Aplikasi Diblokir, Alasannya Bikin Miris!

"Islam akan memberikan pengaturan terbaik dan memperhatikan perkembangan teknologi tanpa abai terhadap aturan agama, sehingga tidak merusak moral dan pastinya manusiawi, alias tidak akan ada pelanggaran HAM. Tak akan ada aplikasi atau situs perusak keimanan. Teknologi dan media justru digunakan untuk meningkatkan iman dan takwa generasi muda Islam."

Oleh. Rinyda
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.com-Yo, Guys, balik lagi di rubrik kesayangan kita… teenager, tentunya hanya di NarasiPost.Com. Udah kayak opening para content creator dan YouTubers belum, nih? Hehehe. Btw, kalian para pembaca udah pada tau belum, berita yang lagi viral di kalangan remaja? Terutama para content creator atau YouTubers yang isi kontennya berbau games. Yap, pemblokiran beberapa aplikasi populer oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

Tribunnews.com (30/07) memuat berita tentang alasan Kemkominfo yang resmi memblokir beberapa aplikasi dari hari Sabtu, 30 Juli 2022. Aplikasi-aplikasi yang terblokir, di antaranya adalah aplikasi Steam, Epic Games, dan Origin. Nah, ketiga aplikasi ini isinya tuh game-game online, yang kebanyakan jadi bahan konten YouTubers ataupun game favoritnya anak muda zaman sekarang. Oleh karena dianggap merugikan para penggunanya, gak cuma para content creator dan YouTubers yang melayangkan protes, warganet juga ikut bersuara. Mulai dari ramainya tagar #blokirkominfo, hingga ada yang berani bikin petisi: Gugat Kominfo.

Ada asap pasti ada api. Ada akibat karena sebab. Segala sesuatu pasti ada faktor pemicunya ya, Guys. Alasan Kemkominfo memblokir beberapa aplikasi tersebut karena mereka belum mendaftarkan diri ke Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) lingkup privat sampai waktu yang ditentukan. Dari Kominfo sendiri sudah mewanti-wanti kepada para pengelola Sistem Elektronik (SE) di seluruh Indonesia, lokal maupun asing untuk segera mendaftarkan diri. Karena pendaftaran ini wajib dilakukan, apalagi buat aplikasi populer yang penggunanya banyak seperti yang disebutkan sebelumnya.

Mengapa pendaftaran PSE privat ini wajib? Berdasarkan informasi dari beberapa media, ini merupakan bentuk tanggung jawab Kemkominfo dalam pengelolaan PSE supaya sah secara hukum di mata negara (legal) dan juga melindungi data pribadi para pengguna internet di Indonesia, supaya bisa digunakan secara aman dan produktif. Bisa dibilang, aplikasi-aplikasi yang tadinya gak boleh digunakan (ilegal), jadi boleh digunakan. Mereka juga berharap, masalah-masalah yang ada di PSE sebelumnya bisa berkurang secara signifikan.

Hmm, ada yang janggal, lho! Kebijakan dari Kominfo di atas cuma sebatas pelegalan di mata negara aja dan melindungi data pribadi para pengguna. Bukan untuk menghindarkan kita-kita dari aplikasi yang punya potensi merusak akal dan jiwa. Padahal, tidak sedikit aplikasi atau situs populer yang berpeluang merusak generasi, tapi tetap diperbolehkan daftar PSE privat. Mulai dari judi online berkedok aplikasi games kartu biasa, situs-situs yang menyebarkan pornografi dan layanan prostitusi, sampai situs yang bisa melalaikan tugas dan kewajiban kita sebagai muslim. Salah satunya adalah aplikasi populer bernama Steam yang isinya berbagai macam game online. Keseringan bermain game jelas-jelas berbuah mudarat alias kerusakan atau kerugian kepada para players yang kebanyakan adalah generasi muda.

Kecanduan bermain ini yang bikin lupa waktu sampai kerusakan iman, moral, fisik, dan mental. Bukannya produktif, generasi muda sekarang malah jadi konsumen semata. Sayangnya, karena penggunanya banyak, Kemkominfo belum berani menutup paksa aplikasi atau situs unfaedah tersebut. Entah karena takut tidak dipercaya oleh masyarakat atau karena takut rugi.

Sebagai pemuda muslim calon pemimpin masa depan, kita harus cari tahu bagaimana pengelolaan Sistem Elektronik oleh negara Islam ya, Guys. Negara yang seluruh kebijakan dalam dan luar negerinya sesuai syariat Islam. Cari tahu agar tak salah berperilaku. Kebalikan dari sistem sekarang, negara Islam akan memberikan pengaturan terbaik dan memperhatikan perkembangan teknologi tanpa abai terhadap aturan agama, sehingga tidak merusak moral dan pastinya manusiawi, alias tidak akan ada pelanggaran HAM. Tak akan ada aplikasi atau situs perusak keimanan. Teknologi dan media justru digunakan untuk meningkatkan iman dan takwa generasi muda Islam. Mereka akan berbondong-bondong terdorong melakukan berbagai hal kreatif dan produktif, semata-mata demi mendapatkan rida Allah semata.

Nah, kalau ada aplikasi atau teknologi yang bertentangan dengan syariat, misalnya isinya merusak alias banyak mudaratnya, negara tak segan-segan memberikan sanksi pada pelakunya. Pasti langsung diberantas habis hingga akar-akarnya, tidak menunggu netizen bertindak atau nunggu jatuh korban dan viral di media. Totalitas banget gak sih, Guys? Generasi mudanya terjaga banget karena negara yang sangat berperan, bukan baperan. Pengen deh, ngerasain hidup di bawah naungan Islam.

So, buat teman-teman yang juga mau merasakan indahnya hidup dalam negara Islam, jangan putus asa ajak rekan-rekan, juga orang-orang terdekat kita agar belajar Islam dengan mendalam dan jangan lupa untuk didakwahkan, ya, Guys, sebagaimana perintah Allah Swt. dalam Surah Ali-Imran ayat 104 tentang amar makruf nahi mungkar. Pemuda agen perubahan dan pemimpin masa depan yang gemilang harus punya bekal pengetahuan Islam biar tidak salah jalan, oke? See you in the next post. Wallahu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Putri Achmad Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Perlukah Menyelamatkan Anak-anak dari Terorisme dan Ekstremisme?
Next
Hidup Indah dalam Skenario-Nya
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram