“Duh, aku masih hidup enggak ya besok? Aku kan belum bisa membahagiakan orang tuaku. Nikah saja aku belum.”
Oleh: Syahra Amaniy Shifa, Pelajar di Kota Depok
NarasiPost.com - Assalamualaikum, Sobat Surga! Pernah enggak sih kamu bertanya-tanya? “Duh, aku masih hidup enggak ya besok? Aku kan belum bisa membahagiakan orang tuaku. Nikah saja aku belum.” Yup, kematian memang sesuatu yang top secret banget, Guys. Bahkan, enggak ada seorang manusia pun yang tahu kapan dirinya atau orang lain akan meninggal. Hanya Allah Swt. lah selaku Sang Pencipta yang mengetahui kapan hambanya akan meninggal. Fakta ini tentu sudah diketahui oleh seluruh umat Islam.
Namun nih Guys, walaupun sudah tahu bahwa kematian enggak ada siapa pun yang tahu, masih ada saja orang yang kepoin web yang “katanya” bisa meramalkan kapan kita meninggal. Lah, kok bisa?
Web ini mulai viral pada 2020, di dalamnya kita bisa meramalkan waktu kematian kita dengan mengisi biodata seperti tanggal lahir, daerah tempat tinggal dan berat serta tinggi badan kita. Saking viralnya web tersebut, hastag #kapanakumeninggal ini sempat menjadi trending topic nomor 1 di Twitter. Tentu ini merupakan sesuatu yang mind-blowing. Jika sudah banyak orang yang tahu bahwa kematian itu enggak bisa diramal, kok malah banyak yang ikutan? Alasannya sih, ini kan buat have fun aja. Iseng-iseng gitu deh, juga bisa buat bahan obrolan bareng teman.
Okay, walaupun niat awalnya untuk have fun saja, bisa jadi ke depannya enggak begitu. Kenapa? Karena hal-hal yang seperti ini tuh bisa merusak keimanan kita. Coba kita lihat kasus ramalan-ramalan terkenal seperti zodiac, shio (ramalan asal Cina yang berdasarkan tanggal lahir) dan Feng Shui (keyakinan asal Cina yang dengan meletakkan suatu objek tertentu pada tempat tertentu dapat mendatangkan keberuntungan dan kenyamanan). Awalnya, banyak orang yang bilang bahwa hal-hal seperti ini hanya main-main saja, namun sekarang kita dapat lihat, berapa banyak majalah dan artikel-artikel yang menyajikan ramalan zodiac tiap harinya. Banyak banget kan?
Dari fakta tersebut, kita bisa simpulkan, bahwa ramalan-ramalan ini, baik menyangkut tentang kematian, keberuntungan maupun ketidakberuntungan, bisa mengubah keyakinan/akidah seseorang. Awalnya sih, coba-coba dulu, eh malah kepikiran, “Kalau ramalannya benar bagaimana ya?” Akhirnya dilakukan segala cara untuk membuat ramalan yang baik terjadi dan menjauhkan ramalan yang buruk.
Nah, agar kita enggak terpengaruh oleh hal-hal yang bisa merusak akidah Islam, kita mesti memperkuat benteng keimanan kita. Kita harus meyakini dan memahami bahwa kematian tidak ada seorang pun yang dapat memprediksinya. Orang yang didiagnosis hanya dapat hidup tiga bulan oleh dokter, bahkan masih dapat hidup sampai bertahun-tahun lamanya. Bayi yang baru terlahir, bisa saja meniupkan napas terakhirnya di pelukan perawat. Semua itu terjadi atas izin Allah Swt. tanpa memandang umur maupun keadaan fisik seseorang.
Oleh karena itu, kita harus selalu memperbanyak amalan agar kita tidak menyesal saat kematian datang menjemput kita. Banyak orang yang enggak bisa ambil hikmah ini, mereka hanya tahu bahwa kematian dapat datang kapan saja, namun mereka enggak mempersiapkan apapun untuk bekal nanti di akhirat. Kita pastinya enggak mau menyesal, kan?
So, bagaimana Sobat? Masih mau percaya sama web ramalan yang jelas-jelas ngawur itu? Mendingan kita belajar Islam dan perbanyak amalan kita. Mulai dari sekarang lho, bukan besok, lusa, atau pun tahun depan. Karena kita tidak tahu kapan kita akan meninggal, maka berusahalah untuk mempersiapkannya sebaik kita mampu. Wallahualam bishowwab. []
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan Anda ke email [email protected]