Jomlo Istimewa

Kenapa tindakan para jomlo serta dukungan dari para kapitalis dunia, seakan tak menghormati kehormatan manusia? Hal yang seharusnya nggak patut membuat 'malu' malah dijadikan alasan untuk kemaksiatan dan mencari keuntungan. Logikanya ke mana?

Oleh. Mi'ratul Lailiyah
(Pegiat Kajian Remaja)

Guys, tau nggak sih jika status jomlo zaman now dianggap sangat memalukan, karena selain mempunyai banyak kekurangan yang membuat si jomlo nggak bisa merasakan cinta dalam bingkai pacaran, juga membuat si jomlo nggak laku untuk dilamar lawan jenis dalam kursi pernikahan.

Maka dari itu, para jomlo yang ingin statusnya dihormati, akhirnya memutuskan agar hari jomlo yang diperingati setiap tanggal 11 November menjadi momentum bagi dirinya untuk eksis. Hari jomlo yang awalnya hanya dirayakan di Cina, kini perayaan tersebut juga dirayakan secara meriah di seluruh dunia. Mirisnya, cara mengaplikasikannya adalah dengan bentuk kencan buta antarsesama jomlo, hingga pesta seks. Tujuannya, agar mereka bisa mendapat gandengan pacar dan meluapkan nafsu cintanya yang sudah lama kosong. Naudzubillah.

Padahal, Allah telah berfirman dalam surah Al-Isra ayat 32, yang berbunyi "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." ayat ini telah jelas menempatkan hal yang mendekati zina, alias pacaran adalah hal yang buruk dan keji. Tersiratnya, jomlo beriman itu mulia, Guys. Pasti maukan ya jadi jomlo mulia?

Bahkan, perayaan hari jomlo tersebut malah sangat didukung oleh negara-negara kapitalis dunia yang meresmikannya sebagai hari belanja online nasional. Makin gila kan dunia ini? Alasannya, selain para jomlo bisa memenuhi kebutuhannya dalam menarik hati sesama jomlo, para kapitalis juga bisa meraup keuntungan, Guys. Mereka bakalan dandan cantik dengan saling memberi hadiah istimewa. Gak jauh deh dari materi dunia semata.

Nah Guys, pasti semua pada bertanya-tanya, kenapa tindakan para jomlo serta dukungan dari para kapitalis dunia, seakan tak menghormati kehormatan manusia? Hal yang seharusnya nggak patut membuat 'malu' malah dijadikan alasan untuk kemaksiatan dan mencari keuntungan. Logikanya ke mana?

Ternyata semua itu dikarenakan pikiran manusia dan landasan hidup negara-negara dunia saat ini, udah dikotori paham kapitalis sekuler liberal. Beragama iya, hidup tanpa aturan juga oke. Alias, ibadah jalan, maksiat juga silakan. Gitu nggak? nggak dong, ya! Sehingga mereka tidak ragu dan malu untuk berbuat hina yang malah merendahkan diri. Mereka juga tidak takut dengan ancaman dosa yang berat di alam abadi akhirat.

Seseorang tidak akan dianggap rendah dan tidak laku andaikan Islam yang menjadi landasan pemikirannya. Sebab jodoh adalah takdir dari Allah Swt. sehingga kekosongan waktu dalam menjumpai sang jodoh yang kemudian diberi gelar 'jomlo' bukanlah akibat kekurangan atau kelemahannya. Tetapi memang karena murni ketetapan dari-Nya, selaku Allah Mahakuasa yang harus ditaati semua makhluk ciptaan-Nya. Makanya, jomlo tetap menjadi orang mulia, jika dia merupakan orang yang bertakwa.

Oleh karena itu Guys, sebagai generasi muslim yang juga masih berstatus jomlo, jangan mau pacaran ya. Sebab pacaran sudah jelas statusnya haram. Tentu kita harus waspada, menjaga akal pikiran dari penyebaran pemikiran-pemikiran sesat tadi. Teknik terbaik untuk menjaga pemikiran, tentu dengan terus bersemangat mendalami ilmu Islam agar mendapatkan petunjuk kebenaran yang membuat diri tidak salah melangkah.

Selain itu, berkumpullah dengan orang-orang saleh. Biar bisa jadi benteng dan pengingat ketika rayuan gombal setan untuk bermaksiat muncul lagi. Kemudian ketika petunjuk kebenaran itu didapat, pastinya juga harus diimplementasikan agar karakter kepribadian sebagai jomlo istimewa tetap terjaga. Nggak perlulah menjadi golongan jomlo ngenes, ngenesnya dunia akhirat pula. Rugi, Guys.

Terakhir, jangan lupa untuk mendakwahkan ilmu Islam yang sudah didapat kepada teman-teman yang masih berkutat dalam pemikiran sesat. Agar teman-teman yang lagi 'tersesat' itu jadi cepat bertaubat. Jika sudah banyak penduduk yang bertaubat, isi negara juga akan jadi bermoral bersih. Selanjutnya, hidup kita bakal jadi tenang serta selamat dari azab Allah. Allahu a'lam bis-shawwab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Mi'ratul Lailiyah Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Tolak Nama Jalan Attaturk, Tolak Sekularisme di Nusantara
Next
Hawariyyun Nabi, Zubair bin Awwam
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram