"Insyaallah jika si dia mengerti agama, ia bukan jodoh abal-abal yang bakal berdampingan dengan kita kelak. Ia bisa menjadi jodoh dunia akhirat kita, sehidup sesurga."
Oleh. Choirin Fitri
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com- Sob, siapa sih yang enggak ingin punya jodoh? Rasanya, semua orang ingin ya? Apalagi kalau ada sobat duluan married, pasti baper deh ingin mengikuti jejaknya juga.
Ngerinya kalau jodoh yang bersanding dengan kita bukan jodoh yang oke, malah jodoh abal-abal. Pasti berabe urusan dan bikin hidup suram buram.
Jodoh abal-abal ini dialami oleh seorang perempuan yang viral beberapa bulan lalu. Dia baru tahu kalau ternyata suaminya laki-laki gadungan alias perempuan setelah hampir setahun menikah. Pasti kecewa banget ya, Sob?
Ada lagi artis yang enggak perlu disebut mereknya. Sebenarnya dia laki-laki tulen, namun ingin menjadi perempuan tercantik. Ia melakukan operasi sana-sini demi obsesinya. Terbaru dia melakukan 8 prosedur operasi demi cantik. Tujuannya ia ingin punya jodoh laki-laki dengan kriteria tertentu. Waduh?!
Fakta berbicara di berbagai belahan bumi, kedua jenis transgender ini ingin punya pasangan. Jadilah mereka menjadi pelaku gay atau lesbi. Ini jelas keduanya masuk kategori pasangan abal-abal. Enggak banget 'kan?
Lebih miris lagi, saat ini banyak yang mengubah ciptaan Allah demi mendapatkan jodoh. Ada yang oplas agar makin cantik atau tampan. Ada yang mengubah gendernya karena enggak cocok dengan gender yang diciptakan Allah. Hingga, mereka enggak segan merogoh kocek dalam demi kepuasan fisik semata.
Padahal, dalam surah An-Nisa : 119 Allah mengharamkan manusia mengubah ciptaan Allah. Allah berfirman tentang bujuk rayu setan:
"Dan pasti kusesatkan mereka, dan akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan kusuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak, (lalu mereka benar-benar memotongnya), dan akan aku suruh mereka mengubah ciptaan Allah, (lalu mereka benar-benar mengubahnya).” Barangsiapa menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh, dia menderita kerugian yang nyata."
So, enggak layak dong kita sebagai muslim kalau masih berani mengubah ciptaan Allah yang sudah sebaik-baik bentuk macam kita. Tengok surah At-Tin ayat 4 untuk membuktikannya!
Nah, gegara sekularisme (pemisahan antara agama dan kehidupan) jadilah mereka berani menjadi manusia KW dengan operasi sana-sini. Miris! Mereka enggak pede alias insecure dengan penampilan asli dari Allah. Makanya berani mengubah ciptaan-Nya. Berani pula melanggar larangan Allah demi dapat jodoh yang fisiknya kece badai.
Sebenarnya enggak dilarang kok mencari jodoh karena fisiknya. Cuman jangan kecewa ketika dimakan usia, fisik yang tampan sempurna itu bakal berkurang drastis. Awal yang cantik bahenol bisa luruh dimakan usia.
Apalagi tampan dan cantik itu relatif. Tergantung sudut pandang siapa yang memandangnya. Bisa jadi si A dikatakan rupawan oleh si X, sedangkan si Z, bilang biasa aja.
Oleh karena itu, bukan hal yang tepat jika memilih jodoh hanya karena fisik. Lebih keren kalau mengikuti arahan Rasulullah saw. dalam memilih jodoh. Ini dia pesan beliau:
تنكح المرأة لأربع: لمالها ولحسبها وجمالها ولدينها، فاظفر بذات الدين تربت يداك
“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih karena agamanya (keislamannya), sebab kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim)
Dalam hadis ini Rasulullah menyarankan kita memilih jodoh karena agamanya. Bukan hanya karena paras, kedudukan, atau hartanya. Sayangnya para kapitalis sekuler berbeda pandangan. Bagi mereka uang/harta adalah segalanya. Sehingga, memilih jodoh pun kebanyakan karena uang. Padahal, uang bukan jaminan hakiki kebahagiaan rumah tangga.
Meski memang tak bisa dimungkiri kalau hidup butuh uang. Namun, uang atau harta hanyalah alat untuk meraih rida-Nya. Bukan sebagai standar kebahagiaan. Apalagi, memang kebahagiaan tak bisa dibeli dengan uang. Sepakat?
Nah, agama inilah yang menjadi standar baku dalam memilih jodoh. Jika agamanya baik, niscaya rumah tangga yang dibangunnya akan baik pula. Sebaliknya, jika agamanya rusak, otomatis rumah tangga yang dibangunnya akan mudah goyah dan roboh.
Nah, untuk menjemput jodoh agar tidak mendapatkan yang abal-abal, kita mesti ikuti rambu-rambu syariat Allah dalam memilih jodoh. Perhatikan standar hidup yang dipilihnya sebagai seorang. Apakah dia menjadikan halal haram sebagai standar kehidupan? Halal, ambil! Haram, tinggalkan!
Insyaallah jika si dia mengerti agama, ia bukan jodoh abal-abal yang bakal berdampingan dengan kita kelak. Ia bisa menjadi jodoh dunia akhirat kita, sehidup sesurga.
Terakhir, kita mesti yakin bahwa Allah telah menetapkan jodoh kita. Hanya saja Dia masih merahasiakannya. Insyaallah kita bakal dipertemukan suatu saat nanti di waktu yang tepat, saat kita telah siap merajut rumah tangga samawa. Oke, Sob?!
Wallahu a'lam[]