"Umat terbaik harus menghadang segala sesuatu yang menghalangi dakwah penerapan syariah Islam kafah. Seruan pemahaman batil seperti kapitalisme, sekularisme, liberalisme, radikalisme, dan lain-lain harus dihancurkan dan menawarkan pemahaman Islam yang sahih di tengah-tengah umat, yakni Islam dan syariah Islam kafah agar terwujud rahmat di seluruh semesta alam."
Oleh: Miladiah al-Qibthiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Rasulullah Muhammad Shallallaahu 'alaihi wasallam adalah manusia paling terhormat dan mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah memilih beliau sebagai utusan terakhir di antara para nabi yang lebih dahulu menjalankan titah Allah Swt di bumi. Rasulullah Saw. diutus oleh Allah agar memberi petunjuk jalan bagi umat akhir zaman. Beliau diutus dengan membawa ajaran mulia syariat Islam yang sempurna nan agung yang belum pernah diberikan kepada seorang nabi dan rasul terdahulu.
Demikian istimewanya posisi Rasulullah Saw. di sisi Allah sebab di dalam syariat Islam terdapat ribuan perintah, larangan, peringatan dan kabar gembira dari Allah kepada hamba-hamba-Nya di dunia. Menyebarkan seruan Allah tersebut tentu tidak mudah bagi Rasulullah. Namun, karena di dalam Al-Qur'an terdapat satu ayat yang menjelaskan tentang umat terbaik dari umat Rasulullah Saw, maka dengan segala perjuangan dan pengorbanan Rasulullah lakukan agar predikat umat terbaik yang dijanjikan Allah benar-benar tersemat pada umatnya, yaitu umat Islam.
Meraih derajat terbaik dari kalangan umat Islam ini bukanlah perkara yang mudah. Hidup di dunia dengan segala gemerlapnya akan mampu membuat seseorang binasa sebab tidak mampu menguasai dan mengelola syahwat dunia. Untuk itu, derajat umat terbaik hanya ada pada mereka yang konsisten mengikuti ajaran mulia Rasulullah Saw. dengan terus-menerus hingga kehidupan dunia berakhir. Mereka adalah umat Islam yang oleh Allah Swt. disifati sebagai khairu ummah (umat terbaik), sebagaimana firman-Nya:
"Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia; melakukan amar makruf nahi mungkar dan mengimani Allah." (TQS. Ali Imran [3]: 110).
Sifat khairu ummah sebagai umat terbaik ini tidak hanya berlaku pada kaum muslim di masa Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam saja, melainkan berlaku untuk umat beliau hingga akhir zaman ini. Meraih sifat umat terbaik harus diperjuangkan sebab tidak semua manusia di bumi ini mampu menjalankan karakteristik atau ciri khas dari umat terbaik yang telah Allah sebutkan di dalam ayat tersebut, yaitu: melakukan amar makruf nahi mungkar dan mengimani Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Karakter atau ciri khas umat terbaik (khairu ummah) telah dijelaskan oleh Imam ath-Thabari dalam tafsirnya, Jâmi’u al-Bayân: Firman Allah “ta`murûna bi al-ma’rûf”, bahwasanya umat terbaik ini memerintahkan atau menyuruh manusia agar hanya beriman pada Allah dan Rasul-Nya serta mengamalkan syariahnya. Lalu pada ayat “wa tanhawna ‘an al-munkar” adalah bahwa umat terbaik senantiasa melarang manusia untuk bersekutu selain pada Allah Swt., melarang manusia mendustakan Rasul-Nya dan mengamalkan seluruh yang dilarang oleh Allah”
Hadis-hadis tentang khairu ummah juga disebutkan oleh Imam Ibnu Katsir, yang menyatakan, “Karena itu siapa saja dari umat ini yang memiliki sifat-sifat ini, dia masuk di dalam penghormatan dan pujian-Nya. Umar bin Khaththab ra. berkata, "Barang siapa yang ingin menjadi bagian dari umat (terbaik), maka hendaknya dia memenuhi syarat Allah yang dituntut atas dirinya."
Maka jelaslah, karakter umat terbaik adalah mereka yang mengimani Allah Subhanahu wa Ta'ala, melakukan aktivitas amar makruf nahi mungkar, mengikuti dan mengaplikasikan sunah Rasul Saw. dan menjalankan seluruh syariat Islam. Oleh karena itu, kaum muslimin yang beriman dan bertakwa sepenuhnya kepada Allah Swt. akan mendapati sifat dan derajat sebagai khairu ummah.
Konsekuensi keimanan dan ketakwaan mereka terwujud pada aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka tidak pernah barang sekali pun menjalankan aktivitasnya tanpa disertai keimanan dan ketakwaan pada Allah Swt. Apalagi menjadikan syariat Islam sebagai sandaran dalam menjalankan seluruh aspek kehidupan. Sebagai umat Islam, semestinya potret sebagai khairu ummah (umat terbaik) itu sudah tampak pada diri umat hari ini. Umat Islam harus yakin akan menjadi pemimpin bagi seluruh umat di akhir zaman ini. Umat terbaik harus menyadari berbagai macam godaan dunia serta kezaliman yang membawa umat pada keterpurukan dengan berani menentang dan melawan berbagai kejahatan dan kemunafikan sistem sekuler-demokrasi yang terbukti membawa umat dalam lembah kebinasaan.
Sebagai umat terbaik, umat Islam harus gigih dan istikamah melakukan amar makruf nahi mungkar di tengah-tengah masyarakat. Bahkan bila perlu, aktivitas amar makruf nahi mungkar menjadi agenda wajib untuk dilakukan, terutama ditujukan kepada penguasa negeri ini. Sebab, segala kemungkaran yang terjadi akibat dari diterapkannya sistem batil oleh penguasa sehingga negeri ini terseret oleh dampak besar, yakni kemunduran dan keterpurukan umat. Kemungkaran terbesar di dalam sebuah peradaban sejatinya adalah ketika penguasa tidak menerapkan syariat Islam secara kafah.
Umat terbaik harus menghadang segala sesuatu yang menghalangi dakwah penerapan syariah Islam kafah. Seruan pemahaman batil seperti kapitalisme, sekularisme, liberalisme, radikalisme, dan lain-lain harus dihancurkan dan menawarkan pemahaman Islam yang sahih di tengah-tengah umat, yakni Islam dan syariah Islam kafah agar terwujud rahmat di seluruh semesta alam.
Umat terbaik harus membebaskan manusia dari kondisi dan keadaan yang terpuruk. Mereka tidak boleh membiarkan umat menanggalkan predikatnya sebagai umat terbaik. Keadaan semacam ini harus diubah dengan gencar melakukan aktivitas perubahan di tengah umat, karena perubahan itu harus diupayakan. Sebab janji Allah tidak akan mengubah keadaan manusia hingga mereka mengubah sendiri keadaan yang ada pada diri mereka. Sebesar apa pun pengaruh manusia di tengah-tengah umat, harus kembali pada kesadaran tiap-tiap manusia untuk mengubah keadaan mereka menuju keadaan yang diridai oleh Allah Swt.
Semoga dengan ketaatan total kita pada Allah Swt. mampu mewujudkan umat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam sebagai "kuntum khaira ummah ukhrijat linnas" yakni umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia. Mewujudkan umat Islam terbaik di muka bumi ini menjadi tanggung jawab seluruh komponen umat Islam di mana pun mereka berada. Sebab, umat Rasulullah terbaik inilah yang akan mengantarkan kehidupan umat menjadi sejahtera dan mulia. Yaitu dengan cara mewujudkan penerapan syariah Islam secara kafah di dalam seluruh aspek kehidupan. Wallaahu a'lam bi ash-shawab.[]