Sebaiknya ilmuwan-ilmuwan muslim yang ada sekarang mulai merancang strategi untuk mengembalikan peradaban Islam jilid II melalui temuan-temuannya, bukan seperti ilmuwan di Barat yang disibukkan dengan menyelidiki hal-hal yang sudah pasti nalar manusia tak mampu menjangkaunya. Seperti menyelidiki sosok benda asing luar angkasa, atau yang disebut-sebut dengan nama alien.
Oleh. Miladiah al-Qibthiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Halo, Guys. Siapa di sini yang senang update berita-berita terkini atau berita mancanegara? Nah, bagi kamu penikmat berita, pasti tahu dong tentang NASA. Ya, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat or in english it mean, National Aeronautics and Space Administration disingkat NASA, merupakan badan independen pemerintah Federal AS yang bertanggung jawab atas program luar angkasa sipil, serta penelitian aeronautika dan luar angkasa. Dalam berita yang aku baca di laman bbc.com, NASA akan melakukan penyelidikan terhadap ratusan penampakan objek terbang misterius alias UFO yang ada di luar angkasa.
Hem. Berbicara tentang UFO atau makhluk luar angkasa, pasti yang ada di benak kalian adalah sosok makhluk bernama alien, 'kan? Agak lucu juga, ya, Guys. Biasanya makhluk alien ini kita temui di serial kartun anak-anak atau film fiksi sains. Akan tetapi, NASA menemukan benda terbang asing tersebut. Meskipun penyelidikan NASA tidak menemukan bukti keberadaan alien, namun badan antariksa Amerika Serikat juga tidak bisa mengesampingkan kemungkinan keberadaan alien.
Benarkah Ada Alien?
Tak bisa dimungkiri, kebenaran benda-benda langit memang ada di luar bumi. Bahkan jauh sebelum para peneliti melakukan upaya penyelidikan terhadapnya, benda-benda langit tersebut ada dan tetap beredar di porosnya masing-masing. Hanya saja, NASA tetap ingin menyelidiki suatu hal yang disebutnya sebagai UAP (Unidentified Anomalous Phenomena; Fenomena Anomali Tak Teridentifikasi) dengan teknologi yang lebih baik dan memanfaatkan kecerdasan buatan.
NASA, dibilang serakah juga enggak. Karena wajar saja gitu lo, Guys, ketika ingin melakukan penyelidikan dan pembuktian terhadap benda luar angkasa. Apalagi memang ada yang ahli di bidang Antariksa tersebut. Atau NASA patut mendapat apresiasi sebab tidak menyangkal kemungkinan adanya teknologi alien beroperasi di atmosfer bumi? Enggak patut juga, Guys. Mengapa? Karena kita semua tahu bahwa alien itu tak lebih hanya sekadar fiksi. Bahkan hingga saat ini keberadaanya masih menjadi misteri di kalangan ilmuwan.
Walaupun foto alien sempat viral di Meksiko, bahkan seseorang telah mengaku sebagai ahli UFO dan mempresentasikannya di hadapan Kongres Meksiko dengan mengeklaim mayat-mayat tersebut adalah alien. Namun, keaslian spesimen ini justru diragukan oleh kalangan saintis, Guys. Bahkan Maussan, yang mengaku sebagai ahli UFO tadi, sebelumnya pernah membuat klaim tentang kehidupan ekstraterestial yang terbukti tidak ilmiah. Nah, lo!
Jadi, fix ya, Guys, bahwa alien itu enggak ada. Mau itu diteliti oleh sekaliber ilmuwan NASA yang telah terstandardisasi oleh Undang-Undang Aeronautika dan Antariksa Nasional yang disahkan sejak 29 Juli 1958, hingga saat ini bermarkas di Washington, D.C dan memiliki 17.000 karyawan untuk mengemban misi luar angkasa. Namun, hal itu terkalahkan oleh sumber informasi dari Tuhan, Sang Pencipta manusia, alam semesta, beserta seluruh isinya. Bahkan validitasnya diterima dan sampai kepada kita umat akhir zaman ini dengan cara mutawatir, Guys. Yakni secara berantai, tidak terputus, melalui jalur yang banyak, serta rasional. Iya dong, rasional, alias tidak mengada-ada.
Dari sini jelas, Guys, bahwa penyelidikan NASA yang tidak menemukan bukti keberadaan alienjuga merupakan bukti betapa manusia itu sangatlah terbatas lagi penuh kelemahan. Meskipun NASA merekomendasikan AI untuk penelitian UFO atau makhluk-makhluk luar angkasa, namun pada faktanya mereka belum mampu meneliti seluruh benda yang ada di luar angkasa. Mereka masih berada di batas "pencarian fakta alien" tersebut.
Teknologi AI Milik Siapa?
Oke, Guys, pada paragraf ini aku akan sedikit membahas tentang teknologi AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan dan siapa sebenarnya yang berjasa atas munculnya teknologi AI yang digadang-gadang menjadi partner manusia dalam beraktivitas sebab mampu meniru kecerdasan manusia.
Dalam laman mediaumat.id, Prof. Dr. -Ing. Fahmi Amhar, seorang pakar riset sistem informasi spasial mengungkapkan bahwa AI atau kecerdasan buatan merupakan jasa Al-Khawarizmi, ilmuwan Islam. AI adalah ilmu baru yang muncul di abad ke-20 dan versi terawalnya adalah perangkat lunak yang bisa diajak bermain catur. Ilmu ini dibangun atas kerja keras matematikawan dibantu psikologi bahkan filosof merumuskan tentang kecerdasan. Termasuk yang terawal berjasa untuk AI adalah ilmuwan muslim lebih dari 1000 tahun yang lalu.
Kehebatan Al-Khawarizmi (780-850) yang menemukan angka 0 (nol) dijuluki sebagai bapak matematikawan dan menulis kitab yang mengajarkan cara berhitung dengan angka desimal. Lalu apa hubungannya dengan teknologi AI, yang bahkan NASA merekomendasikan AI untuk penelitian UFO? Duh, enggak sabaran banget sih, Guys. Sabar dong sabar. Ini aku juga menulisnya mengap-mengap saking inginnya tulisan ini tuntas mencerahkan pikiranmu!
Lanjut, ketika langkah-langkah aritmetika ini sampai di Eropa, mereka itu menyebutnya "algoritma". Yup. Algoritma ini adalah sebutan Al-Khawarizmi di kalangan orang Eropa. Sampai sini paham, enggak? Belum paham juga? #tepokjidat.
Guys, sama saja kalau dalam Islam "Muhammad" kalau di Turki "Mehmed", kalau dalam Islam "Jibril, Mikail, Yusuf, Ibnu Sina, Ibnu Rushd, dll." kalau di Barat dikenal dengan "Gibrael, Michael, Yoseph, Avicenna, Averus". Understood?
Jadi, jauh sebelum peneliti Barat mengembangkan teknologi AI, Al-Khawarizmi sudah menuliskan banyak kitab tentang ini. Teknologi AI mampu bergerak, karena bantuan kode mesin, bukan? Angka-angka desimal dari kode mesin ini lalu diterjemahkan atau dieksekusi oleh prosesor komputer, yakni dengan algoritma dan data. Nah, secanggih apa pun Barat menciptakan teknologi AI yang mampu meniru kecerdasan manusia, bahkan disangka mampu meneliti makhluk luar angkasa, yakinlah, Guys, yakinlah, mereka bekerja hanya berdasarkan algoritma dan data. Sudah paham, 'kan?
So, banggalah dengan identitas muslimmu, karena sejatinya teknologi AI abad 20 ini tidak akan pernah ada jikalau saja Al-Khawarizmi tak pernah menemukan angka desimal (angka nol). Jadi sebenarnya ahli UFO itu bukan Moussan dari Meksiko atau orangnya NASA, ya, Guys, ya, melainkan Al-Khawarizmi.
Teknologi untuk Kebangkitan Islam
Back to alien. Hem. Kita itu cerdas lo, Guys. Lebih cerdas dari robot ciptaan teknologi AI. Sebagai manusia, kita sudah sempurna dengan keistimewaan akal yang telah dikaruniakan Allah pada kita. Sangat disayangkan gitu, lo, Guys, jika kecanggihan teknologi digunakan untuk mencari sesuatu yang berada di luar nalar manusia, sesuatu yang keberadaannya itu masih menjadi misteri, seperti sosok makhluk alien ini.https://narasipost.com/teenager/07/2023/wisata-luar-angkasa-sensasi-atau-prestasi/
Betapa indahnya jika teknologi yang ada saat ini dijadikan sebagai sumber inspirasi untuk membangkitkan pemikiran umat. Pemikiran umat inilah yang akan mengantarkan pada kemajuan peradaban atau kebangkitan Islam. Dahulu, Islam berjaya dari Timur hingga Barat, selain karena pemimpin dan pasukan kaum muslim yang hebat, juga berkat kemajuan sains dan teknologi, Guys.
Mempelajari sains dan teknologi merupakan bagian dari ibadah, lo, Guys. Dan salah satu perkara ibadah yang tidak boleh ditinggalkan oleh umat Rasulullah saw. adalah dakwah. Maka, aktivitas apa pun yang kita lakukan, baik sebagai seorang seniman, dokter, guru, bahkan seorang ilmuwan, harus menjadikan dakwah sebagai porosnya. Alangkah baiknya jika kecerdasan yang dianugerahkan Allah pada kita itu diarahkan pada kebangkitan Islam. Karena salah satu yang menjadi saksi kebangkitan Islam adalah kemajuan sains dan teknologi. Maka, sebaiknya ilmuwan-ilmuwan muslim yang ada sekarang mulai merancang strategi untuk mengembalikan peradaban Islam jilid II melalui temuan-temuannya, bukan seperti ilmuwan di Barat yang disibukkan dengan menyelidiki hal-hal yang sudah pasti nalar manusia tak mampu menjangkaunya. Seperti menyelidiki sosok benda asing luar angkasa, atau yang disebut-sebut dengan nama alien.
Closing
Sebagai penutup tulisan ini, coba deh renungkan firman Allah Swt. berikut ini:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,"
Semoga kita termasuk orang-orang yang berakal, ya, Guys. Dan jauh dari orang-orang yang memaksa akalnya memikirkan dan menjangkau hal-hal di luar batas kemampuan akalnya tersebut. Wallahu a'lam bishawab.[]
MasyaAllah, tema berat tapi menjadi mencerahkan dgn gaya bahasa kekinian.
Alhamdulillah.. Support terus ya, Mbak Isty, share seluas-luasnya
MasyaAllah, mencerahkan banget, Mba. Yach orang-orang Barat selalu memodifikasi bahwa berbagai penemuan adalah penemuan mereka. Padahal, mereka menghapus penemu Aslinya yang ada pada abad kejayaan Islam. Bahkan mereka mengunakannya untuk sesuatu di luar Nalar. Yach salah satunya keberadaan Alien yang mereka buat sendiri dalam film2 fiksi.
Betul sekali, Mbak. Anak-anak muda harus tahu para ilmuwan muslim dan muslimah. Karena sejatinya merekalah yang pertama kali menemukan berbagai fenomena atau peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, yang bahkan saat ini kita dimudahkan mengakses kebutuhan-kebutuhan itu.
Barat, sebagian mencuri karya ilmuwan muslim kita, sebagian lagi mengembangkan.
Yang pasti ilmuwan muslim sang pioner sains dan teknologi
Tulisan teenagernya keren mbak Mila. Masuk nih ke remaja bahasanya.
Orang kafir memanfaatkan teknologi pada hal yang sia-sia ya. Mau pake alat secanggih apa pun akan nemu tuh yang namanya alien hehee
Maksudnya gak akan nemu.Duh kurang kata
Iyya. Betul sekali Mbak Nining. Sayangnya generasi muda termakan dengan film fiksi Barat, padahal realitasnya gak ada. Yuk share seluas-luasnya
itu Alien jangan jangan setan. hehe... ada-ada saja ni para NASA, kayak gak ada kerjaan gangguin para Alien..
Begitulah Mbak jika ilmu tak disandarkan pada sesuatu yang sahih
Banyak orang percaya dengan keberadaan alien karena terlalu terobsesi dengan film fiksi Barat ya. Tapi ternyata hoaks ya. Seharusnya informasi ini bisa sampai ke anak-anak yang juga termakan kebohongan film fiksi anak-anak tentang alien. Keren mbak Mila
Betul sekali Mbak Sartinah. Yuk share seluas-luasnya
Masya Allah tulisan Mbak Miladiyah mencerahkan sekali. Anak- anak muda perlu baca ini. Biar tidak berhalu dengan keberadaan makhluk Alien
Alhamdulillah jika mencerahkan mbak
Salah satu keberhasilan Barat menghancurkan bibit generasi muda adalah sajian film-film fiksi yang membuat mereka pada akhirnya halu
Hmm.. ternyata, mau diteliti sampai jungkir balik pun, alien itu tetap tidak ada ya, Guys. Itulah ketika kehidupan tidak berlandaskna Islam. Waktu, tenaga, biaya, hanya untuk meneliti hal-hal yang tidak ada gunanya.
Yuk ah, belajar Islam kafah aja, biar pemikiran kita terarah, dan mendatangka berkah.
Betul sekali Mbak Erdiya. Hanya buang-buang uang, sedang nirfaedah dan maslahat.
Mantap dan mencerahkan tulisannya. Sip, barakallah mbak Mila
Alhamdulillah. Memang inilah tujuan yang hendak dicapai dari menulis, yakni mencerahkan pemikiran pembaca. Wafiiki barakallah Mbak Triana
Islam meletakkan ilmu berkorelasi dengan kebutuhan agar bermanfaat. Inilah yang terjadi ketika wahyu dilepaska dari ilmu. Tersesat dan sia-sia
Karena standarnya bukan lagi kemaslahatan umat, melainkan meraup cuan sebanyak mungkin.
Hedeuh daripada mikirin sesuatu yang di luar jangkauan akal kita yang pastinya bikin stres, mending yuk ah ngaji Islam kaffah cus dakwah, guys. Udah waktunya nih pemuda Islam jadi aktor kebangkitan Islam bukan pembebek pemikiran fiksi barat.
Ngaji Islam kaffah memang satu-satunya solusi mencerdaskan pemuda-pemudi Islam. Saatnya bergerak!
MasyaAllah, Islam memang keren. Teknologi baiknya memang dipakai untuk membangkitkan pemikiran umat. Seperti penemu dasar AI pertama yang berasal dari ilmuwan muslim yaitu Al Khawarizmi. Hem, berbicara tentang alien, kalau ilmu enggak disandarkan pada wahyu ya jadinya kayak ngadi-ngadi gitu. Sayang banget deh.
Betul sekali mbak Firda. Liciknya Barat karena telah mencuri ilmu-ilmu dari para ilmuwan Islam yang kemudian belakangan diklaim temuan mereka, seperti Issac Newton, dll. Padahal kita punya Al-Biruni, Ibnu Firnas, dll.
Masyaallah naskah mb Mila ini sangat mencerahkan. Jadi tahu ternyata alien2 itu hanyalah bualan belaka. Dan Barat menghabiskan waktu mereka hanya utk meneliti sesuatu yg di luar nalar. Berbeda halnya dg ilmuwan Muslim mereka menempatkan sesuatu dg standar berpikirnya akidah dan syariat Islam guna membangun peradaban dan teknologi utk kemaslahatan umat. Terbukti jauh sebelum Barat mengadopsi tentang penemuan AI ilmuwan Islam Al-Khawarizmi telah melakukan penelitian dan beberapa temuan.
Betul sekali bunda. Itulah pentingnya kita mempelajari saintek, karena inovasi-inovasi yang ada sekarang itu akarnya dari ilmuwan Islam