Singkatnya Umur

"Memang benar setiap orang mendapatkan anugerah waktu dengan porsi yang berbeda, ada yang memperoleh jatah waktu banyak dan ada pula yang sedikit. Akan tetapi kita sering lupa satu hal yang pasti, bahwa betapa pun banyak waktu yang kita punya, tanpa kita sadari ia terus berjalan menuju batas akhir. "

Oleh. Bedoon Essem
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.com-Halo sobat taat, kita tahu dong bahwa dunia itu singkat, ga lama. Jatah kita di dunia ini juga sedikit, ga banyak. Terus, apakah kita puas dengan yang sedikit dan singkat ini? Padahal kita bisa lho memperoleh sesuatu yang lebih di akhirat nanti, dengan syarat, kita harus banyak menahan diri dan bersabar di dunia yang singkat ini.

Tentu kita pernah dengar bahwa kita hidup di dunia ini hanya sekitar 1,5 jam dalam hitungan penduduk langit. Dengan perhitungan matematika sebagai berikut, apabila 24 jam sama dengan 1000 tahun, 3 jam di akhirat sama dengan 125 tahun, dan 1,5 jam di akhirat sama dengan 62,5 tahun di dunia, sementara Rasulullah saja hanya hidup 63 tahun, Sob. Artinya umat beliau ya gak jauh-jauh amat dari umur beliau, kalaupun ada yang lebih itu adalah bonus dari Allah.

Nah, Bestie, jika kita punya masa hidup 63 tahun, kira-kira akan kita habiskan untuk apa hidup kita itu, ya?

Coba kita hitung yuk, Teman! Jika kita tidur 8 jam sehari, maka itu berarti sampai 21 tahun hidup kita hanya untuk tidur. Jika kalian bekerja 8 jam sehari, maka itu artinya hingga 21 tahun hidup kita hanya untuk mengejar materi dunia. Sedangkan 13 tahun kita habiskan untuk masa kanak-kanak, tanpa beban syariat, artinya sampai umur kita mencapai 55 tahun habis tanpa makna.

Lalu, ke mana sisa umur kita yang 8 tahun?
Nah, andaikan kita salat 5 waktu di masjid seumur hidup, niscaya kita hanya akan menghabiskan umur tidak lebih dari 3 tahun.
Jika begini, kapan waktu kita untuk membeli akhirat kita? Sedangkan kita terus lalai dengan dunia yang sangat singkat dan sedikit ini.
Dengan sisa waktu yang sedikit, juga sedikitnya syukur kita. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surat Saba' ayat 13 "Dan adalah sangat sedikit dari para hamba-Ku yang bersyukur."

Jadi apa yang harus kita lakukan?

Pertama, beramal saleh sekarang juga sebelum terlambat! Sebab amal kita sangat sedikit sedang dosa kita menumpuk. Karena angan kita sangat panjang sedang umur kita pendek. Sedangkan kematian telah sangat dekat dengan kita. Dia-lah Sang Pemutus segala asa, Pemutus segala nikmat. Betapa banyak manusia telah tertipu dengan dunia, mereka sibuk mengejar cita-cita dunia, yang membuatnya lupa siang lupa malam, ia pun lupa bahwa maut senantiasa mengiringinya, menunggunya lengah tak berdaya.

Ingat mati tak harus menunggu tua, Sob. Ketika itu terjadi tentu hanya sesal yang tersisa, bukan? Betapa kita sering lihat teman kita yang lagi nge- game tiba-tiba bablas. Ada yang lagi kebut-kebutan, pesta campur baur laki-laki perempuan, lembur kerja, bahkan lagi maksiat tiba-tiba ajal itu datang, tanpa diduga, tanpa sempat ia tobat.

Kedua, kelola waktu dengan baik.

Teman, apa pendapatmu jika ada orang berdiri di tengah jalan, membawa sekarung uang, lalu ia lemparkan lembaran demi lembaran uang itu ke jalan sambil tertawa terbahak-bahak, pasti kita akan anggap orang tersebut gila, bukan? Tapi anehnya, ketika ada orang yang membuang waktunya untuk hal-hal yang enggak bermanfaat bahkan maksiat sambil tertawa riang, enggak ada seorang pun dari kita yang menyebutnya gila, padahal, Guys, sejatinya saat itu orang tersebut sedang membuang kekayaan tiada tara, yang bahkan tak ternilai, yang enggak mungkin bisa tergantikan oleh apa pun. Satu detik saja waktu yang kita punya terbuang dalam hal yang bukan ketaatan, maka sesungguhnya itu merupakan kerugian yang besar, namun kebanyakan kita enggak menyadarinya.

Waktu merupakan anugerah Allah yang luar biasa besar. Waktu adalah kehidupan itu sendiri. Waktu adalah umur kita. Bahkan saking besarnya peran waktu dalam kehidupan manusia, Allah pun bersumpah dengan nama waktu di berbagai ayat dalam Al-Qur'an. Memang benar setiap orang mendapatkan anugerah waktu dengan porsi yang berbeda, ada yang memperoleh jatah waktu banyak, dan ada pula yang sedikit. Akan tetapi kita sering lupa satu hal yang pasti, bahwa betapa pun banyak waktu yang kita punya, tanpa kita sadari ia terus berjalan menuju batas akhir. 

Sob, kita sering baca ya bahwa waktu berjalan bagaikan awan dan berlari laksana angin. Dari kita lahir hingga sekarang, sudah berapa peristiwa yang kita alami? Semua enggak terasa, saking begitu cepatnya waktu, kalau kita nih para generasi rebahan yang senengnya kongko-kongko, waktu berjalan terasa singkat banget, 'kan? Baru hangout dengan teman, kita baru sadar sudah sore. Tapi sebaliknya, saat kita disuruh membantu orang tua, waktu terasa begitu lambat.

Beginilah yang terjadi di masa sekarang ini, Guys, waktu sudah kehilangan keberkahannya. Hal ini sudah pernah Rasulullah sampaikan dalam sebuah hadis Rasulullah riwayat Imam At-Tirmidzi, "Kiamat itu tidak akan datang sebelum waktu terasa singkat, sampai-sampai setahun seakan hanya sebulan, sebulan terasa seakan sepekan, dan sepekan bagaikan hanya sehari, dan sehari bagaikan satu jam, dan satu jam terasa sekejap mata untuk menyalakan korek api."

Kesimpulannya nih, Sob, di zaman akhir ini waktu terasa berlalu begitu cepat, bahkan seakan kita tak merasakannya, berapa pun usia yang kita miliki, tiba-tiba waktunya habis tanpa kita sadari. Seolah baru juga kita bangun pagi-pagi ketika kita sadar ternyata sudah menjelang sore. Seakan baru kemarin kita lulus SD sekarang sudah siap menikah, punya anak cucu. Kita masih tak menyadarinya, sedang ajal siap menjemput kita kapan saja untuk kembali kepada Allah demi mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita selama di dunia ini.

Tentunya kita tidak mau 'kan jadi orang yang rugi, yang menghabiskan waktunya yang singkat ini hanya untuk hura-hura gak jelas. Yuk bahagiakan diri kita dengan memanfaatkan singkatnya umur kita untuk beribadah kepada Allah! "Demi masa, sungguh manusia itu dalam keadaan rugi, kecuali mereka yang beriman dan melaksanakan amal saleh, yang saling menasihati agar menaati kebenaran juga kesabaran." (TQS. Al-Ashr: 1-3).

Untuk itu, Guys, yuk manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk bekal kehidupan nan abadi di kampung akhirat kelak! Jika para pecinta dunia saja rela berlelah-lelah demi sedikit kenikmatan dunia yang pastinya tak akan menolong mereka dari azab Allah, lalu kenapa kita enggak mau berlelah-lelah demi cita-cita bahagia di surga yang penuh kenikmatan? Wallahu a'lam.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Bedoon Essem Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Nikah Beda Agama: Buah dari Sistem Demokrasi
Next
Kerusakan Makin Parah Saat Kemaksiatan Merajalela
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram