Selesaikan Misi!

"Bersungguh-sungguhlah (dan semangat) dalam mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu) dan janganlah kamu bersikap lemah"
(HR.Muslim 2664 )

Oleh: Bedoon Essem

NarasiPost.Com-Assalamualaikum sahabat taat. Hemm … ada apa dengan wajah cemberut itu? Merasa lelah? Bosan dan letih dengan jadwal kajian dan dakwah?

Hey gaes, pemuda Islam itu selalu semangat, tidak lesu, apalagi loyo! Generasi Islam adalah generasi penerus kepemimpinan dunia. Ia harus terus semangat. Sekarang ini, dunia menanti kiprahmu dalam perubahan menuju kejayaan Islam.

Seperti ketika kalian berusaha menyelesaikan misi pada game favorit, kalian tidak mau lesu, kan? Karena jika lesu, berarti kalian kalah. Jika loyo, berarti kalian pecundang. Tentunya kalian tidak mau dicap begitu, kan? Padahal, itu tidak ada manfaatnya, bahkan sia-sia, tetapi kalian semangat. Apa lagi dalam hal ketaatan, maka kita harus lebih semangat, dong.

Nah … ternyata dalam Islam, kita memang diajarkan untuk jauh-jauh dari kemalasan dan ketidaksemangatan, Sob. Karena kekasih kita, Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam begitu mengagumi dan menyukai optimisme. Beliau begitu mengagumi kata-kata yang penuh gelora untuk membangkitkan semangat. Beliau shalallahu'Alaihi wasallam begitu takjub dengan kalimat-kalimat optimisme!

Bahkan, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim no.2664, beliau menyemangati kita,

"Bersungguh-sungguhlah (dan semangat) dalam mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu) dan janganlah kamu bersikap lemah"

Sebagai generasi terbaik pilihan Allah, kita dituntut untuk terus semangat dalam hal kebaikan, Sob. Dalam kamus generasi Islam, tidak ada opsi mundur, tetapi harus terus maju dan pantang menyerah dalam ketaatan, dan selalu dalam mode fastabiqul khairat, yaitu selalu berlomba-lomba dalam kebaikan. Tentu yang namanya lomba pasti beradu kecepatan dan tidak santai, bukan?

Iya, kompetisi itu sangat diperlukan untuk menjaga kewaspadaan kita, karena setan begitu semangatnya menjerat kita dengan godaan-godaan yang begitu menggiurkan. Ya, seperti yang sedang kamu lakuin ini, diajak kajian lesu, diajak dakwah loyo, diajak mengenal Islam kaffah lemes, sibuk ini, sibuk itu, dan lain-lain.

Padahal ya, Gaes, hidup itu sangatlah singkat, sesingkat dari pagi matahari terbit menuju waktu siang. Apalagi bagi kamu yang jarang bangun subuh tuh, tahu-tahu matahari sudah tinggi. Begitu singkatnya hidup ini sehingga ketika kita tidak mengisinya dengan lebih banyak hal yang berguna, maka penyesalan yang akan datang menghampiri kita kelak. Padahal, semua yang pernah kita lakukan di dunia, kelak akan ditanya, termasuk masa muda kita.

Mengapa masa muda akan dimintai pertanggungjawaban? Karena di usia muda seperti kita ini, terkumpul semua potensi, kekuatan pikiran, akal, dan kekuatan fisik. Segala potensi yang ada dalam diri kita sedang dalam puncak-puncaknya.

Seharusnya anugerah yang telah Allah berikan kepada kita ini kita gunakan secara maksimal untuk melakukan ketaatan dan memperjuangkan Islam. Seharusnya usia muda ini kita gunakan untuk menggentarkan musuh-musuh Islam dengan segala potensi yang kita miliki.

Iya Sob, hijrah itu memang berat, banyak godaannya, mulai dari teman yang nyinyir, menjauhi, membully, dan sebagainya. Maka dari itu, mintalah pertolongan sama Allah dengan banyak mengerjakan amal saleh dan perbanyak teman saleh. Apa yang sudah kita mulai harus kita selesaikan, jangan pernah patah di tengah jalan. Kita harus sabar dalam menjalankan ketaatan, juga dalam menahan diri untuk tidak maksiat lagi. Kita harus lomba kuat-kuatan nih, Sob, dengan teman-teman yang suka mengajak pada kemaksiatan. Siapa yang lebih sabar, siapa yang lebih istikamah, jangan sampai kemaksiatan yang menang.

Tugas kita adalah menyelesaikan misi. Jangan pernah kasih kendor, apalagi lesu. Ingatlah kisah Ali bin Abi Thalib. Beliau masuk Islam ketika masih sangat belia, bahkan dikatakan belum baligh. Akan tetapi, beliau semangat membela Rasulullah, bahkan rela menggantikan Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam di tempat tidur ketika dikepung oleh kaum Quraisy untuk dibunuh. Bahkan, beliau berhijrah dari Makkah ke Madinah sendirian dengan berjalan kaki, hingga kakinya penuh dengan luka. Akan tetapi, beliau tak berhenti, apalagi mundur balik arah.

Ingat juga kan, dengan kisah Zubair bin Al Awwam. Ketika mendengar kabar Rasulullah dibunuh oleh orang kafir, ia langsung menghunus pedang bapaknya yang lebih besar ukurannya dari badannya. Ia berkeliling kota Makkah untuk membalas dan mencari pembunuh Rasulullah. Padahal berita itu tidak benar, Sob. Namun, karena dorongan cinta dan ketaatannya kepada Rasulullah, ia lakukan itu.

Tentu kita ingat juga kisah sahabat Sa'ad bin Abi Waqash yang masuk Islam di usia remaja seperti kita. Ia begitu setia membela Rasulullah hingga beliau shalallahu 'alaihi wasallam mendoakannya agar lemparan panahnya tak pernah meleset. Dan masih banyak lagi kisah-kisah inspiratif dari para pemuda Islam yang mengabdikan hidupnya untuk Allah dan rasul-Nya. Dan apa kesudahan mereka? Mereka dijanjikan surga. Mereka adalah para pewaris surga.

So, Sahabat taat, jangan biarkan bisikan setan menguasai kita! Bangkit dan segera tingkatkan semangat juangmu! Ingat, umat menanti kiprahmu! Ingat, kita adalah generasi terbaik. Ayo selesaikan misi kita! Untuk kejayaan Islam, ayo maju terus pantang mundur!

Wallahu a'lam[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Bedoon Essem Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Toxic Parents, Penyakit Tak Disadari Orang Tua
Next
Ada Cerita Menuju Carita
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram