Nongkrong Boleh, Asal?

"Jika tongkrongannya bermanfaat tentu akan memajukan bangsa ini. Sedangkan, ketika tongkrongan unfaedah, bangsa ini harus siap menuju kehancurannya karena Allah tak suka dengan mereka yang bermaksiat."

Oleh. Choirin Fitri
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.com-Sob, suka nongkrong atau suka banget? Nongkrong emang asyik, ya? Apalagi jika yang diajak nongkrong teman-teman yang kece badai. Wah, tambah asyik. Iya 'kan?

Namun, nongkrongnya untuk apa dulu? Di mana tempatnya? Jangan-jangan nongkrong yang kita lakukan malah masuk perbuatan sia-sia atau menjurus pada aktivitas yang dilarang Allah. Wah, nggak mau 'kan, ya?

So, yuk kita cek 'n ricek firman Allah tentang hal ini! Tepatnya dalam surah Al-A'raf ayat 86. Bunyinya:

وَلَا تَقْعُدُوْا بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوْعِدُوْنَ وَتَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِهٖ وَتَبْغُوْنَهَا عِوَجًاۚ وَاذْكُرُوْٓا اِذْ كُنْتُمْ قَلِيْلًا فَكَثَّرَكُمْۖ وَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِيْنَ

"Dan janganlah kamu duduk di setiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang-orang yang beriman dari jalan Allah dan ingin membelokkannya. Ingatlah ketika kamu dahulunya sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan." (QS. Al-A'raf: 86)

Ada beberapa catatan tentang duduk-duduk di jalan alias nongkrong yang bisa kita ambil dari ayat ini:

Pertama, larangan duduk-duduk sambil menakut-nakuti orang.

Ini banyak lho dilakukan kawula muda. Mereka suka duduk-duduk di pinggir jalan sembari menggoda pengguna jalan. Entah, dengan memanggil mereka dengan panggilan genit atau panggilan-panggilan yang mengumbar syahwat. Ih, ngeri!

Selain itu, ada pula kelompok yang meneror di pinggir jalan. Entah dengan memalak orang yang lewat atau mengancam jiwa orang yang nggak mau mengikuti apa yang mereka mau. Bahkan, ada yang sengaja nongkrong untuk berbuat asusila. Ih, menakutkan bukan?

Kedua, larangan menghalang-halangi orang-orang yang beriman dari jalan Allah dan ingin membelokkannya.

Nah, ini juga banyak lho dilakukan oleh generasi muda saat ini. Mereka nggak suka jika ada temannya yang menuju kebaikan alias berhijrah. Mereka biasanya menghalangi-halangi dengan sebutan-sebutan yang bikin gatel telinga. Seperti: sok alim, sok suci, fanatik, ektremis, dll.

Biasanya bagi yang belum kuat iman, dengan penghalang demikian akan mudah terbelokkan. Ia bisa jadi nggak melanjutkan kembali jalan kebenaran yang sudah ia ambil. Sedangkan, yang imannya cukup kuat, insyaallah nggak bakal terpengaruh dengan bujuk rayu teman-temannya yang suka ngajakin maksiat.

Ketiga, kita diminta Allah memperhatikan kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan.

Ada pepatah yang mengatakan, "siapa yang menanam, dialah yang menuai". Rasanya pepatah ini amat pas bagi mereka yang suka menanam keburukan, akan menuai keburukan pula. Sebaliknya, yang suka berbuat kebaikan, akan mendapat kebaikan pula.

Nah, ini juga berlaku bagi yang hobi nongkrong di pinggir jalan. Entah, untuk fashion seperti yang sekarang banyak digandrungi atau bikin konten yang nirmanfaat. Seperti: konten "lagibete", mempermainkan syariat Islam, mendukung kesyirikan, dll.

Bagi yang berbuat kerusakan karena melanggar aturan Allah jelas Allah akan timpakan padanya dosa dan kelak akan Allah masukkan ke neraka. Astaghfirullah.

So, sebagai seorang muslim nggak banget buat kita nongkrong tanpa adanya kemanfaatan semacam itu. Nongkrong yang harus digandrungi adalah duduk-duduk di majelis ilmu. Entah itu tempatnya di masjid atau di kafe tak jadi soal. Hal yang penting diperhatikan adalah konten pembicaraan atau perbuatan saat nongkrong itu. Apakah menghasilkan pahala atau malah mendulang dosa?

Nongkrong di majelis ilmu ala anak muda kini sudah mulai menjamur. Meski yang ikut tak sebanyak yang nongkrong dalam aktivitas nirmanfaat, tak jadi soal. Harus terus diapresiasi agar gelombang kebaikan terus menyasar generasi muda yang nantinya akan membawa arah masa depan bangsa ini.

Jika tongkrongannya bermanfaat tentu akan memajukan bangsa ini. Sedangkan, ketika tongkrongan unfaedah, bangsa ini harus siap menuju kehancurannya karena Allah tak suka dengan mereka yang bermaksiat.

Kita bisa belajar dari kaum sodom yang suka nongkrong dengan perilaku "lagibetenya". Mereka terkena azab yang pedih hingga tak satu kaum pun yang bermaksiat pada Allah selamat.

So, yang mau menjadikan bangsa ini bangsa yang besar, yuk segera merapat ke tongkrongan yang bermanfaat! Majelis ilmu yang membuat kita melek dengan syariat Islam kaffah. Oke?! Wallahu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Choirin Fitri Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Generasi Terbaik di Sistem Terbaik!
Next
Ancaman Badai Hiperinflasi, Akankah Berujung Resesi?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram