Terorisme yang disematkan Barat pada umat Islam sungguh tak berdasar. Sejatinya Baratlah pusat teroris dunia, sebab dalang tumpahnya darah jiwa-jiwa tak berdosa.
Oleh. Miladiah al-Qibthiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-What's up, Ganks. Gak terasa 10 hari pertama challenge telah berlalu. Kamu masih gantung pena atau penamu sedang menari-nari nih di layar smartphone mengejar "naskah terbanyak"? Jangan bingung mau menulis tentang tema apa, karena NP selalu menyajikan TOR ter-update tiap pekannya. Dan kali ini, aku akan menulis tentang TOR nomor 3. Apakah itu? Yup, about terorism.
Lagi-lagi Tim Densus 88 melakukan penangkapan kepada orang terduga teroris di daerah Karawang pada Sabtu, 15 Juni 2024. Diketahui, terduga teroris tersebut terafiliasi kelompok pendukung ISIS. Jadi di sini aku gak akan bahas soal ISIS-nya, ya. Akan tetapi lebih kepada mengkritisi soal terorisme yang mana di negeri ini selalu dikait-kaitkan dengan Islam. Terlepas dia ISIS atau gerakan Islam lainnya.
Aneh aja gitu lo, Ganks! Terduga teroris yang kerap diamankan bahkan diadili dengan kejam kok selalu dari kalangan muslim. Ada apa dengan orang muslim? Apakah muslim adalah pelaku terorisme? Seberbahaya itukah citra kaum muslim di negara mayoritas muslim terbesar ini? Mereka dengan mudahnya melabeli muslim sebagai terorisme. Sungguh di luar nalar!
Ini bukan kali pertama terjadi. Sudah banyak sekali kejadian di mana Densus 88 menangkap orang yang masih terduga teroris. Entah karena menyimpan atribut Islam di kediamannya, penampilannya yang islami dianggap mencurigakan, aktif pada kajian keislaman, dan seterusnya. Logikanya, Ganks, bagaimana mungkin orang yang mengoleksi buku-buku Islam, orang yang belajar dan memperdalam agama Islam diduga teroris?
Jujur, aku sebagai umat Islam, sangat keberatan dengan label terorisme ini. Islam yang diajarkan oleh Rasulullah jelas-jelas cinta damai 'kan ya, tanpa kekerasan lagi. Tentu ini bertentangan dong dengan makna terorisme yang lekat dengan tindak-tindak kekerasan, mengintimidasi, bahkan membunuh secara membabi buta seperti Zionis laknatullah.
Salah Kaprah Makna Terorisme
Aku beri tahu ya, Ganks, bahwa istilah terorisme ini bukan dari ajaran Islam dan Rasulullah saw., akan tetapi berasal dari negara super power yang kala itu dipimpin oleh Presiden AS ke-43, George W. Bush. Sejak saat itulah istilah terorisme diciptakan. Sampai sini paham, gak? Lalu kemudian diikuti oleh banyaknya narasi-narasi sesat yang bermunculan dan semakin menyudutkan umat Islam. Salah satunya adalah narasi sesat islamofobia. Akhirnya apa? Masyarakat menjadi takut dengan orang-orang yang dianggap taat berlebihan dengan agamanya, Ganks.
Berbagai tudingan pun dilontarkan, seperti kaum fanatik, dicap radikal, bahkan yang paling keji adalah tuduhan terorisme ini. Jelaslah, tudingan-tudingan semacam itu tidak berdasar! Perlu banget digarisbawahi bahwa istilah terorisme hanyalah sebuah isu yang sengaja diciptakan Barat untuk meraih tujuan politiknya. Barat memahami betul bahwa umat Islam adalah tembok besar yang mampu menghalangi cengkeraman hegemoninya di dunia, sehingga Barat mencari cara agar umat Islam menjadi umat yang penakut dan alergi terhadap ajaran agamanya, yakni Islam.
Parahnya lagi, para penguasa di dunia Islam justru menelan mentah-mentah isu terorisme tersebut, tak terkecuali Indonesia. Teroris dimaknai secara sepihak oleh penguasa. Siapa yang antidemokrasi dan anti-Pancasila dianggap sebagai musuh negara dan harus diberantas tuntas. Para penguasa ini lupa, bahwa mereka yang menciptakan isu terorisme hingga istilah itu marak di dunia Islam sejatinya merekalah musuh yang harus dilawan. Benar-benar kayak dunia terbalik, ya, Ganks.
https://narasipost.com/opini/12/2020/terorisme-agenda-islamophobia-umat-butuh-khilafah/
Sedihnya lagi, negara pengekor justru menganggap lawan adalah kawan. Please, open your eyes! Berbagai paham keliru bin sesat yang merusak akidah umat Islam hingga membahayakan kehidupan rakyat secara umum adalah paham yang serahim dengan istilah terorisme ini, Ganks, yakni sekularisme, liberalisme, pluralisme, feminisme, imperialisme, dan seterusnya. Paham-paham ini ibarat sel kanker yang telah sukses menggerogoti sendi-sendi kehidupan umat Islam.
Sudah tahu umat Islam di ambang kehancuran akibat paham-paham keliru bin sesat itu, penguasa justru menumbuhsuburkannya melalui lembaga, instansi, maupun antek, influencer, yang gencar menebar benih-benih yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama Islam. Mau tidak mau, umat tidak punya tameng untuk berlindung daripadanya. Umat yang seharusnya diselamatkan, malah dianggap musuh negara sebab dianggap anti dengan ideologi negara.
Wake up! Bangunlah dari tidurmu! Jangan biarkan dirimu termakan dengan propaganda Barat, Ganks. Sejatinya Baratlah pusat teroris dunia, bukan Islam. Islam tidak pernah melakukan penjajahan demi meraih tujuan politiknya, apalagi menumpahkan darah jiwa-jiwa tak berdosa. Islam tidak pernah mengintimidasi bangsa mana pun. Islam justru merangkul, penuh nasihat dan kebaikan, bahkan menjaga keamanan tiap-tiap nyawa yang bernaung di bawahnya.
Jangan mau dipalingkan dari tujuan utama, Ganks, yakni melanjutkan kehidupan Islam di bawah naungan Khilafah Islamiah. Saatnya kita bangkit melawan orang-orang yang menampakkan permusuhannya terhadap Islam. Kita harus rangkul saudara-saudara kita, khususnya bagi mereka yang mau diajak bergandengan tangan meraih tujuan utama ini. Lalu kita bersama-sama dengan mereka bangun kesadaran umat Islam akan pentingnya persatuan untuk menghancurkan apa pun yang merintangi dakwah Islam. Siap?
Closing
Harapannya setelah membaca ini, kalian benar-benar paham kalau terorisme itu bukan bagian dari ajaran Islam. Aktivitas terorisme yang identik dengan kekerasan, membunuh, dan seterusnya itu sangat bertentangan dengan Islam yang sangat menjunjung tinggi perdamaian.
Jalan kita dengan Barat tentu beda arah. Menapaki dunia ini sudah dituntun oleh Rasulullah yang dibimbing langsung oleh wahyu. Bukan seperti Barat yang di sepanjang perjalanan hidupnya dibimbing oleh hawa nafsu. Semoga dengan mengikuti jalan Rasulullah saw. Allah mudahkan bagi kita mewujudkan kemenangan itu.
“Katakanlah, ‘Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.” (TQS. Yusuf: 108)
Wallahu a'lam bi ash shawab.[]
Hai, Sob. Tulisan kak Mila sudah jelas banget gak sih, kalau umat Islam gak boleh terbawa opini yang sengaja menjatuhkan Islam. So, yuk tunjukkan diri kita sebagai muslim yang taat syariat dan berdakwah dengan pemikiran. Semangat!
Gaul banget Mbak Firda. Yuk ah kirim naskahnya juga...
Sedih ya kalau kaum muslim selalu diidentikkan dengan teroris. Padahal teroris bukan ajaran Islam. Saatnya umat bangkit dan mendakwahkan Islam agar stigma-stigma negarif bisa diadang.
Sedih banget. Umat perlu disadarkan dan dijelaskan bahwa istilah terorisme itu berasal dari Barat, bukan dari Islam.