Penista Agama Jangan Sampai Lolos!

"Jangan pernah berhenti menggaungkan penerapan syariat Islam ya, Guys, agar hidup kita benar-benar aman dan jauh dari segala malapetaka, termasuk munculnya orang-orang yang membawa malapetaka di dunia Islam"

Oleh: Miladiah al-Qibthiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Hai Guys. Sudah pada baca berita belum? Tahu tidak, ada yang cari sensasi lagi lho, di dunia content creator. Dia itu menyerang Islam habis-habisan. Memang harus begini amat ya, kalau ingin mendongkrak popularitas? Harus menistakan keyakinan agama tertentu? Hadeuh ….

Dangkal amat ya, pemikiran orang macam ini. Mengaku content creator, tetapi tidak mengedukasi masyarakat. Yang ada malah menyebar konten yang menimbulkan kebencian, khususnya di kalangan umat Islam.

YouTuber bernama M Kece ini benar-benar memancing kemarahan umat Islam lho, Guys. Konten videonya sangat fatal. Masa iya, Rasulullah saw. manusia paling mulia dan terhormat di sisi Pemilik Kerajaan Langit dan Bumi ini dikatakan sebagai pengikut jin? Jelas dong, ini menebar kebencian dan permusuhan terhadap umat Islam.

Bukan hanya itu, Guys. Dia juga berani sekali menghina dan merendahkan kitab suci Al-Qur’an. Orang macam ini, di dadanya memang sudah hitam legam. Dia tidak tahu kalau perbuatannya itu akan membawa malapetaka untuk dirinya di kehidupan akhir nanti, kalau dia tidak bertobat.

Saking hebohnya konten penista ini, banyak pihak akhirnya mendesak agar si M Kece ini segera ditangkap oleh pihak berwajib. Bahkan, pihak yang mendesak itu datang dari pejabat publik di negeri ini lho, Guys. Seperti Wakil ketua MUI Komisi Fatwa, Abdul Muiz dan Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR RI Netty Prasetiyani Aher. Mereka semua mendesak Polri untuk menangkap si penista, M Kece ini.

Geramnya umat Islam ini sampai menggema di jagat twitter dengan tagar #SegeraTangkapMKece. Bagaimana tidak Guys, si penista ini dinilai sangat provokatif. Kalau umat Islam sudah hilang kesabaran, bisa-bisa kegaduhan ini terjadi di mana-mana dan semakin berlarut-larut.

Sebenarnya heran juga sih, kok bisa ya, di negeri mayoritas muslim ini berulang kali terjadi kasus penistaan agama (Islam). Kok para penista seolah tidak ada matinya, tidak ada rasa takut menista agama Islam? Berarti ada yang salah ya, Guys, dengan sistem yang berlaku di negeri ini.

Padahal, undang-undang terkait penista agama telah ada di dalam pasal 156a KUHP bahwa sang penista agama apa pun (termasuk Islam) yang ada di Indonesia akan dipidana dengan pidana penjara selama lima tahun. Herannya, kok hukuman ini tidak memberikan efek jera pada masyarakat. Ibarat mati satu tumbuh seribu lho, Guys. Hari ini satu orang berhasil ditangkap, dijebloskan ke penjara, besok muncul lagi penista-penista yang lain.

Benarkah Hukum Demokrasi Tegas?

Berarti hukum di negara kita tidak tegas, dong? Hukum di negara kita berarti lemah karena tidak mampu melindungi kemuliaan dan kehormatan agama (Islam). Lalu, di mana peran negara yang katanya melindungi rakyatnya dari segala bentuk penistaan, termasuk agamanya (Islam)?

Jika dipikir-pikir, peran negara seolah lenyap lho, Guys, ketika umat mayoritas Islam di negeri ini dizalimi dan diserang dengan ujaran yang menodai Islam. Parahnya, kebanyakan mereka menyelesaikan perkara sensitif ini hanya dengan permintaan maaf saja. Apa mereka mengira agama Islam ini bahan lelucon dan candaan? Sungguh di luar nalar banget ya, Guys.

Guys, coba deh kita pikirkan dengan kepala yang jernih, memakai akal sehat kita. Kasus penistaan agama ini masuk dalam kategori ujaran kebencian, lho. Nah, seseorang bisa melontarkan ujaran kebencian seenak hati dan semau gue itu tidak mungkin kalau tidak ada yang menjamin mereka bebas meluapkan ekspresi. Sampai di sini paham, tidak?

Yup. Benar sekali. Pangkal dari ujaran kebencian si penista agama ini karena adanya paham kebebasan yang lahir dari liberalisme yang diterapkan di negeri kita Guys. So, mereka tidak akan pernah jera menista Islam karena kebebasan berekspresi ini akan selalu menjadi bahan pembenaran bagi mereka.

Guys, mereka tidak boleh dibiarkan terus-menerus bebas menghina dan mengolok-olok agama kita (Islam). Mereka juga tidak boleh dibiarkan merendahkan kitab suci kita, Al-Qur'an. Pemimpin di negeri ini harus tegas. Keadilan hukum harus ditegakkan karena ini menyangkut agama atau keyakinan umat Islam. Mereka yang melanggar hukum tentu harus diberi hukuman yang setimpal. Negara tidak boleh pasif dalam mengatasi masalah penistaan agama ini. Bahkan jika perlu, pihak berwenang bergerak cepat mengatasinya. Reaksi terhadap penghinaan presiden yang cepat tanggap ini harusnya diberlakukan sama dengan si penista M Kece ini. Justru hukum harus lebih berpihak pada kepentingan umat Islam karena ini perkaranya bisa saja sampai ke pengadilan Allah di akhirat kalau si penista tidak diberi hukuman yang setimpal di dunia.

Inilah akibat dari diterapkannya sistem sekularisme yang memisahkan agama dan negara dari pengaturan kehidupan. Sistem ini telah nyata meminggirkan peran Al-Qur'an dan sunah untuk diterapkan di negeri ini. Tahu tidak, liberalisme, pluralisme, dan isme-isme yang lain ini lahir dari paham sekularisme yang menganggap agama bukan perkara pertama dan utama di dalam kehidupan ini lho, Guys.

Penerapan hukum sekuler ini seperti istilah "maju tak kena mundur pun tak kena." Maksudnya begini, jika penista agama ditindak tegas, akan berbenturan dengan pasal HAM dan kebebasan berpendapat. Jika penista tidak ditindak tegas, kebebasan pasti kebablasan alias tidak terkontrol. So, dihukum salah, tak dihukum malah lebih salah. Jadinya serba salah kan, Guys.

Huft … Pandangan sekularisme ini memang harus dikubur sedalam-dalamnya karena membenarkan yang batil dan menyalahkan yang benar. Bagaimana tidak, kalau sandaran hukumnya pada akal manusia yang lemah.

Islam Menjaga Akidah

Percaya tidak, bagaimana kekuatan Islam dalam menjaga akidah umat? Perlu dipahami Guys, kalau agama Islam itu adalah sesuatu yang wajib untuk dijaga kemuliaannya. Di sinilah urgensitas penerapan syariat Islam, sebab hanya syariat Islam yang mampu melindungi akidah umat.

Negara yang menerapkan syariat Islam kafah tidak akan membiarkan para penista tumbuh subur di belahan dunia mana pun. Negara akan berlaku tegas dan adil dengan memberi hukuman yang berat terhadap para penista agama agar tidak mengulangi perbuatannya dan memberi efek jera pada yang menyaksikan hukuman tersebut.

Guys, pernah dengar kisah Khalifah Sultan Abdul Hamid II, tidak? Di masa kepemimpinannya, ada juga lho, orang yang ingin melecehkan Rasulullah saw. lewat pentasnya. Mendengar hal itu, dengan sigap sang khalifah memanggil duta besar Prancis, meminta penjelasan mereka yang ingin menggelar pentas yang menghina Nabi Muhammad saw. tersebut. Khalifah Abdul Hamid berkata pada duta Prancis, “Akulah khalifah umat Islam Abdul Hamid! Aku akan menghancurkan dunia di sekitarmu jika kamu tidak menghentikan pertunjukan tersebut!
Masyaallah banget ketegasan sang khalifah ya, Guys. Mendengarnya saja membuat kita merinding, apalagi jika menyaksikan suara khalifah yang tegas dan menggelegar itu.

Sudah selayaknya seorang pemimpin bersikap tegas bagi siapa saja yang ingin melecehkan, menghina, dan menodai Islam, termasuk nabi kita, agama dan simbol-simbol milik umat Islam. Tidak elok bagi seorang pemimpin yang bahkan merasa cukup hanya dengan permintaan maaf saja dari si penista seperti kasus-kasus sebelumnya. Apalagi yang dihina itu adalah kekasih Allah Azza Wajalla.

Umat harus bangkit melawan dan menghancurkan sang penista jika dia tidak bertobat. Sikap Khalifah Abdul Hamid ini sepatutnya ditiru oleh penguasa muslim yang ada di dunia. Bahwa umat Islam ketika dilecehkan, kalian tidak akan selamat. Inilah ketegasan seorang pemimpin yang sesungguhnya. Bagaimana tidak terpukau ya, Guys. Agama saja dilindungi, apalagi kamu. Hehehe ….

So, untuk menghentikan munculnya penista demi penista di negeri ini, tidak cukup jika hanya mengandalkan sistem demokrasi yang sandaran hukumnya pada akal dan hawa nafsu manusia semata. Umat butuh sandaran hukum yang jelas dan bersifat baku, tidak lekang oleh zaman, bahkan zaman menyesuaikan dengan keberadaan hukum itu, Guys. Apalagi kalau bukan hukum Islam yang sandaran hukumnya pada wahyu Allah Swt. Dengan penerapan hukum yang bersumber dari Allah Swt. ini, umat Islam dan agamanya dijamin akan terhindar dari kasus-kasus penistaan agama.

Oleh karena itu Guys, kita harus ikut terlibat dalam memperjuangkan tegaknya syariat Islam kafah agar agama Islam yang mulia ini terlindungi. Jangan pernah berhenti menggaungkan penerapan syariat Islam ya, Guys, agar hidup kita benar-benar aman dan jauh dari segala malapetaka, termasuk munculnya orang-orang yang membawa malapetaka di dunia Islam. Kita harus bangkit melawan segala macam bentuk kekufuran agar Allah Swt. meridai setiap aktivitas kita dan agar Islam menjadi sandaran di setiap aspek kehidupan kita. Sudah paham sampai di sini kan, Guys? Selamat berjuang![]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Tim Redaksi NarasiPost.Com
Miladiah al-Qibthiyah Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
Menyoroti Polemik Pembukaan Sekolah Tatap Muka di Tengah Pandemi
Next
Ancaman Learning Loss di Depan Mata, Akankah PTM Jadi Solusi Nyata?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram