Pemuda Islam Terdepan Membela Islam

"Sungguh sangat tidak pantas seorang mukmin takut terhadap syariatnya sendiri, sangat tidak bisa dimaklumi seorang muslim menentang dan bahkan mengatakan kami adalah orang yang pertama yang akan menentang jika syariat Islam diwujudkan. "

Oleh. Bedoon Essem
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.com-Hi, Bestie. Enggak ada duka, bencana, juga kesedihan yang mendalam kecuali ketika ada seorang muslim takut kepada agamanya sendiri, saat seorang muslim alergi terhadap syariat Islam. Sebuah musibah besar jika ada seorang muslim yang benci kepada agamanya sendiri. Itu sungguh merupakan musibah besar di mana kita wajib berduka karenanya.

Apakah ada seorang muslim yang membenci agamanya sendiri? Jawabnya, ada. Hari ini, kita melihat banyak dari umat Islam, baik dewasa maupun kaum mudanya yang menentang syariat Islam, menolak Khilafah yang notabene bagian dari ajaran Islam, umat Islam yang menolak hukum-hukum yang berasal dari Allah, tidak terima dengan hukum waris, menolak hukum poligami, menolak hukum yang terkait dengan persaksian wanita dan pria, dan lain sebagainya.

Akan tetapi musibah ini memang ada alasannya sih, Guys.

Pertama, memang ada upaya dari musuh-musuh Islam untuk menakut-nakuti umat agar takut kepada agamanya sendiri.

Orang-orang kafir Barat, memang telah dan terus berupaya, pagi, siang, juga malam untuk menakut-nakuti kaum muslimin, agar kaum muslimin tidak mau mengambil Islam sebagai sistem kehidupannya. Narasi menakutkan yang terus dipropagandakan itu di antaranya adalah jika kita mengambil Islam berarti terjadilah kemunduran, ketertinggalan, kebodohan, kembali ke zaman batu, atau kalau kita mengambil Islam sebagai aturan hidup, maka terjadilah kesengsaraan, kemiskinan dan lainnya. Jika generasi muda lebih suka ke masjid, hijrah, rajin kajian, dan mendalami Islam, maka ia gak keren, cupu, dan terbelakang. Inilah yang terus di- campaign oleh musuh Islam, agar kita benci dan takut terhadap agama kita sendiri.

Kita disuguhi dengan pemikiran-pemikiran yang membuat kita benci Islam, Sob. Sehingga tanpa sadar, kita telah menjadikan standar kehidupan kita berkiblat ke Barat, dengan kebebasannya yang seolah-olah begitu menyenangkan, kita akan mengikuti gaya hidup mereka yang seakan-akan begitu berkilau, kita akan menjadikan mereka panutan kita dalam hal pergaulan yang serasa modern dan kekinian. Itu sudah terjadi, Teman. Hari ini, bisa kita lihat, siapa yang tak sesuai standar barat, maka akan dicap gak up to date, ketinggalan zaman, bahkan dilabeli terorisme, radikal, ekstremis, dan lainnya. Inilah yang akhirnya membuat kita enggak mau mengenal dan mengemban Islam dan parahnya tanpa ilmu ikut-ikutan membenci Islam, minimal diam ketika Islam diserang.

Kedua, karena memang umat Islam enggan belajar Islam, sehingga semakin parahlah kesedihan ini.

Andai saja kaum muslimin dan para generasi muda mau belajar mengenal Islam, mereka gak bakalan takut dengan syariat. Apa sih yang mereka takutkan dengan syariat? Bukankah syariat itu adalah aturan yang maha sempurna dari yang maha sempurna, yaitu Allah Swt. untuk mengatur kehidupan kita? Bahkan Allah sendiri telah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 3, "Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agamamu dan telah Aku cukupkan untuk kalian nikmat-Ku, dan telah Aku ridai Islam sebagai agama kalian" Maka, apa yang salah? Mengapa kita sebagai umat Islam, sebagai generasi Islam takut terhadap syariat. Bukankah seharusnya kita sebagai generasi penerus umat Islam menjadi pemimpin garda terdepan menghadapi penentangan agama kita.

Sangat ironis banget lho, Teman. Di negeri tercinta kita ini yang merupakan negeri muslim terbesar, nyatanya masih banyak dari kaum muslimin sendiri yang tak bisa baca Al-Qur'an. Hampir 60% umat Islam yang ada di negeri ini buta huruf Al-Qur'an. Inilah sebabnya mengapa umat bisa begitu mudah diombang-ambingkan siasat licik musuhnya dengan racun pemikiran-pemikiran busuk, karena umat Islam sendiri gak paham tentang ajaran agamanya sendiri. Ya bagaimana mau paham, kalau mengenal Al-Qur'an sebagai sumber hukum saja tidak, jangankan memahami apa kandungannya, mengenal bacaannya saja tidak.

Sob, Al-Qur'an merupakan sumber hukum syariat yang diturunkan oleh Allah untuk kita. Jika umat Islam termasuk kita generasi muda Islam mau mengkaji Islam, tentu tidak akan ada yang bisa menakut-nakuti kita, karena kita sendiri yang kuat, memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Kenapa, Guys? Itu karena ketika kita belajar Islam secara benar, maka opini apa pun yang masuk kepada kita tentu akan otomatis tertolak, karena kita sudah memahami kesempurnaan agama ini.

Sungguh sangat tidak pantas seorang mukmin takut terhadap syariatnya sendiri, sangat tidak bisa dimaklumi seorang muslim menentang dan bahkan mengatakan kami adalah orang yang pertama yang akan menentang jika syariat Islam diwujudkan. Padahal nih, nama mereka itu Ahmad, Muhammad, dan nama-nama muslim lainnya, namun mereka adalah orang yang terdepan menghalangi diterapkannya Islam untuk mengatur kehidupan manusia.

Maka, tidak ada pilihan lain bagi kita, Sob, bahwa kita harus bangkit dari musibah ini dan yang harus kita lakukan adalah terus belajar Islam lebih dalam lagi, lebih semangat mengkajinya. Kemudian, kita harus menyadari bahwa hukum-hukum Islam itu adalah sumber kebaikan dan jika tidak diterapkan akan menimbulkan keburukan. Bukankah Allah telah menegaskan bahwa Islam adalah rahmatan lil aalamin? sebagaimana firman-Nya, "Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (rahmatan liralamin)." (TQS. Al-Anbiya': 107)

Jadi, Teman, bagaimana Islam akan menjadi rahmat jika untuk diterapkan saja sudah ditentang dan penentangnya adalah umat Islam sendiri? Sungguh musibah besar bukan?

Wallahu a'lam.[]


Photo : Pinterest

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Bedoon Essem Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Pasal Penghinaan Kembali Mencuat, Upaya Bungkam Rakyat?
Next
Ambisi Kemandirian Energi di Balik Migrasi LPG Subsidi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram