"Kecantikan adalah anugerah dari Allah yang harus dijaga, bukan untuk dijadikan sebagai komoditas, apalagi untuk kemaksiatan. Seseorang boleh berpenampilan indah, asalkan tetap dalam batas-batas yang dibolehkan syarak."
Oleh. Maftucha
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Hi Guys, kalian sudah tahu enggak, kalau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menemukan 1.541 produk kosmetik ilegal di seluruh Indonesia (detikhealth 02/07/23). Penelusuran ini sudah berlangsung sejak tahun 2020. So, what? Nah, ini nih, yang menjadi fokus pembahasan kita Guys, ternyata produk ilegal yang telah ditemukan oleh BPOM, kebanyakan mengandung bahan berbahaya yaitu merkuri.
What's merkuri? Merkuri adalah bahan kimia yang mengandung unsur logam, Guys, bahan ini sering kali disalahgunakan sebagai pemutih pada sabun atau krim wajah. Meskipun merkuri ini memiliki kemampuan mencerahkan kulit dalam waktu singkat, namun sebenarnya sangat berbahaya bagi kesehatan kita, lo.
Menurut Joshua Zeichner, Direktur Penelitian Kosmetik dan Klinis di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City mengungkapkan, ketika bahan ini diaplikasikan ke wajah, maka akan menimbulkan iritasi kulit, ruam, dan perubahan warna (detikhealth). Kandungan merkuri pada kosmetik juga bersifat karsinogenik atau memicu kanker. Waduh, ngeri ya, Guys.
Nah, Selain itu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), efek samping utama penggunaan merkuri dalam kosmetik adalah kerusakan ginjal. Sayangnya nih, Guys, meskipun penggunaan merkuri dalam kosmetik sudah dilarang, namun masih banyak saja produsen nakal yang membuat dan menjual kosmetik berbahaya ini. Ditambah lagi dengan animo masyarakat yang ingin tampil cantik secara instan, menciptakan black market yang sulit dilacak.
BPOM mengingatkan kepada masyarakat agar berhati-hati ketika akan memakai produk kecantikan, cek dulu deh, apakah bahan-bahan yang terkandung dalam produk yang akan kita beli aman dari bahan-bahan yang berbahaya.
Cantik dalam Pandangan Kapitalisme
Siapa, sih, Guys, yang tidak ingin terlihat cantik? Mulai dari remaja hingga emak-emak semuanya ingin wajahnya glowing bak rembulan. Coba, deh kita amati, siapa yang menjadi tren setter kecantikan saat ini? Yup, artis korea yang wajahnya mulus dan kinclong, membuat siapa saja ingin seperti mereka. Jadi jangan heran, ya, jika setiap produk yang di pakai oleh artis ini akan diserbu oleh masyarakat.
Lalu dorongan apa, sih, yang membuat mereka begitu ingin terlihat cantik? Tidak lain dan tidak bukan karena standar hidup saat ini adalah materi. Orang akan merasa terhormat jika hartanya banyak, orang akan merasa percaya diri jika terlihat cantik di tempat umum, serta akan mudah mendapatkan pekerjaan jika berpenampilan menarik dan sebagainya.
Cantik, bagi mayoritas wanita saat ini adalah apa yang tampak dari luar, Guys, yakni fisik mereka. Kulit putih, tubuh yang langsing adalah ukuran seseorang dikatakan cantik. Paradigma ini akhirnya menjadi komoditi yang laris bak kacang rebus saat hujan turun.
Tren setter Inilah yang ditangkap oleh para produsen untuk menghasilkan pundi pundi kekayaan. Mereka menawarkan apa yang diinginkan oleh masyarakat dengan menciptakan produk-produk kecantikan yang bisa membuat mereka tampil cantik secara instan dan murah, walaupun itu berbahaya bagi tubuh mereka.
Para pengusaha ini akan melakukan apa pun demi meraih materi yang sebesar-besarnya, meskipun itu merugikan konsumen. Betapa banyak, Guys, kasus-kasus baik dari sektor obat dan makanan yang ternyata bahan yang terkandung di dalamnya merugikan konsumen. Inilah buah dari sistem yang memisahkan agama dari kehidupan atau sekuler, standar mereka dalam melakukan aktivitas bukan lagi halal dan haram, namun menguntungkan atau tidak.
Islam Menjaga Masyarakat
Islam adalah satu sistem kehidupan yang sempurna, Guys, yang menjadikan syariat Allah sebagai pengatur dalam setiap aspek kehidupan manusia, baik berkaitan dengan individu, masyarakat maupun negara.
Dalam sistem pemerintahan Islam, yang menjadi landasan paling utama, baik bagi individu di dalam mencari produk yang akan mereka konsumsi, ataupun produsen dalam memproduksi produk mereka adalah syariat Islam. Maka jaminan kehalalan sebuah produk sesungguhnya berasal dari produsen, mereka tidak hanya berorientasi materi namun juga pahala dari pekerjaan mereka serta rejeki yang penuh berkah. Masyaallah, keren ya, Guys!
Setiap pelaku produksi dalam negara Islam, akan menghindari kecurangan, karena sejatinya apa yang mereka produksi dan mereka jual adalah apa yang nantinya mereka makan juga. Perasaan muraqabah atau diawasi oleh Allah inilah yang menjadikan seorang muslim memiliki ketakwaan.
Dari sisi individu, maka sesungguhnya life style mereka bukanlah materi, di mana cantik itu adalah sekadar penampilan fisik semata. Life style individu muslim adalah halal, karena apa yang mereka konsumsi atau gunakan berkaitan erat dengan keadaan fisik mereka. Ketika yang mereka konsumsi tersebut halal, maka halal pula darah dan daging dalam tubuh mereka.
Gambaran masyarakat seperti di atas tentu tidak muncul secara tiba-tiba ya, Guys, tetapi sudah terkondisikan, inilah pentingnya adanya Khilafah. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Rasulullah saw. sendiri yang memantau kondisi pasar, sehingga beliau menemukan seorang penjual yang curang, penjual ini menaruh kurma kering (kurma berkualitas bagus) di atas kurma basah (yang kualitas rendah). Akhirnya Rasulullah saw. menegur penjual tersebut dengan mengatakan bahwa pelaku kecurangan tempatnya adalah di neraka.
Kecantikan adalah anugerah dari Allah yang harus dijaga, bukan untuk dijadikan sebagai komoditas, apalagi untuk kemaksiatan. Seseorang boleh berpenampilan indah, asalkan tetap dalam batas-batas yang diperbolehkan oleh hukum syarak. Hal ini sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Muslim:
"Allah itu indah dan menyukai keindahan." (HR. Muslim)
Dengan mindset yang seperti ini, maka tidak akan ada individu yang memakai produk yang membahayakan kesehatan mereka, hanya karena ingin tampil cantik, Guys. Gaya hidup ini hanya bisa terwujud dalam peradaban Islam, di mana kesalehan individu, masyarakat, dan negaranya bisa memberikan jaminan ketenteraman dan keamanan bagi seluruh lapisan masyarakat. Wallahu a'lam bishawab.[]
tak ada jaminan.. miris...
Dilema pengen cantik dalam sistem sekularisme. Kudu cantik dengan biaya minim. Tapi nyatanya malah berujung masalah dengan kesehatan bahkan kematian. Astagfirullah.
Konsep kecantikan yang hanya dinilai dari fisik memang sengaja dibangun oleh industri, agar para wanita termasuk muslimah menjadi insecure dengan keadaan dirinya, dan akhirnga menyibukkan diri berlomba-lomba tampil cantik agar sesuai dengan standar cantik ala industri ..sunggu kecantikan dieksploitasi besar-besaran oleh para kapitalis demi cuan.