"Guys, kita harus bangga menjadi remaja bawa perubahan, bukan bawa perasaan. Sebab, kita termasuk golongan yang limited edition dan langka sekali di muka bumi. Hanya orang-orang istimewa yang Allah hadiahkan cahaya hidayah di usia muda, dan kita termasuk salah satunya."
Oleh: Messy Ikhsan
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Hello Guys! Bukan jadi rahasia umum lagi bagaimana fenomena remaja zaman now. Banyak remaja terjangkiti virus baper dan bucin sama si doi model on. Baru beberapa detik pesan dibaca dan belum sempat dibalas sama si doi, sudah menangis bombay tingkat langit, terkesan alay sekali. Akan tetapi, itulah fakta yang ada di tengah-tengah kita, Guys.
Fenomena remaja yang bawa perasaan sama si doi yang bukan mahram ini harus diformat ulang, ya, Guys. Sebab, tidak ada istilah bawa perasaan sebelum ada ikatan yang sah. Apa kamu mau dicampakkan ke neraka karena melakukan aktivitas pacaran yang jelas haram dan mendekati zina?
Umur saja baru seujung kuku kucing, sok pula panggil ayah dan bunda. Memangnya kamu sanggup memberi makan anak orang dan menanggung semua biaya kehidupannya, sementara tidur aja masih takut sendirian dan ditemani orang tua? Aduh … ada-ada saja ulah remaja zaman now kerena meletakkan kata baper tak sesuai arah hingga maknanya jadi salah kaprah.
Guys, saatnya mengganti istilah baper dengan sesuatu yang membawa manfaat di tengah umat, yaitu bawa perubahan bukan bawa perasaan. Mari kita membawa perubahan untuk diri sendiri, masyarakat, dan negara. Masa mau stagnan di posisi yang sama? Apa tidak lelah berada dalam lembah kemaksiatan, Guys?
Benarkah Sudah Berubah?
Guys, bicara tentang remaja yang bawa perubahan, pas sekali dengan momentum hijrah? Momen hijrah tidak terlepas dari hijrah Rasulullah dari Mekah ke Madinah, suatu proses perubahan yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabat yang didomimasi oleh para pemuda, loh.
Apa kabar dengan remaja kita pada saat ini? Apa benar remaja sudah berubah? Setiap tahun ada momen tahun baru hijriah. Kebanyakan dari kita juga ikut terjun memperingatinya dengan beragam acara. Akan tetapi, kenapa ulah generasi muda semakin menggila dan makin parah?
Lihatlah, generasi muda muslim yang sangat gampang latah dengan tren yang ada tanpa memfilter terlebih dahulu apakah tren itu sesuai dengan Islam atau malah sebaiknya. Miris sekali melihat remaja hasil buah sistem kapitalis. Mereka menjadi remaja bebas dan tak punya identitas, sibuk dengan urusan pribadi hingga lupa dengan problem umat yang semakin meninggi.
Masih dengan pertanyaan yang sama, apa benar kita sudah berubah? Kita sudah mengenakan pakaian syar'i, baik perempuan atau lelaki. Berati sudah hijrah, dong? Iya, sudah hijrah dari segi pakaian saja. Akan tetapi, bagaimana dengan sistem kehidupan kita? Apa benar sudah berubah dan berhijrah ke arah yang lebih baik?
Esensi Makna Perubahan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makna perubahan adalah selalu berubah atau berkali-kali berubah. Makna ini seleras dengan makna hijrah yang berasal dari akar kata hajara yang berarti berpindah (tempat, keadaan, atau sifat).
Perpindahan yang dimaksud adalah mencampakkan kemusyrikan menuju perihal keimanan, melakukan pembinaan terhadap masyarakat sesuai dengan standar Islam dan berdasarkan wahyu Allah agar kehidupan berjalan sesuai dengan Al-Qur'an dan sunnah. Inilah makna hijrah dan perubahan yang hakiki.
Allah berfirman :
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱلَّذِينَ هَاجَرُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أُو۟لَٰٓئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ ٱللَّهِ ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al-Baqarah : 218)
Bangga Jadi Remaja Baper!
Guys, kita harus bangga menjadi remaja bawa perubahan, bukan bawa perasaan. Sebab, kita termasuk golongan yang limited edition dan langka sekali di muka bumi. Hanya orang-orang istimewa yang Allah hadiahkan cahaya hidayah di usia muda, dan kita termasuk salah satunya.
Usia muda yang kita punya akan Allah mintai pertanggungjawaban. Maka, pastikan setiap detik waktu kita dihiasi dengan amal kebaikan dan ibadah kepada Allah agar kita tidak termasuk golongan yang merugi, yaitu golongan yang tidak mendekap syafaat Allah di hari akhir nanti.
So, sudah sepatutnya kita berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat untuk umat, peka dengan segala problem umat yang semakin menggila dan butuh solusi hakiki. Kita harus mengambil peran penting dalam memperjuangkan Islam. Sebab, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya. Are you ready menjadi remaja yang bawa perubahan dan kebangkitan?
Allah berfirman :
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُوْنَ حَتّٰى يُحَكِّمُوْكَ فِيْمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوْا فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya :
"Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (QS An-Nisa : 65)[]