Berteman Tanpa Baper

Berteman tanpa baper

Sahabat yang baik adalah sahabat yang senantiasa menjaga hak-hak kita, termasuk hak untuk dinasihati. Jadi kalau ada sahabatmu yang menasihati dalam hal kebaikan, jangan baper alias marah, itu tandanya dia sedang melakukan kewajibannya.

Oleh. Bedoon Essem
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Cie-cie yang lagi berantem alias konflik dengan sang bestie. Biasanya apa yang membuat pertemanan kalian retak, Sob? Temanmu melakukan kesalahan? Temanmu baperan? Atau jangan-jangan kita yang terlalu sensitif? Jangan-jangan nih, teman kita sudah minta maaf tapi kita yang belum mau move on dan memaafkan?

Kawan, sesungguhnya Rasulullah pernah bersabda dalam sebuah hadis riwayat Imam At-Tirmidzi no. 2499, dari pelayan beliau, Anas bin Malik, bahwa Rasulullah bersabda,

"Setiap anak Adam pasti pernah melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang salah adalah mereka yang bertobat."

Tidak ada manusia yang lepas dari kesalahan, Guys. Itu karena kita ‎difitrahkan dengan segala kelemahan serta sifat suka membantah dari apa yang diperintahkan oleh Tuhan kita. Sudah karakter manusia suka melanggar dan tidak mau tunduk atas larangan dan perintah yang diserukan kepadanya. Akan tetapi, dengan kemahapengampunan-Nya, Allah membuka pintu tobat dan senantiasa memberi kesempatan bagi para hamba-Nya yang mau bertobat. Bahkan memberitakan bahwa orang yang mau bertobat adalah orang terbaik di antara manusia.

Nah, termasuk kesalahan di kala kita menjalin persahabatan, Sob. Tak selamanya sahabat kita akan sinkron dengan kita. Seperti kita, teman kita juga manusia. Bakalan ada satu dua hari, atau suatu saat dia membuat kita tersinggung, atau kita membuatnya sakit hati. Kita mungkin marah, sehari atau dua hari, tapi kita harusnya berpikir ulang, "ya Allah itu kawan saya", seharusnya seorang kawan akan mudah memaafkan sahabatnya, bukan?

Kata seorang penyair Arab nih, "Apakah kau ingin kayu Gaharu yang tanpa asap? Ya begitulah, kau ingin punya sahabat yang tak punya cacat, yang tak ada aibnya sama sekali.  Kau ingin punya teman yang tidak punya masalah dan kekurangan sama sekali." Apakah kau ingin kayu Gaharu mengeluarkan bau harum tanpa asap? Tidak mungkin, Kawan. Kayu Gaharu jika dibakar untuk mendapatkan aroma harumnya, pastilah akan mengeluarkan asap. Beginilah, kehidupan dunia tidak lepas dari kesedihan, kekhawatiran, juga konflik.

Bagaimana dengan orang yang mempunyai karakter baperan? Sedikit-sedikit baper, tersinggung dan marah. Atau orang yang karakternya enggak baperan cuma dia sedang sensitif? Pasti akan banyak masalah yang terjadi. Untuk menghadapi teman yang bermacam-macam begini, yuk kita teladani bagaimana Rasulullah bermuamalah dengan para sahabatnya. Rasulullah adalah manusia yang paling baik akhlaknya. Beliau memperlakukan sahabatnya sesuai dengan karakter mereka dan kondisi mereka. Beliau tidak menyamaratakan mereka. Begitu juga sahabat kita, pasti memiliki karakter yang bermacam-macam. Jadi, karena setiap orang punya karakter yang berbeda, maka kita harusnya pun memperlakukan mereka dengan cara yang berbeda satu dengan lainnya. Sehingga kita enggak perlu menyalahkan orang tersebut.

Tetapi, bagaimana kita memperbaiki orang dengan karakternya yang sensitif? Karena mereka sering tersinggung pada kita, padahal kita enggak berbuat apa-apa. Dia merasa marah pada sesuatu yang seharusnya baik-baik saja. Caranya yaitu dengan menunjukkan bahwa kita mencintainya. Sebagaimana sabda Rasulullah riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, bahwasanya seorang muslim itu terhadap muslim lainnya harus saling mencintai. Dari pembantu Rasulullah Abu Hamzah Anas bin Malik, dari Nabi bersabda,

“Tidaklah beriman seseorang dari kalian dengan iman sempurna, hingga ia mencintai saudaranya sesama muslim layaknya ia mencintai dirinya sendiri.”

Sobat, namanya bergaul akan memungkinkan terjadinya gesekan-gesekan. Maka, tatkala itu terjadi, ingatlah dan juga ingatkan, serta sampaikan pada sahabat kita bahwa hal seperti ini wajar terjadi. Untuk itu, yang harus kita lakukan adalah memperbaiki niat kita dalam bersahabat, niatkan selalu karena Allah. Jika keimanan kepada Allah menjadi fondasi kita dalam bersahabat, mestinya perkara-perkara atau masalah-masalah yang terjadi, tidak menjadi alasan kita berpisah apalagi menjadi musuh.

Kawan, dalam Islam, persahabatan menjadi salah satu nikmat yang Allah anugerahkan kepada umat manusia. Memiliki sahabat adalah salah satu bukti bahwa kita adalah makhluk sosial dan merupakan hakikat manusia. Untuk itulah mengapa memilih sahabat yang baik juga merupakan sebuah tugas yang tidak mudah. Maka, kita pun harus benar-benar selektif dalam memilih sahabat. Sahabat yang baik adalah sahabat yang senantiasa menjaga hak-hak kita, termasuk hak untuk dinasihati. Jadi kalau ada sahabatmu yang menasihati dalam hal kebaikan, jangan baper alias marah dong, itu tandanya dia sedang melakukan kewajibannya.

Begitu pun kita, jika kita mencintai sahabat kita karena Allah, maka jagalah haknya. Jagalah ia sebagaimana diri kita ingin dijaga. Maafkanlah kesalahan yang ia perbuat. Jangan pelihara rasa benci di hati. Sebab, kebencian akan menghapus kebaikan. Segala sesuatu akan terlihat buruk jika kita melihatnya dengan rasa benci. Padahal jika kita mau membuka hati kita, pasti sahabat kita itu banyak sekali melakukan kebaikan untuk kita. Jadi bersahabat pun juga harus bersih hati, Kawan. Mintalah kepada Allah untuk mudah memaafkan. Pun, jangan gengsi minta maaf jika kita salah, Teman. Yang lalu, biarlah berlalu. Let's gone be by gone.

Karena, Sob. Pertemanan yang dilandasi keimanan tidak akan mudah rusak hanya gara-gara hal sepele juga manusiawi. Tentu kita ingin pertemanan kita untill janah, bukan? Sedangkan untuk menggapai itu ya kita enggak boleh saling marah, mudah baper, apalagi sampai berpisah dan menjadi musuh. Padahal sahabat saleh yang berteman karena Allah, akan menjadi syafaat bagi sahabatnya yang lain. Mereka akan bertemu di surga. Bahkan akan saling mencari jika salah seorang tak tampak di sana. Imam Hasan Al- Bashri berkata dalam kitab Ma’alimut Tanzil,

“Perbanyaklah teman dari kalangan orang-orang yang beriman. Karena mereka mempunyai syafaat pada hari kiamat.”

So, yuk berteman tanpa baper. Wallahu a'lam bishawab.

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Bedoon Essem Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Olahraga, Badan Sehat Muslimah Kuat
Next
Walimah Syar'i Perlu Dihidupkan Kembali
3.8 5 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

6 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Firda Umayah
Firda Umayah
1 year ago

Tak ada manusia yang sempurna. Jika berteman dilihat dari segi keimanan dan ketakwaan kepada Allah, insyaallah enggak gampang baperan. Karena sahabat yang salihah bisa saja mengangkat kita kelak ke surga-Nya.

R. Bilhaq
R. Bilhaq
1 year ago

tertarik dengan judulnya, ternyata isinya keren.... syukron Mba 😀

Sherly
Sherly
1 year ago

Jika ingin mengenal seseorang, maka lihatlah temannya. Kadang, ingin bersahabat tapi tak mau dinasehatin oleh sahabatnya. Malah, ingin pengakuan sahabat bahwa hal buruk yang dilakukan bisa ditolerir.

Padahal, sahabat sejati itu bukan hanya sahabat yang ada saat kita sulit saja, bahkan saat kita salah dia selalu mengingatkan karena Allah. Sayang karena Allah itu lah yang membuat sahabat berani menasihati kita. Dekati sahabat yang seperti ini, pegang dan jangan pernah dilepas.

Sartinah
Sartinah
1 year ago

Persahabatan yang dilandasi keimanan biasanya akan langgeng, ketimbang yang hanya berlandaskan pada selain itu. Semoga semakin banyak sahabat-sahabat yang membersamai kita karena keimanan.

Mimy Muthamainnah
Mimy Muthamainnah
1 year ago

Masyaallah barakallah naskah mb Aya selalu bikin aku terpana ... sepakat dgmu. Persahabatan yg dilandasi keimanan dan ketakwaan tak kan mudah lepas dan hancur. Ia ssnantiasa saling menguatkan dan saling mengingatkan jika salah satunya futur atau berbuat salah.

Mb Aya tolong nasihati aku ya bila aku salah. Ana uhibbuki fillah. Sahabat surgaku

Bedoon Essem
Bedoon Essem
Reply to  Mimy Muthamainnah
1 year ago

Sama mb Mimi sayang, saling mengingatkan dalam ketaatan ya..uhibuki fillah aidzan..saling mencari ya nanti di surga

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram