Bestie, Yuk Melek Politik!

"Bestie, makna politik dalam Islam memiliki makna yang mulia. Makna yang memiliki misi akhirat. Kenapa bisa begitu? Karena mengurusi urusan umat atau rakyat dalam Islam harus sesuai dengan perintah-Nya. Selain itu, tujuan atau kebahagiaan yang hendak dicapai dalam Islam adalah mencapai rida Allah semata."

Oleh. Firda Umayah
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Hai, Bestie bagaimana kabarnya hari ini? Sedang memikirkan apa? Apakah masih sibuk memikirkan si sayang? Atau memikirkan cara glowing in the dark?

Apakah kamu tahu kerusuhan saat pesta Halloween di Itaewon? Apakah kamu tahu ada isu terorisme yang sedang menyudutkan Islam di bumi pertiwi?

Kira-kira mana sih di antara masalah di atas yang penting bagi kamu? Kalau kamu pilih masalah si sayang atau glowing, itu artinya kamu egois, Bestie. Kenapa? Karena kamu hanya memikirkan diri kamu sendiri.

Kalau kamu memilih untuk membahas masalah Halloween dan isu terorisme, maka kamu adalah orang yang peduli. Bahkan kamu bisa dikatakan orang yang peduli terhadap politik.

What? Enggak percaya, simak baik-baik penjelasan berikut.

Bestie, politik bukan berarti permainan kotor untuk meraih kekuasaan tertentu. Seperti adanya "money politic" alias politik uang yang hampir selalu terjadi di dalam sistem demokrasi.

Politik dalam pandangan Islam tentu memiliki konsep yang berbeda dengan politik dalam pandangan kapitalisme. Bagaimana hal itu dapat terjadi?

Perlu dipahami bahwa, kapitalisme adalah suatu pandangan hidup atau ideologi yang memiliki prinsip bahwa pemilik modal, baik perorangan maupun sekelompok orang dalam masyarakat bisa mewujudkan kesejahteraan manusia. Pada kapitalisme, standar perbuatan manusia adalah mencari keuntungan materi sebanyak-banyaknya.

Sehingga dalam sistem politik dan pemerintahan kapitalisme, mereka yang terjun di dalam sistem ini juga memiliki motif untuk mencari keuntungan. Terlebih lagi, kebahagiaan dalam kapitalisme adalah ketika seseorang mendapatkan materi sesuai dengan apa yang diinginkan. Maka, tak heran ketika para pemimpin menjabat mereka melakukan tindakan korupsi atau pelanggaran hukum lainnya. Astagfirullah al-'azim.

Sedangkan dalam pandangan Islam di mana akidah Islam menjadi landasan berpikirnya, politik memiliki makna yang berbeda. Politik dalam Islam disebut siyasah. Yaitu upaya untuk mengurusi urusan rakyat atau riayah su'un al ummah. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah saw., beliau saw bersabda, "Dulu Bani Israil dipimpin (diurus) oleh para nabi. Setiap ada seorang nabi yang meninggal, maka akan digantikan oleh nabi yang lain. Sesungguhnya tidak ada nabi lagi sesudahku, dan sepeninggal aku akan ada para khalifah, jumlah mereka akan banyak." (HR. Bukhari)

Masih dalam hadis lain dengan periwayat yang sama, yaitu yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dijelaskan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Seseorang yang ditetapkan Allah untuk mengurus kepentingan umat, tetapi ia tidak memberikan nasihat kepada mereka, maka tidak akan mencium bau surga."

Dalam hadis lain dijelaskan pula bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Dahulu Bani Isra’il dipimpin oleh para nabi. Setiap kali ada seorang nabi yang meninggal, ia akan digantikan oleh nabi (lain). Sesungguhnya tidak ada nabi lagi sesudahku, dan sepeninggal aku akan ada para khalifah lalu jumlah mereka akan banyak." (HR. Mutafaq Alaih)

Dalam Al-Qur'an juga terdapat ayat-ayat yang mengandung makna kepengurusan terhadap rakyat atau masyarakat. Seperti yang terdapat dalam Al-Qur'an surah Ali-Imran ayat 159. Tertulis bahwa Allah Swt. berfirman yang artinya "Maka sebab rahmat Allah, engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Jikalau engkau (Muhammad) bersikap keras dan berhati kasar, tentu mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Maka itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu."

Bestie, makna politik dalam Islam memiliki makna yang mulia. Makna yang memiliki misi akhirat. Kenapa bisa begitu? Karena mengurusi urusan umat atau rakyat dalam Islam harus sesuai dengan perintah-Nya. Selain itu, tujuan atau kebahagiaan yang hendak dicapai dalam Islam adalah mencapai rida Allah semata.

Bestie, memahami politik Islam adalah kewajiban bagi setiap muslim. Sebagaimana kewajiban untuk memahami syariat Islam secara keseluruhan. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 208 yang artinya, "Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam secara kaffah (menyeluruh). Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan musuh yang nyata bagimu."

Dalam hadis juga dijelaskan bahwa muslim harus peduli dengan muslim yang lain. Karena muslim yang satu dengan yang lain ibarat satu tubuh. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Rasulullah saw., beliau telah bersabda, "Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi ibarat satu tubuh. Jika ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka semua tubuhnya akan turut terjaga dan panas (merasakan sakitnya)." (HR. Bukhari)

Bahkan Allah Swt. juga membenci muslim yang hanya memikirkan dunia atau diri sendiri. Melalui hadis Rasulullah saw., beliau bersabda, "Barangsiapa yang bangun di pagi hari namun hanya memikirkan dunia, sehingga seolah-olah ia tidak melihat hak-hak Allah dalam dirinya, maka Allah akan menanamkan empat penyakit, yaitu kebingungan yang tiada ada putusnya, kesibukan yang tidak pernah ada ujungnya, kebutuhan yang tidak pernah terpenuhi, dan khayalan yang tidak akan berujung". (HR. At Thabrani) Na'udzubillahi min dzalik.

So, masih takut untuk ngomong politik? Yuk, belajar Islam secara menyeluruh. Karena Islam bukan hanya mencakup akidah ruhiyah (spiritual) namun juga akidah siyasah(politik). Islam adalah sebuah pandangan hidup yang utuh atau ideologi yang mengatur seluruh urusan kehidupan. Mulai dari aspek politik, ekonomi, sosial, pemerintahan, hukum, pendidikan dan yang lainnya.

Wallahu a'lam bishawab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
Firda Umayah Tim Penulis Inti NarasiPost.Com Salah satu Penulis Inti NarasiPost.Com. Seorang pembelajar sejati sehingga menghasilkan banyak naskah-naskahnya dari berbagai rubrik yang disediakan oleh NarasiPost.Com
Previous
Mengakhiri Pornografi dengan Sistem Islam
Next
Kasino Mulai Dilegalkan, Bagaimana Islam Memandang Perjudian?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram