iklan yang mengandung pornografi tanpa sisa. Karena media dalam Islam bertujuan untuk mengedukasi umat dan menguatkan ketakwaan, bukan hanya demi keuntungan sebagaimana media hari ini.

Wah, takjub kan Guys! Luar biasa penjagaan Islam terhadap generasi. Jika Khilafah yakni sistem bernegara Islam ini ada bersama kita, tentunya generasi akan terjaga dari pornografi dan terlindungi harkat dan martabatnya. Untuk selanjutnya terhindari dari kehancuran yang tengah mengintai kita.

Semoga ya, Guys! Khilafah yang kedua, yang pernah nabi janjikan segera tegak kembali. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. yang diriwayatkan Ahmad, "…. Setelah itu akan terulang kembali periode Khilafah 'ala minhaj nubuwah, kemudian nabi Muhammad saw. diam."

Khatimah

Jelas sudah, Guys! Merajalelanya pornografi hari ini, tidak lain karena negara mengadopsi sekularisme dalam kehidupan. Sistem ini merupakan senjata kaum kafir untuk melemahkan umat Islam. Melalui sistem inilah, segala ide-ide penjajahan digencarkan ke tengah umat untuk merusak tatanan kehidupan. Seperti kapitalisme, liberalisme, termasuk pornografi yang bertujuan menghancurkan generasi.

Karena itulah Guys, Allah mengingatkan kita agar tidak memercayakan urusan umat kepada kaum kafir. Baik sebagai pemimpin ataupun mengadopsi ide-ide buatan mereka. Karena apa pun yang datang dan bertentangan dengan wahyu Allah, pasti akan mendatangkan petaka, persis sebagaimana yang kita rasakan hari ini. Allah berfirman di surah Al-Maidah ayat 50, "Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?”

Wallahu'alam.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Tim penulis Inti NarasiPost.Com
Yana Sofia Tim Penulis Inti NarasiPost.Com. Sangat piawai dalam menulis naskah-naskah bergenre teenager dan motivasi. Berasal dari Aceh dan senantiasa bergerak dalam dakwah bersama kaum remaja.
Previous
Mengukir Asa untuk Perubahan
Next
Capres-Cawapres Mengerti Ekonomi Makro dan Mikro, Cukup Tangguhkah untuk Menghadapi Krisis Global?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram