Tak Ada Ketaatan dalam Kemaksiatan

Tugas setan membuat kita tersesat dalam kemaksiatan. Dia terus membisikkan mantra-mantra sehingga kita jauh dari Allah. Maka, mulailah tinggalkan hal-hal yang bisa menjerumuskan kita pada yang diharamkan Allah.

Oleh. Aya Ummu Najwa
( Contributor Tetap NarasiPost.Com )

NarasiPost.Com-"Aku pengen punya pacar saleh, yang baik, yang pinter ngaji, pokoknya pacar idaman deh…" Sob, adakah di sini yang pingin punya pacar atau malah menjadi aktivis pacaran? Apakah kalian di antaranya? Ok, coba deh simak yang Allah firmankan dalam surah Al-Isra' ayat 32 berikut ini, "Dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu suatu perbuatan keji serta jalan yang buruk."

Sob, setiap orang memang sudah diciptakan oleh Allah lengkap dengan naluri suka dengan lawan jenis, tapi bukan berarti jalannya harus pacaran. Iya benar, cinta adalah anugerah. Namun, jangan jadikan anugerah cinta ini sebagai alasan untuk pacaran. Dikatakan dalam ayat di atas jangan mendekati zina walaupun tidak semua aktivitas zina itu terjadi karena pacaran. Namun yang pasti, pacaran merupakan gerbang menuju perbuatan zina itu sendiri.

Berkata Imam Asy-Syaukani rahimahullah dalam Fathul Qodir, Asy-Syaukani: 4/300, Mawqi’ At-Tafaasir, "Allah telah melarang kita mendekati zina. Sekadar mencium lawan jenis saja sudah terlarang. Sebab, seluruh jalan menuju yang haram, maka jalan tersebut adalah haram. Itulah maksud dari ayat ini."

"Tapi kita pacarannya tidak neko-neko kok, malah kita jadi semangat beribadah karena ada yang mengingatkan, kita juga salat berjemaah…" Sob, dalih itu memang akan bertebaran di mana-mana jika kita menolak kebenaran. Padahal sebagai seorang muslim, kita seharusnya menjalani kehidupan ini sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah. Jika Allah sudah menetapkan suatu aturan, yang harus kita lakukan adalah sami'na waatha'na, taat ya taat aja, tidak pakai tapi tidak pakai nanti. Jangan suka bikin alasan untuk mencari pembenaran atas dosa yang kita lakukan.

Lagi pula, mencari pacar yang saleh itu laksana mencari kata bismillah dalam surah At-Taubah atau mencari babi halal, artinya mustahil, Sob. Kenapa? Karena pacaran itu aktivitas mungkar. Jika benar dia lelaki saleh, tentu ia tidak akan mengajakmu pacaran, tapi langsung mengajak kamu menikah atau jika belum mampu maka dia akan puasa. Nah, ini baru laki-laki saleh yang tidak mengajak maksiat. Kekasih kita Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda dalam hadis riwayat, Ibnu Majah: 1847, Al-Hakim: 2/160, Al-Baihaqi: 7/78 Syeikh Al-Albani mensahihkannya dalam As-Silsilah As-Shahihah: 624, "Tidak ada hal yang paling tepat bagi dua orang yang saling mencintai selain pernikahan."

Jika memang sudah niat menikah, maka ta'aruf. Tanya kepada ustaz atau pelajari apa itu ta'aruf yang sesuai Islam dan jauhi pacaran jika memang belum siap menikah. Bukan malah mencari-cari pembenaran atas dosa yang kita perbuat. Lagian nih, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari: 4/106 dan Muslim: 1400 dari sahabat Abdullah Ibnu Mas’ud,

"Wahai pemuda, apabila di antara kalian telah mampu ba’ah (hubungan suami istri) maka hendaklah segera menikah, sebab menikah lebih menundukkan pandangan, serta menjaga kehormatan. Dan siapa saja yang belum mampu untuk menikah, maka hendaklah ia puasa, karena puasa adalah wija’ (pemutus syahwat) untuknya."

Jadi, jika kamu ingin lebih saleh dengan ibadah bareng, mengaji bareng, ya sudah menikah saja dan itu akan membuahkan pahala, bukan malah pacaran berbalut ibadah bareng. Dalam kitab Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab karya Imam Asy-Syirozi (476 H) disebutkan, "Seorang laki-laki yang salat berjemaah bersama pacarnya atau dengan selingkuhannya, hukumnya haram."

Yang ibadah bareng saja haram apalagi jalan bareng, bercanda, makan bareng, khalwat, dan lainnya. Nah, beneran nih kamu hanya ibadah dan ngaji bareng, tidak ada aktivitas lain? Udah nikah aja.

Sobat, tugas setan membuat kita tersesat dalam kemaksiatan. Dia terus membisikkan mantra-mantra sehingga kita jauh dari Allah. Maka, mulailah tinggalkan hal-hal yang bisa menjerumuskan kita pada yang diharamkan Allah. Dalam ayat Al-Isra' di atas, kita diperintahkan untuk menjauhi perbuatan zina, maka lakukan dengan semaksimal mungkin untuk menghindarinya. Dari mulai meninggalkan teman-teman yang suka bermaksiat, tontonan halu ala drakor, berhenti mantengin idol-idol K-Pop, buang lagu-lagu cinta, bacaan fiksi non-Islam, dan sebagainya.

Memang, kali pertama hijrah itu setiap hari serasa mendung terus, Sob. Namun, yakin deh jika kita niat ikhlas karena Allah untuk berubah, Allah pasti akan menolong kita. Mulailah sibukkan dirimu dalam hal-hal yang positif dengan mendatangi majelis-majelis ilmu, pepet terus teman-teman yang saleh biar kamu ikutan saleh, habiskan waktumu mengkaji Islam dan berjuang bersama mereka.

Mulailah pelajari Islam secara kaffah. Kita generasi muda Islam mempunyai tugas besar, lebih besar dari kebutuhanmu punya pacar. Ini Mega proyek luar biasa yang kita harus ikut andil di dalamnya yaitu perjuangan melanjutkan kehidupan Islam dalam naungan Khilafah Islam. Kenapa harus ikut berjuang? Karena kita adalah umat Islam, umat terbaik yang telah dipilih oleh Allah untuk memimpin dunia dengan Islam.

Dunia saat ini penuh kerusakan karena menerapkan aturan rusak yaitu kapitalisme sekularisme yang menjauhkan agama dari kehidupan, Sob. Serangan pemikiran-pemikiran Barat terus digencarkan oleh musuh-musuh Islam untuk merusak umat ini. Generasi Islam pun tak luput dari serangan itu. Salah satunya adalah pemikiran bebas berekspresi dan bergaul, menghalalkan khalwat, pacaran, ikhtilat, bahkan seks bebas dan juga liwath. Termasuk para aktivis-aktivis pacaran dari pemuda Islam inilah yang telah terjerat guna-guna sekularisme.

So, tak ada ketaatan dalam kemaksiatan ya, Sob. Jodoh pasti datang pada waktunya. Salehkan diri supaya Allah kasih jodoh yang saleh pula. Jaga diri kita dari hal yang dilarang Allah. Terus pelajari Islam dan aktif berdakwah untuk ikut ambil bagian dalam perjuangan kebangkitan Islam agar Allah angkat derajat kita. Wallahu a'lam.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Aya Ummu Najwa Salah satu Penulis Tim Inti NP
Previous
Binasa karena Durhaka
Next
Miss Queen Indonesia: Ajang Kaum Pelangi Unjuk Gigi, di Mana Peran Negara dalam Memberikan Proteksi?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram