Kunci agar tidak lagi merasa insecure adalah membentuk mindset yang benar tentang hidup. Bahwa dunia hanya sementara, akhiratlah yang abadi, sehingga tak perlu menghabiskan seluruh energi semata untuk mengejar dunia.
Oleh. Rizki Ika Sahana
(Kontributor NarasiPost.Com dan Aktivis Muslimah)
NarasiPost.Com-Hai hai, sudah 2024 nih, Guys! Bagaimana kabar mental kamu? Apakah lebih baik di permulaan tahun ini? Apakah lebih bahagia karena banyak harapan dan doa dikabulkan? Atau, perasaan malu, tidak pede, serba kurang dan gagal, masih terus menghampiri? Kalau iya, artinya kamu masih terbelenggu insecure. Bisa bahaya, Guys!
Menurut salah satu artikel di alodokter.com, insecure didefinisikan sebagai perasaan cemas, ragu, atau kurang percaya diri sehingga membuat seseorang merasa tidak aman. Akibatnya bisa melahirkan jealeous, cemburu, iri, juga hasad. Selain itu, orang insecure akan selalu menanyakan pendapat orang lain tentang dirinya, penampilannya, attitude-nya, gaya bicaranya, mimik wajahnya, dan seterusnya. Dia juga akan membandingkan kesuksesan, kecantikan, kekayaan, kelebihan, atau pencapaian orang lain dengan dirinya.
Awalnya insecure ini hal yang normal, bisa terjadi pada semua orang. Namun, jika terjadi secara intens, maka akan sangat mengganggu dan menurunkan kualitas hidup. Orang yang mengidap insecure berlebihan, hidupnya dihantui rasa tidak nyaman dan aman nyaris setiap saat. Dia merasa tidak berguna, atau sebaliknya, gampang tersulut amarah.
https://narasipost.com/motivasi/06/2021/masih-insecure-kamu-kurang-bersyukur/
Mirisnya Guys, fenomena insecure ini ternyata bukan hanya terjadi pada satu, dua, tiga, belasan, atau puluhan orang, tetapi pada banyak orang alias masif! Generasi muda milenial, zilenial, maupun alfa (alpha), yakni mereka yang memiliki akses besar lagi leluasa ke media sosial, adalah mereka yang paling sering terpapar.
Apa yang sebenarnya terjadi, Guys? Mengapa anak muda hari ini cenderung mudah mengalami insecure dibanding generasi pendahulunya, yakni generasi bapak dan kakek-nenek mereka?
Secara personal bisa saja yang bersangkutan mengalami trauma (KDRT, broken home, bullying, atau yang lainnya), pola asuh yang kurang tepat atau sepanjang hidup biasa mendapatkan pelayanan dan kemudahan, sehingga sulit menerima situasi yang berbeda. Atau bisa juga seseorang yang terlampau berambisi meraih sesuatu, tetapi ingin serba instan, tidak tahan menjalani proses yang berliku lagi penuh tantangan. Semua itu adalah penyebab insecure yang nyata adanya.
Namun, di atas semua itu, yang juga layak disinyalir sebagai penyebab utama tak lain adalah gaya hidup hedonis, flexing, dan konsumtif, yang terus-menerus dicekokkan ke tengah-tengah kehidupan kita hari ini. Lifestyle semacam ini menyebar luas dalam waktu yang sangat cepat melalui media sosial, dengan sosok idol sebagai pengampu utamanya, seperti artis, selebgram, YouTuber, TikToker, dan seterusnya. Idol-idol ini tak henti mempertontonkan kehidupan serba wah, juga kesuksesan materi yang melejit, bahkan sejak mereka berusia belia.
Di lain sisi, pencapaian prestasi yang jauh dari nilai materi seperti menang olimpiade matematika, juara hafiz internasional, berkontribusi pada penyelamatan lingkungan, mengembangkan riset teknologi pertanian dan peternakan, atau menemukan bahan bakar rendah pencemaran, semua itu sama sekali tidak mendapat panggung, bahkan senyap.
Walhasil, generasi hari ini lebih memprioritaskan gaya hidup dan pencapaian materi ketimbang pencapaian nonmateri seperti kesalehan, kualitas diri, akhlak mulia, ilmu pengetahuan, atau kebermanfaatan bagi umat. Terlebih, cibiran negatif dan pandangan rendah sering kali dilontarkan oleh circle pertemanan, masyarakat, bahkan keluarga sendiri, jika tak mengikuti tren yang sedang in. Mereka dicap aneh, weird, ketinggalan zaman, hingga digunjing dan di-bully, padahal hanya berusaha menjadi apa adanya.
Jika insecure ini terjadi terus-menerus dan tidak mendapatkan penanganan yang serius, maka bisa berpotensi menimbulkan gangguan yang lebih akut, seperti masalah pada hubungan sosial, menurunkan kemampuan belajar, mengganggu kesehatan dan kualitas hidup, memengaruhi pekerjaan karena berkurangnya fokus, hingga gangguan mental health atau masalah kejiwaan. Wow, luar biasa ya, efek buruknya!
Lalu apa yang harus kita lakukan untuk meng-cover insecure yang sering kali hinggap, Guys? Kuncinya adalah membentuk mindset yang benar tentang hidup. Bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara, akhiratlah yang abadi, sehingga kita tak perlu menghabiskan seluruh energi semata untuk mengejar dunia. Allah Swt. berfirman,
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Artinya: "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)."
Oleh karena itu, fokus saja untuk mensyukuri setiap karunia yang Allah beri, serta ikhlas dan menerima semua ketetapan-Nya dengan dada yang lapang. Karena sejatinya Allah tidak pernah menghisab (menghitung) rupa, kesuksesan, kekayaan, juga pencapaian kita. Allah sesungguhnya hanya menghisab amal kita. Allah hanya menghitung proses dan kesungguhan yang kita lakukan.
Maka, Guys, memaksimalkan ikhtiar dan upaya untuk menjadi hamba bertakwa adalah yang utama dan urgen untuk kita kejar. Tidak perlu insecure berlebihan atas apa yang tidak diperhitungkan, atas apa yang sama sekali di luar kendali kita. Berbahagialah selama kita beramal dan berproses dengan optimal. Karena itulah pencapaian yang sebenarnya, pencapaian yang bernilai di hadapan Sang Pencipta. Wallahu a'lam bishawab.[]
Kadang insecure masih datang melanda. Eh.
Jazakillah khoyron katsiron, nasihatnya.
Barokallahu fiik, Mbak
Ayo, bangkit. Jangan merasa diri tidak berharga. Setiap kita sudah Allah Swt. karuniakan sebaik-baik potensi.
Insecur akan hilang jika orientasi hidup kita untuk akhirat..InsyaaAllah
Alhamdulillah.. dengan mengkaji Islam kaffah bersama kelompok dakwah Islam ideologis, insecure bisa berkurang..
menurut saya insecure memang sengaja diciptakan oleh musuh islam untuk membuat generasi selanjutnya mengalami kemunduran dan dijadikan alat depopulasi untuk menekan kebangkitan ummat islam.
Stop incecure dengan mengkaji Islam kaffah
Insecure masih meliputi generasi karena sistemnya juga mendukung untuk itu
Betul, harus banyak-banyak bersyukur biar tidak insecure, apalagi sudah berganti tahun, hehe ...
Barakallah mbak.
Fokus untuk mensyukuri setiap nikmat yang Allah beri serta ikhlas dalam menerima ketetapan-Nya. Tul banget
Biar tidak insecure, ingat ayat Allah bahwa Allah menciptakan kita dalam keadaan terbaik.
Agar tidak insecure, kita harus punya anggapan bahwa hidup hanya sementara, dunia ini fana. Yang abadi ya alam baka.
Pencapaian hakiki dan menentramkan jiwa adalah ketika meraih takwa secara kaffah terus semangat dan istikamah.
Memaksimalkan ihtiar untuk beramal sesuai syariat Allah.
Barakallah mbak...