"Kedua kaki manusia kelak di hari kiamat tidak akan bergeser sebelum mempertanggungjawabkan lima perkara, yaitu tentang usianya, untuk apa ia menghabiskannya? Tentang masa mudanya, dalam hal apa ia mengisinya? Tentang harta bendanya, dari mana dan dalam hal apa ia mengeluarkannya? Dan apa dia amalkan dari ilmunya?” (H.R. Tirmidzi)
Oleh : Tri Rejeki
NarasiPost.Com-Millenial zaman sekarang sudah tidak dapat dipisahkan dengan peralatan digital yang semakin canggih. Hal ini membuat keseharian para millenial selalu diwarnai dengan handphone dan gawai. Banyak dari mereka yang menggunakan smartphone_nya untuk bermain _game, entah dalam bentuk online atau pun offline.
Permainan di dalam smarthphone pun disajikan dalam berbagai macam fitur, misalnya seperti Mobile Legend, Freefire, PUBG, dan masih banyak lagi jenis permainan yang memang dibuat semenarik mungkin. Hal ini membuat para millenial menjadi sangat suka bermain game dan menyebabkan mereka menjadi Gaming Disorder.
Gaming Disorder adalah perilaku dimana seseorang rela menghabiskan waktunya hanya untuk bermain game atau fenomena dimana seseorang telah kecanduan dalam bermain game. Gaming Disorder telah membuat mereka menjadi malas untuk melakukan aktivitas lain. Mereka menjadi lebih senang menghabiskan waktu untuk terus-menerus bermain game tanpa henti.
Astaghfirullahal'adziim, ini adalah hal yang harus diperhatikan dan diwaspadai karena fenomena Gaming Disorder ini sedang banyak terjadi di kalangan remaja. Padahal mereka adalah para generasi penerus yang nantinya akan melanjutkan peradaban dunia.
Hal ini sangat berbahaya. Jika para remaja terus-menerus seperti ini, bagaimana Islam dapat bangkit? Bagaimana mereka akan memimpin dan memperbaiki dunia yang semakin rusak ini, jika mereka saja terperangkap di dalam dunia halusinasi mereka sendiri?
Padahal untuk membangkitkan Islam, dibutuhkan remaja yang cerdas dan mampu memanfaatkan waktunya sebaik mungkin untuk memperdalam agama Islam, agar mereka dapat melanjutkan peradaban Islam dan dapat memperbaiki dunia dengan sistem Islam.
Maka dari itu, kita harus berusaha menghindari perilaku Gaming Disorder ini. Kita harus waspada, jangan sampai menghabiskan waktu berharga ini hanya untuk bermain game saja. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenali gelaja-gejala dari perilaku Gaming Disorder agar dapat menghindarinya.
Beberapa gejalanya yaitu:
Pertama, lebih senang menghabiskan waktu untuk bermain game daripada melakukan aktivitas hobi lainnya yang lebih menyehatkan.
Kedua, rela mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran selama berhari-hari hanya untuk bermain game.
Ketiga, menghabiskan waktu sampai dua belas jam untuk bermain game.
Keempat, tidak suka bergaul dengan orang lain, karena lebih memilih diam di rumah untuk memainkan game.
Kelima, memainkan game sampai mengabaikan pekerjaan yang harus dilakukan.
Nah, Sahabat Muslimah, kalau sudah mulai seperti ini, Sahabat harus mulai waspada, ya, karena itu adalah tanda-tanda bahwa seseorang sudah mulai Gaming Disorder . Sahabat pasti tidak mau seperti itu, kan? Lalu bagaimana cara menghindarinya?
Cara menghindarinya yaitu:
Pertama, mengganti aktivitas bermain game dengan aktivitas hobi olahraga yang menyenangkan dan lebih bermanfaat.
Kedua, perbanyaklah ibadah kepada Allah Swt. agar merasa waktu kita lebih berharga.
Ketiga, menggunakan waktu untuk ber-tholabul 'ilmi agar dapat memperdalam ilmu agama Islam.
Keempat, perbanyaklah silaturahmi dan jangan biarkan diri terkurung dalam dunia game.
Dengan cara itu, maka insyaallah kita akan dapat memaksimalkan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat dan terhindar dari Gaming Disorder atau kecanduan game. Kecanduan game sangat merugikan baik di dunia atau pun di akhirat kelak. Dan kita akan dimintai pertanggungjawaban untuk masa muda kita seperti yang dijelaskan di dalam hadist Rasulullah saw.
"Kedua kaki manusia kelak di hari kiamat tidak akan bergeser sebelum mempertanggungjawabkan lima perkara, yaitu tentang usianya, untuk apa ia menghabiskannya? Tentang masa mudanya, dalam hal apa ia mengisinya? Tentang harta bendanya, dari mana dan dalam hal apa ia mengeluarkannya? Dan apa dia amalkan dari ilmunya?” (H.R. Tirmidzi)
Maka dari itu, marilah kita gunakan masa muda kita untuk memperdalam ilmu agama Islam dan untuk berjuang di jalan Allah Swt. agar kita beruntung di dunia dan di akhirat.[]
photo : Pinterest