"Sejatinya, penyediaan infrastruktur berupa jalan yang baik merupakan kewajiban pemerintah yang tidak boleh diabaikan. Jangan pula hanya sekadar menunggu viral baru ada tindakan. Karena hal ini tentu sangat berkaitan dengan aktivitas dan keselamatan masyarakat."
Oleh. Ghumaisha Gaza
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Di tengah kemajuan teknologi serta penggunaan media sosial yang semakin meluas, menjadikan informasi mengalir begitu deras. Tak jarang media sosial akhirnya menjadi jalan pintas untuk mencari solusi bagi permasalahan rakyat yang tak kunjung tuntas. Begitu pula soal jalan rusak, Sob! Hari ini kalau kita mendengar nama Bima Yudho Satrio atau pemilik akun TikTok @awbimaxreborn kita jadi teringat dengan jalan di Lampung yang rusak.
Dalam videonya yang viral awal April lalu, Bima menyebutkan beberapa alasan mengapa Lampung menjadi salah satu daerah yang tidak maju-maju, salah satunya karena banyak jalan yang rusak. Sontak saja perbuatannya tersebut menyedot perhatian banyak pihak. Sampai-sampai ia sempat dilaporkan kepada polisi oleh seorang advokat atas pelanggaran UU ITE dengan tuduhan membuat keonaran dan menyebarkan berita bohong.
Menyoal Jalan Rusak
Tapi nih Sob! Dilansir dari republika.co.id (17/04/23) terkait jalan rusak di Provinsi Lampung ternyata dinilai sebagai sebuah fakta. Bahkan sebelum viralnya video Bima pun, sudah banyak masyarakat yang menyoroti masalah jalan rusak ini. Pasalnya kerusakan jalan di Lampung hampir merata baik di jalan provinsi maupun kabupaten. Bahkan di beberapa daerah, jalan yang mestinya beraspal berubah menjadi kubangan lumpur.
Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2020-2021, Lampung memiliki jalan nasional sepanjang 1.292 kilometer, jalan provinsi 1.693 kilometer, dan jalan kabupaten mencapai 14.669 kilometer. Kerusakan terparah terjadi pada jalan kabupaten. Bahkan masih dari data tersebut kondisi jalan kabupaten yang terkategori dalam kondisi baik hanya mencapai 33,8 persen saja (kompas.com, 15/04/23).
Mirisnya, kondisi jalan di Lampung tersebut dinilai tak jauh berbeda dengan daerah lainnya. Hal ini menunjukkan kalau informasi kerusakan jalan bukanlah bohong belaka. Untuk memastikan informasi itu pun Presiden Joko Widodo bersama beberapa menterinya mengunjungi Lampung pada tanggal 05 Mei 2023. Dilansir dari kumparan.com (07/05/23), Jokowi dalam kunjungannya bahkan harus berganti mobil akibat jalan yang rusak dan berlubang. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan yang turut mendampingi pun mengatakan, bahwa jalan rusak yang mereka lewati begitu luar biasa. Menurutnya, kalau ada orang hamil bisa-bisa melahirkan akibat jalan yang terjal tersebut. Waduh!
Pentingnya Jalan yang Baik
Padahal, sebagaimana yang dipahami oleh pemerintah sendiri, bahwasanya infrastruktur -termasuk jalan umum- merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat. Infrastruktur berupa jalan yang baik mampu meningkatkan mobilitas, perekonomian, aksesibilitas, hingga keamanan bagi masyarakat. Begitu Sob! Tanpa jalan yang baik, masyarakat akan kesulitan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Jalan yang rusak hanya menambah kemacetan lalu lintas. Alhasil, akan banyak waktu masyarakat yang tersita di jalan.
Jalan yang mudah dilalui mampu mempermudah distribusi barang maupun jasa. Maka, masyarakat tidak akan kekurangan barang yang dibutuhkan. Begitu pun kalau jalan yang baik itu tersedia, maka akses pada layanan publik juga akan mudah. Misal, saat masyarakat harus segera ke sekolah, rumah sakit, atau tempat umum lainnya. Termasuk misalnya saat pemadam kebakaran yang harus segera ke tempat kejadian. Bagaimana ceritanya kalau jalannya rusak atau bahkan tidak bisa ditempuh sama sekali?
Berkaitan dengan jalan di Lampung, menurut warga setempat bahkan ada yang belum diperbaiki selama 10 tahun terakhir. Menurut pengemudi bahan makanan pokok yang kerap melintasi jalan di Lampung, saat hujan turun jalan menjadi berair dan licin. Sudah tak terhitung lagi berapa motor yang pernah terguling ataupun mobil yang terperosok. (republika.co.id, 05/04/23).
Tidak dapat dimungkiri nih, Sob, setelah jalan rusak itu pun viral, pada tanggal 07 Mei 2023 akhirnya diputuskan bahwa pemerintah akan mengambil alih perbaikan jalan rusak di Lampung. Dikutip dari tempo.co (07/05/23), pemerintah pada tahun ini akan mengucurkan dana sebesar Rp800 miliar untuk perbaikan 15 ruas jalan daerah di Lampung. Inikah the power of viral?
Bahkan sebelum adanya kunjungan Presiden Jokowi, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan jajarannya pun telah lebih dulu memeriksa ruas jalan yang rusak. Dan berusaha memperbaiki sebagiannya dalam waktu yang sangat cepat. Namun begitulah hasilnya, kerusakan yang telah bertahun-tahun ingin dituntaskan dalam waktu sekejap, tentu tidak akan maksimal. Apalagi jika tujuan perbaikan hanya untuk penyambutan pimpinan saja, atau karena kadung viral, lantas kapan infrastruktur yang baik bisa dirasakan oleh masyarakat?
Jangan Tunggu Viral
Sejatinya, penyediaan infrastruktur berupa jalan yang baik merupakan kewajiban pemerintah yang tidak boleh diabaikan. Jangan pula hanya sekadar menunggu viral baru ada tindakan. Karena hal ini tentu sangat berkaitan dengan aktivitas dan keselamatan masyarakat. Para pemimpin harus menyadari bahwa seluruh umat manusia yang ada di bawah kepemimpinannya merupakan suatu hal yang kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt. Dari Abdullah bin Umar Rasulullah saw bersabda,
"Ketahuilah bahwa setiap dari kalian adalah pemimpin dan setiap dari kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya, seorang pemimpin umat manusia adalah pemimpin bagi mereka dan ia bertanggung jawab dengan kepemimpinannya atas mereka."
Seorang pemimpin nih, Sob, baik di tingkat daerah maupun pusat harus bercermin dari kisah Umar bin Khattab yang fenomenal berkaitan dengan penyediaan infrastruktur bagi rakyatnya. Beliau ra. suatu hari pernah berkata,
"Seandainya seekor keledai terperosok ke sungai di kota Baghdad, niscaya Umar akan dimintai pertanggungjawabannya dan ditanya, ‘Mengapa engkau tidak meratakan jalan untuknya?’"
Dari perkataannya, Umar menyadari betapa besar tanggung jawab seorang pemimpin. Umar sebagai pemimpin Islam yang luar biasa, jangankan manusia, keledai terperosok pun takut dituntut di akhirat kelak. Seperhatian itu lo pemimpin dalam Islam. Masyaallah!
Jadi, konsep menunggu viral atau posting di media sosial sebagai jalan pintas, tidak akan pernah menyelesaikan masalah, Sob! Termasuk masalah jalan rusak, tidak akan cukup! Apakah daerah lain perlu viral dulu untuk bisa diperbaiki? Sampai kapan? Kita perlu solusi yang hakiki, Sob!
Infrastruktur dalam Islam
Tidak berhenti pada kisah Umar bin Khattab ra., ternyata Islam memang begitu memperhatikan umatnya termasuk masalah infrastruktur. Apalagi bila infrastruktur tersebut menjadi pilar penopang terlaksananya berbagai kewajiban umat Islam. Maka dasar pengadaan infrastruktur bagi masyarakat adalah kaidah berikut:
“Maa laa yatimmu al-waajib illaa bihi fahuwa waajib.” (Suatu kewajiban yang tidak akan sempurna kecuali dengan adanya sesuatu, maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya).
Begitulah dengan keberadaan infrastruktur, banyak kemaslahatan yang didapatkan masyarakat tatkala infrastruktur tersedia dengan baik. Para pemimpin yang memiliki kewajiban mengurusi rakyatnya di seantero negeri, akan menjadi mudah untuk menjangkaunya. Apalagi jika ada hal mendesak yang mengancam keselamatan dan nyawa masyarakatnya, maka akan mempermudah para pemimpin mengatasinya.
Bahkan nih, Sob, sarana-sarana seperti jalan umum, sekolah, rumah sakit serta sarana apa pun yang lazim dibutuhkan oleh masyarakat, menurut Islam harus disediakan negara secara gratis. Negara tidak boleh memungut biaya apa pun. Wah, nikmat yang berkali-kali lipat ya, Sob! Sarananya harus baik tanpa dipungut biaya pula. Dan pastinya nyata bukan PHP belaka. Karena Islam pun telah mengatur pos pendapatan negara serta pembelanjaannya sedetail mungkin. Tanpa pinjam ke negara asing, juga bebas dari segala macam praktik korupsi. Hebat bukan?
Penutup
Tak dapat dimungkiri, akibat viralnya video Bima, harapan masyarakat Lampung soal jalan yang mulus sebentar lagi bisa terwujud. Namun nih, Sob, tentu kita tidak mengharapkan solusi yang sesaat saja. Apalagi daerah di negeri kita ini 'kan tidak hanya Lampung. Masih banyak daerah yang bisa dipastikan belum terekspos.
Dan kita pun telah menyadari ternyata Islam sedemikian hebat telah mengatur soal infrastruktur. Tak perlu “drama” viral, tak perlu pro-kontra melalui media sosial untuk pemerintah bisa melakukan perbaikan. Maka, tak ada pilihan lain untuk solusi infrastruktur hari ini, bahkan untuk solusi permasalahan umat seluruhnya, kecuali hanya kembali pada Islam, agama yang sempurna serta rahmat bagi seluruh alam. Wallahu a'lam bishawab.[]