Terorisme Lagi? Islam Punya Solusi!

”Dengan begitu, hukuman yang diberikan, khususnya untuk para terorisme ini benar-benar bisa bikin efek jera. Buat mereka yang mau coba-coba memberontak, akan ada nyawa sebagai taruhannya.”

Oleh. Althafunnisa
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Belakangan ini isu terorisme menghangat lagi, ya Guys. Lumayan bosan gak sih, berita penangkapan teroris sering tiba-tiba muncul di berbagai kesempatan? Meski begitu, sebagai generasi muslim wajib banget kita tahu berbagai isu yang hari ini ada di tengah umat. Apalagi kalau isu tersebut sering kali disandingkan sama agama kita. Yuk, lah kita bahas!

Dilansir dari Detik.com (14/08/2022), terdapat 15 orang terduga teroris yang telah berhasil ditangkap oleh Densus 88 Anti Teror di beberapa wilayah Aceh. Kabarnya, mereka merupakan bagian dari jaringan Jemaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di sejumlah daerah tanah Rencong tersebut, lho. Salah satu di antara terduga teroris tersebut katanya sebagai koordinator jaringan teroris di Aceh. Wah, benar gak, tuh?

Membahas soal terorisme kita harus paham dulu nih, apa sih terorisme itu? Menurut kamus besar bahasa Indonesia, terorisme adalah tindakan kekerasan yang dilakukan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan, utamanya adalah tujuan politik. Wah, seram juga ya! Negara kita tercinta lantas memandang terorisme sebagai bentuk kejahatan luar biasa (Extraordinary Crime). Alasannya sih, terorisme dalam dua dekade terakhir ini menjadi ancaman utama bagi keutuhan NKRI.https://narasipost.com/2020/12/29/terorisme-agenda-islamophobia-umat-butuh-khilafah/

Makanya, untuk menanggulangi berbagai macam tindakan terorisme ini, Indonesia membuat sebuah lembaga bernama BNPT. Hayo, pada tahu gak apa itu BNPT? Itu singkatan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Badan setingkat kementerian ini lahir melalui Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2010 Tentang Badan Penanggulangan Terorisme. Selama 12 tahun belakangan ini, menurut Kepala BNPT Komjen Polisi Boy Rafli Amar, lembaganya itu telah memenuhi komitmen dalam rangka meningkatkan kontribusi untuk mewujudkan Indonesia harmoni. Tentu yang dimaksud adalah yang terbebas dari pengaruh paham radikal terorisme. (Liputan6.com, 4/8/2022)

Seserius itu ya, penguasa negeri ini dalam memberantas terorisme. Tapi, tapi kok sepertinya ancaman terorisme ini selalu ada. Semakin ke sini justru semakin banyak terduga teroris yang ditangkap. Kira-kira apa ada yang salah? Berbagai macam regulasi juga sudah dibuat, terakhir ada Peraturan Pemerintah Nomor 77 tahun 2019 dan Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2021 tentang 10 Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE) yang menuai pro kontra itu, lho.

Sayangnya memang berbagai upaya yang dilakukan penguasa dalam sistem sekuler kapitalisme hari ini tuh, gak sampai menyentuh akar persoalan dari tumbuhnya bibit-bibit terorisme, Guys. Kalian tahu, kan komplotan terorisme di ujung timur sana? Iya, gerakan OPM yang juga belum lama ini bikin rusuh dan meneror masyarakat Papua itu sampai sekarang juga masih eksis. Tindakan teror yang selama ini hanya dilabeli sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata itu nyatanya gak selesai-selesai sampai sekarang. Padahal, berbagai macam tindakan mereka luar biasa menciptakan ketakutan bahkan sudah menelan banyak korban meninggal baik dari kalangan warga sipil, anggota kepolisian dan anggota TNI.https://narasipost.com/2021/04/03/terorisme-bukan-ajaran-islam/

Wah, gak bisa dibiarkan, ya, Guys! Di dalam Islam tindakan terorisme yang bisa mengancam keutuhan negara ini haram hukumnya sebab menjaga keutuhan wilayah adalah sebuah kewajiban. Rasulullah saw. bersabda, “Jika ada orang yang datang kepada kalian, ketika kalian telah sepakat terhadap satu orang (sebagai pemimpin), lalu ia ingin merusak persatuan kalian atau memecah jemaah kalian, maka perangilah ia.” (HR. Imam Muslim, no. 1852).

Lebih dari itu, Islam menjaga loyalitas dan persatuan bangsa. Di dalam sistem pemerintahan Islam, negara gak akan membedakan warganya. Gak lagi dilihat apakah seseorang itu muslim maupun nonmuslim, apa warna kulitnya, agamanya, ras dan suku bangsanya serta latar belakang mereka. Bahkan, gak ada bedanya tuh mana wilayah yang sudah lama atau baru bergabung dengan Daulah.

Apalagi semua sistem sejalan dengan syariat Islam. Sistem pendidikannya akan melahirkan generasi Islam yang punya kepribadian Islam. Mereka memahami kewajiban menjaga keutuhan negara, haramnya melakukan tindakan kekerasan apalagi sampai menghilangkan nyawa tanpa hak. Selain itu, mereka juga paham konsekuensi yang harus mereka terima ketika melanggar syariat yang dipandang sebagai sebuah kemaksiatan.

Sistem ekonominya juga sama, menerapkan Islam secara sempurna. Dengan penerapannya, negara akan memastikan seluruh kebutuhan masyarakat terpenuhi tanpa terkecuali, baik si kaya maupun si miskin. Begitu juga dengan pembangunannya dilakukan merata ke seluruh wilayah demi memenuhi kebutuhan infrastruktur sehingga gak ada tuh yang namanya ketimpangan yang terjadi. Alih-alih pengin lepas dari wilayah Daulah, justru banyak masyarakat yang berharap banget bisa hidup di bawah pemerintahan Islam, ini. Masyaallah, amazing!

Gak hanya sampai di situ, sih. Sistem hukum dan persanksiannya juga tegas. Semua penegak hukum menjalankan kewajibannya karena dorongan akidah, bukan semata-mata karena materi, ya! Mereka takut kalau mereka main-main sama hukum Allah. Dengan begitu, hukuman yang diberikan, khususnya untuk para terorisme ini benar-benar bisa bikin efek jera. Buat mereka yang mau coba-coba memberontak, akan ada nyawa sebagai taruhannya.

Nah, inilah solusi Islam untuk bisa memberantas terorisme. Islam adalah agama sempurna, maka ia harus diterapkan secara sempurna juga, dong. Gak boleh setengah-setengah apalagi pilah-pilih sesuka hati. Dengan begitu, Islam benar-benar akan jadi rahmat bagi seluruh alam. Allah Swt. berfirman, “Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam (bagi jin dan manusia denganmu, risalah Islam yang dibawa Nabi Muhammad.” (QS. Al-Anbiya [21]: 107)[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Althafunnisa Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Jilbab ‘Antidepresi’
Next
Pendar Cinta Aleyah
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram