Sabar, Ini Hanya Dunia!

"Sesungguhnya, kebaikan pasti akan menang di atas kezaliman. Allah sendiri yang sudah menjanjikan hal tersebut. Kita hanya perlu yakin dan percaya pada ketentuan-Nya."


Oleh : Messy Ikhsan
( Kontributor Tetap NarasiPost.Com )

NarasiPost.Com-Hello, Guys, pernah berpikir sampai berada pada titik ini, tidak? Ketika memilih berada di barisan perjuangan dakwah, kenapa ujian kehidupan semakin menjadi-jadi, ya? Bukan membuat masalah berkurang, malah membuat hidup ini menjadi tidak tenang.

Eh … Bikin dada semakin sesak dan kepala terasa mau pecah saja. Padahal, kita sudah berusaha untuk dekat dengan Allah Taala. Kita berharap, kehidupan bisa aman dan lancar jaya, terlimpahkan keberkahan dari langit dan semesta. Akan tetapi, semua itu hanya angan-angan semata. Kok bisa gitu, ya?

Kenapa semakin lama belajar Islam dan ingin istikamah hijrah, ada saja omongan nyinyir yang memekakkan telinga dan menyesakkan dada? Seolah diri ini tidak berhak menyandang gelar hijrah karena tak miliki label ulama. Ada saja yang salah dalam kacamata mereka. Mengapa ada saja orang yang memandang aneh terhadap diri ini, padahal kita sudah berusaha menampilkan yang terbaik?

Kenapa semakin lama, rasa bosan dan godaan setan kian mengudara mempertanyakan keikhlasan? Bahkan, satu persatu sahabat perjuangan yang dulu tangguh, perlahan gugur tak beralasan. Hanya karena remeh-temeh dunia, mereka rela mengadaikan kehidupan keabadian. Bagaimana diri ini yang masih baru dalam jalan perjuangan? Akankan mampu istikamah hingga akhir kehidupan?

Astagfirullah, lalu bagaimana dengan diri ini? Apakah harus tetap bertahan atau menghilang dari peredaran? Apakah harus tetap melanjutkan langkah atau malah mengumandangkan kata menyerah? Apakah tetap maju ke depan atau stagnan di tempat?

Aduh, kalimat mengeluh acap kali keluar dari bibir mungil ini. Rasanya lelah sekali melewati semua fase yang ada. Belum lagi kesibukan dunia yang menumpuk tanpa jeda. Satu-persatu pekerjaan itu meminta untuk segera ditunaikan. Ah, bolehkah diri ini istirahat sebentar saja, untuk sekadar mengoptimalkan stamina tubuh saja?

Aduh, sudah cukup. Ah, diri ini ingin berhenti. Capek … hanya sibuk memikirkan urusan umat, sedangkan urusan pribadi saja masih terbengkalai. Kenapa harus sibuk mengurusi urusan orang lain, sementara untuk urusan diri sendiri, tak ada tangan yang sudi membantu? Sekarang kita fokus pada urusan masing-masing saja. Bukankah itu jauh lebih baik?

Kenapa harus aku? Lagi dan lagi, kenapa harus aku yang memikul amanah yang berat ini, sementara sahabat yang lain masih bisa asyik dengan dunia semata? Mereka bebas tertawa bahagia, tanpa ada beban yang mendera, sementara aku harus menguras tenaga dan waktu untuk perkara lain.

Sudah cukup! Aku ingin menyerah saja! Semudah itukah mengucap kata menyerah? Apakah diri ini sudah lupa, bagaimana perjuangan sampai ke titik ini yang penuh tantangan dan deraian air mata?

Guys, kita memang harus bersabar. Ini baru awal dari jalan terjal perjuangan, belum sebanding dengan pengorbanan Rasulullah dan para sahabat. Apa kita tidak malu sama Allah? Hanya menginjak duri kecil saja, kita sudah merengek tak keruan, apalagi tiba-tiba minta putar haluan, ah, pengecut sekali.

Padahal, Allah sudah mention di dalam Al-Qur'an, imbalan bagi para pejuang agama-Nya. Kita hanya perlu mempertebal sabar dan melangitkan doa. Hanya saja, kita sering ragu, bahkan sering pula tak percaya pada keputusan Ilahi. Sesungguhnya, kebaikan pasti akan menang di atas kezaliman. Allah sendiri yang sudah menjanjikan hal tersebut. Kita hanya perlu yakin dan percaya pada ketentuan-Nya.

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS. Muhammad : 7)[]


Photo : Google

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
RUU KUHP Marital Rape dalam Timbangan Hukum Syariah
Next
Sampai Jumpa di Pengadilan Akhirat
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram