Dear Allah, Maafkan Aku! (Part 1)

Setiap anak Adam itu mempunyai kesalahan, dan sebaik-baik orang yang mempunyai kesalahan ialah orang-orang yang banyak bertaubat.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)


Oleh : Messy Ikhsan

NarasiPost.Com-"Kita hanya manusia yang tidak terlepas dari kesalahan. Jika terdapat kesalahan, tegur diri ini. Jangan pernah caci Allah dan syariat-Nya yang sempurna."

Bumi dengan segala isinya yang sangat sempurna, membuat mata siapa saja yang memandang akan terpikat dan berdecak kagum. Bagaimana mungkin semesta yang indah ini hadir dengan sendirinya? Semua tidak bim salabim langsung ada di depan netra, itu sungguh mustahil. Pasti ada proses yang luar biasa sebelum hal tersebut terjadi dan pasti itu dilakukan oleh Zat yang Maha Hebat pula. Karena itu, aneh kalau ada manusia yang bersifat lemah dan terbatas, tetapi berlagak seperti Tuhan yang ingin disembah oleh banyak orang. Sungguh aneh!

Kita memang mengakui kehebatan ciptaan Zat Yang Maha Hebat tersebut, yaitu dengan menjaga dan merawat semesta sebaik mungkin. Akan tetapi, kita sering lalai oleh keindahah itu, hingga mengabaikan Sang Pencipta.

Kita memuji semesta yang diciptakan oleh Allah, tetapi tidak lalai memuji Sang Pencipta Yang Maha Indah. Kalau sampai lalai, maka sungguh, naif sekali! Bahkan acap kali kita menyalahkan catatan takdir Allah, tidak rida dengan ketetapan yang sudah digariskan, padahal tubuh ini dan semua yang ada pada diri ini, adalah milik-Nya. Lantas, kenapa begitu jumawa dan tidak ingin taat pada Allah Taala?

Rasulullah saw. bersabda, yang artinya :

Setiap anak Adam itu mempunyai kesalahan, dan sebaik-baik orang yang mempunyai kesalahan ialah orang-orang yang banyak bertaubat.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Kita memang sang pendosa hebat yang acapkali melakukan kesalahan, bahkan dengan sengaja. Kita tahu itu dosa, tetapi tetap dikerjakan secara santai. Bahkan, dengan bangga menunjukkan pada dunia kalau kita sedang berbuat dosa, tanpa memperhatikan lagi rasa malu.

Sementara, Allah adalah Sang Maha Pemaaf yang hebat, selalu memaafkan hamba-Nya. Meskipun kita acapkali melakukan dosa yang sama, lagi, lagi, dan lagi, Allah selalu memaafkan dengan mudah. Jika demikian faktanya, bukan berarti kita bebas dalam berbuat maksiat dengan alasan, toh nanti bisa bertobat. Apakah kita bisa menjamin umur ini panjang? Apakah ada jaminan dosa yang kita buat dihapus tanpa sisa?

Manusia memang tempat salah dan khilaf, Allah juga Maha Pemaaf. Akan tetapi, bukan berarti hal itu dijadikan dalih pembenaran untuk melakukan kesalahan. Sebisa mungkin kita berusaha menghindari berbuat kesalahan. Menjaga diri agar tidak melakukan kemaksiatan kepada Allah. Bukankah hal itu jauh lebih baik, Kawan?

Kadang diri ini malu kalau terbayang masa lalu. Ya Allah, maafkan diri ini yang dulu, yang selalu mengundang kemarahan-Mu, walapun Engkau masih memberikan diri ini kesempatan hidup. Ya Allah, maafkan aku yang dulu, yang selalu lupa bersyukur, padahal nikmat-Mu tak pernah terukur. Allah Maha Baik, aku saja yang jauh dari kata baik. Dear Allah, maafkan aku!

Rasulullah bersabda, yang artinya :

Wahai anak Adam selama engkau masih berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku ampuni engkau apa pun yang datang darimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam walaupun dosa-dosamu mencapai batas langit kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, Aku akan ampuni engkau dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika engkau mendatangi-Ku dengan sepenuh bumi dosa dan engkau tidak menyekutukan-Ku, maka Aku akan menemuimu dengan sepenuh itu pula ampunan.” (HR At-Tirmidzi No. 3540)[]


Photo : Google

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Ketika Penguasa Enggan Dikritik
Next
Sejuta Manfaat Bunga Rosella
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram