Kita semua bisa menjadi orang-orang yang dirindukan oleh surga. Tentunya dengan melaksanakan seluruh aturan Islam yang diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarang oleh-Nya
Oleh. Atien
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Hai, Sob. Kalian pasti pernah merasakan yang namanya rindu. Rasa tersebut biasanya berhubungan dengan cinta yang tak pernah lekang oleh waktu. Tak jarang, keduanya menjadi satu dalam perasaan yang menggebu-gebu. Alhasil, banyak para remaja yang terjebak gelora rasa itu.
Lantas, apa itu rindu? Yuk, saatnya kita cari tahu, Sob! Enggak usah jauh-jauh ya, kita bisa intip dari laman KBBI. Nah, di laman tersebut, ternyata arti rindu adalah memiliki keinginan kuat untuk bertemu.
Sebuah Kebodohan
Dari arti di atas, tergambar jelas bahwa dorongan tersebut membuat siapa saja yang sedang dilanda rindu pasti tak mau jauh dari pandangan seseorang. Dengan begitu kerinduan yang ada di dadanya akan segera tersalurkan.
Nah, rasa rindu yang demikian tentu tidak boleh dibiarkan begitu saja ya, Sob. Apalagi jika orang yang dirindukannya belum menjadi siapa-siapa baginya. Orang tua bukan, saudara kandung pun bukan. Lantas, untuk apa rasa rindu itu diberikan? Percayalah, hal itu hanyalah sebuah kebodohan.
Hanya saja, kebodohan tersebut dipelihara atas nama sakit rindu. Ditambah lagi, ada embel-embel cinta buta yang dicampur virus halu. Waduh, lengkaplah sudah episode “Cinta Deritanya Tiada Akhir” versi zaman dulu. He.. he.. he.., pasti banyak di antara kalian yang enggak tahu kisah itu. Tenang saja ya, Sob, kalian bisa cari tahu dengan bertanya sama ortu.
Remaja Terkena Virus Rindu
Istilah cinta buta dan virus rindu memang sudah familier di tengah-tengah para remaja. Itu artinya, rindunya juga lagi enggak fit dan sulit berpikir dengan sempurna. Parahnya, hal itu diiringi dengan sinar cinta buta yang enggak pernah bisa menyala. Otomatis, jalanan yang dilalui pun pasti gelap gulita.
Waduh-waduh, kalau hal itu dibiarkan terus-menerus, pasti berbahaya ya, Sob. Bisa-bisa, kalian enggak tahu arah dan jalannya. Kenapa? Soalnya di Mbah Google enggak ada panduannya. Terus, kalau tersesat, bagaimana? Siapa hayo yang mau tanggung jawab? Tuh 'kan, semuanya diam saja.
Sayangnya, rasa rindu yang demikian ternyata sudah begitu menjangkiti para remaja. Tahu sendiri 'kan, Sob, labilnya emosi jiwa muda. Mereka bukannya melakukan hal-hal yang bermanfaat, eh malah cari-cari sesuatu yang berbau maksiat.
Seorang Pembelajar
Seorang remaja seharusnya menjadi pembelajar dengan menimba ilmu sebanyak mungkin ya, Sob. Hal itu penting dilakukan agar kalian memiliki bekal dalam menghadapi terjalnya jalan kehidupan. Bekal itu tentunya harus dicari dan dipelajari dari sekarang.
Pentingnya belajar dan mencari ilmu juga telah disampaikan oleh panutan kita semua sebagai seorang muslim yaitu Rasulullah saw. Oleh karena itu, tugas tersebut tentu tak boleh diabaikan dan ditinggalkan.
”Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.”
(HR. Ibnu Majah)
Selain belajar, kalian tentu ingin diakui sebagai umatnya Rasulullah saw. Hanya saja, harus dicatat ya, Sob, bahwa pengakuan tersebut bukan hanya sekadar di bibir atau lisan. Lebih dari itu, harus ada pembuktian sebagai jaminan atas kecintaanmu dengan mengikuti apa yang dibawanya yaitu risalah Islam.
Mengabaikan Risalah
Risalah Islam yang datang dari Allah Swt. memang begitu sempurna. Aturannya pun sangat terperinci dalam mengatur aktivitas kehidupan manusia. Semuanya terbagi secara lengkap dari aspek ibadah, muamalah, dan cara menerapkan seluruh aturan sanksi yang menjadi wewenang institusi bernama Daulah Khilafah.
Sayangnya, aturan Islam yang diterapkan saat ini baru setengah-setengah ya, Sob. Itu pun tidak semua orang mau melaksanakannya dengan istikamah. Fakta berbicara bahwa banyak di antara remaja sekarang yang tidak mau menjalankan salat dan menutup aurat secara sempurna bagi remaja muslimah. Parahnya, hal itu dilakukan dengan alasan belum mendapatkan hidayah. Astagfirullah.
Pemahaman di atas kok bisa-bisanya tebersit di hati ya, Sob. Mungkin itu jawaban paling ngawur karena mereka bingung mau cari alasan apa lagi. Jadinya ya, gitu deh, semuanya dijawab asal-asalan tanpa basa-basi. Iih, benar-benar bikin gemas dan keki. Mereka mungkin berpikir bahwa jawaban tersebut tidak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Zat Yang Maha Tinggi.
Menentukan Pilihan
Bicara tentang pertanggungjawaban di segala amalan, pasti hal itu berhubungan dengan kebaikan dan keburukan. Keduanya memang saling bertolak belakang alias bertentangan. Di sini, sebagai seorang muslim yang diberi akal untuk berpikir, pasti kalian akan memilih amalan kebaikan untuk mendapatkan jalan keselamatan.
Sebaliknya, bagi yang lebih mementingkan hawa nafsunya, tentu akan mengambil hal yang berbau keburukan karena terbawa bisikan setan. So, semua tergantung kepada diri kalian ya, Sob. Jadi, tentukan pilihanmu, sekarang!
Dari uraian di atas, ternyata pilihan yang diberikan oleh Allah Swt. hanya ada 2 yaitu jalan kebenaran dan kebatilan. Itu artinya tidak ada jalan tengah apalagi kompromi antara yang lurus dan sesat. Keduanya juga dipastikan tidak akan pernah bisa bertemu meskipun hanya sesaat. Untuk lebih yakin lagi, yuk kita lihat firman Allah Swt. yang artinya:
”Serta Kami juga telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan)”?
(TQS. Al-Balad [90]: 10)
Amalan para Perindu Surga
Nah, dari sini, kalian pasti akan memilih jalan kebaikan supaya bisa mendapatkan kenikmatan surga. Namun, kenikmatan tersebut tidak bisa diperoleh dengan amalan yang biasa saja. Tentunya harus ada upaya ekstra karena para penghuni surga merupakan orang-orang pilihan yang memiliki kedudukan istimewa.
Akan tetapi, kalian enggak usah khawatir ya, Sob, karena ada amalan yang membuatmu dirindukan oleh surga. Apa saja amalan yang dimaksud? Enggak perlu kelamaan menanti, yuk, baca uraian di bawah ini!
Beberapa amalan para penghuni surga adalah:
- Menjadi hamba yang beriman dan senantiasa melakukan kebaikan.
- Berjuang dan berjihad di jalan Allah Swt.
- Memiliki sikap rendah hati.
- Takut kepada Allah Swt. di segala tempat, situasi, dan kondisi.
- Istikamah dalam ketakwaan.
- Teguh dalam menjaga akidah.
(uinjkt.ac.id, 25-2-2023)
Bagaimana, Sob, sudahkah kalian melakukan amalan-amalan tersebut? Kalau belum, yuk segera luruskan niat dan bulatkan tekad agar kamu pantas dan layak untuk dirindukan oleh surga-Nya. Jadikanlah waktu, umur, harta, kesehatan, dan hidupmu sebagai bekal untuk menuju ke sana.
”Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara, waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan hidupmu sebelum datang matimu.”
(HR. Al Hakim)
Jual Beli yang Paling Menguntungkan
Sob, jangan sampai bekal di masa mudamu sia-sia dan habis tak bersisa oleh sesuatu yang tak perlu. Yakinkan diri dengan belajar, mengamalkan, dan menyampaikan ilmu agama yang kalian punya sebagai bukti dan bekal perjuanganmu.
Segala yang kalian lakukan juga menjadi penanda bahwa hal itu semata-mata untuk mendapatkan keridaan-Nya. Keridaan inilah yang nantinya a akan menjadi syarat utama untuk menuju surga. Sebab perjuangan yang kalian tekuni merupakan bisnis paling menguntungkan dan tak ternilai harganya. Kok bisa? Bisa saja, dong, Sob, karena kalian telah berbisnis dengan Zat Yang Maha Kaya yaitu Allah Swt. dengan mengorbankan semua yang ada.
”Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan surga yang Allah peruntukkan bagi mereka. Mereka berperang di jalan Allah sehingga mereka membunuh atau terbunuh. (Demikian ini adalah) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Siapakah yang lebih menepati janjinya daripada Allah? Maka, bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu. Demikian itulah kemenangan yang agung”. (TQS. At- Taubah [9]: 111)
Semoga, kita semua bisa menjadi orang-orang yang dirindukan oleh surga. Tentunya dengan melaksanakan seluruh aturan Islam yang diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarang oleh-Nya. Satu lagi, dan ini merupakan sesuatu yang paling penting dan harus terwujud segera. Apakah itu?
Hayo, adakah di antara kalian yang tahu jawabannya? Benar banget, Sob, sesuatu yang dimaksud adalah menjadi bagian dari orang-orang yang memperjuangkan tegaknya Islam di muka bumi agar keberkahan senantiasa meliputi alam semesta dan seluruh kehidupan umat manusia.
Oleh karena itu, janganlah kalian menunggu nanti dan bilang tapi karena pedang waktu bisa saja menebas semuanya tanpa kita menyadarinya. Maka dari itu, perjuangan tersebut harus direalisasikan dengan segera sebelum umur menua.
Jangan sampai air mata penyesalan kalian jatuh sia-sia tanpa ada ujungnya, ya Sob. Yuk, jangan lagi menundanya. Selamat berjuang wahai para perindu surga.
Wallahu a'lam bish-shawaab []
Rindu dan cinta kalau diberikan kepada yg berhak menerimanya bakalan menenteramkan dan menjadikan kebaikan. Tapi sebaliknya bisa berujung duka dan petaka.
Remaja muslim dan muslimah yuk segera berbenah dengan syariah. Kalianlah harapan umat Islam di seluruh dunia.
Siapa mau jadi remaja yg cinta dan dirindukan surga? Ayuk baca ini n jangan lupa diamalkan ya..
Barakallah Mbak Atien...
Ayo buruan berlomba-lomba melakukan amal saleh, biar ada yang merindukan
Kereeeeenn mba atin ..lg lemes ngetik panjang tapi udah di sini..
Masya Allah ngga terasa bacanya udah selesai, keren mbak barakallah fiik
Jazakillah mom dan Tim NP
MasyaAllah wa tabarakallah. Keren sekali naskah remajanya. Saya suka saya suka.
Aamiin. Alhamdulillah mbakku. Saya juga suka banget baca tulisan njenengan. Super keren