Tawakal Menenangkan Akal

Tawakal

Tawakal adalah penyandaran hati kepada Allah Swt. dalam meraih maslahat dan menolak mudarat dalam urusan dunia dan akhirat.

Oleh. Isty Da’iyah
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Ungkapan yang selalu membuat tenang adalah memasrahkan segala sesuatu kepada Allah dan mengembalikan segala masalah kepada Sang Pemilik Kehidupan ini. Setelah kita maksimalkan usaha, kita gantungkan pengharapan hanya kepada Allah Swt. karena hanya dengan tawakal hati akan menjadi tenang, jiwa akan lapang, dan hidup akan terasa lebih ringan.

Tawakal adalah penyandaran hati kepada Allah Swt. dalam meraih maslahat dan menolak mudarat dalam urusan dunia dan akhirat. Artinya, tawakal adalah mewakilkan atau menyerahkan semua urusannya kepada Allah Swt. sebagai bentuk realisasi dari iman. Ini karena sejatinya tidak ada yang bisa memberi, menghalangi, dan memudahkan segala urusan kecuali Allah azza wa jalla.

Allah menyuruh manusia untuk selalu bertawakal kepada-Nya. Wajib hukumnya bagi umat Islam untuk selalu bertawakal kepada Allah Swt. Banyak sekali dalil tentang kewajiban bertawakal kepada Allah. Di antaranya yang terdapat di dalam surah Ali Imran ayat 173 yang artinya,

“Yaitu orang-orang yang menaati Allah dan Rasul yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, 'Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu karena itu takutlah kepada mereka.' Maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, 'Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik baiknya pelindung.'”

Bagi seorang muslim, bertawakal bisa dijadikan sebuah sandaran yang akan memperkuat keimanannya. Sebagaimana yang tertulis dalam surah At-Taubah ayat 51 yang artinya,

“Dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.”

Tawakal Menjadikan Manusia Lebih Optimis

Untuk lebih mudah memahami tentang makna tawakal kita bisa mencontohkan di kehidupan burung karena hidup burung selalu optimis. Hal ini berlandaskan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi yang artinya,

“Sekiranya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Allah akan memberi kamu rezeki sebagaimana memberi rezeki kepada burung. Berangkat pada waktu pagi dengan perut kosong dan kembali pada sore hari dalam keadaan tembolok penuh.”

Belajar pada burung untuk mendapatkan jiwa optimis sangatlah penting. Ini karena jiwa optimis merupakan pembuka jalan untuk dapat berpikir positif. Ketika kita telah memiliki cara berpikir positif, hidup pasti lebih tenang. Dunia tidak sesempit yang diduga. Oleh karenanya, kita jangan mau kalah dengan burung.

Lihatlah kehidupan burung, pagi-pagi ketika perutnya belum terisi sudah pergi jauh dengan suaranya yang merdu. Mereka bergembira, terbang ke angkasa, menari-nari lalu turun mencari makanan untuk dirinya dan anak-anaknya yang ditinggal di sarangnya. Tampak sekali kalau burung memiliki jiwa optimis yang tinggi. Burung tidak merasa pesimis, burung sangat optimis ketika dia keluar dari sarangnya dan berusaha mencari makanan maka Allah akan memberikan rezekinya kepada burung itu.

Seekor burung saja bisa optimis, apalagi manusia. Harusnya manusia bisa lebih optimis lagi dalam menghadapi kehidupannya. Ini karena rasa tawakal yang tinggi membuat manusia akan lebih dekat dengan Tuhannya, Allah Swt.

Ketika manusia bertawakal maka ia akan bekerja keras, memaksimalkan mujahadat, kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah Swt. Kalau seorang menanam sesuatu kemudian berbuah, tetapi ternyata dimakan binatang atau dicuri orang, menurut hadis nabi itu menjadi sedekah maka itu juga termasuk hasil.

https://narasipost.com/challenge-dawai-literasi/01/2024/bersikap-dewasa-membuat-hidup-lebih-bermakna/

Optimis bekerja dengan ikhlas penuh keseriusan harus diiringi dengan bertawakal. Hasil pekerjaan itu bisa jauh lebih besar daripada yang diduga. Janji Allah Swt. pasti kebenarannya sebagaimana yang termaktub dalam Al-Qur’an surah Ath-Thalaq ayat 3 yang artinya:

 "Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang  dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”

Oleh karena itu, di dalam mengerjakan sesuatu dan dalam berusaha, manusia jangan hanya menggunakan kalkulasi otak semata. Ini karena hitungan matematika dari Allah akan berbeda dengan hitungan kita. Perbanyak tawakal agar makin optimis.

Perkara yang Berkaitan dengan Tawakal

Beberapa perkara yang berkaitan dengan tawakal kepada Allah Swt. menurut kitab Nafsiyah Islamiyah ada empat perkara.

Perkara-perkara tersebut adalah:

Pertama, tawakal yang berkaitan dengan masalah akidah. Yaitu meyakini Sang Pencipta Allah Swt. yang dijadikan tempat bersandar oleh setiap muslim ketika mencari kemanfaatan dan menolak kemudaratan.

Kedua, setiap hamba wajib bertawakal kepada Allah dalam segala urusannya. Tawakal ini termasuk aktivitas hati sehingga jika seorang hamba mengucapkannya, tetapi tidak meyakininya dengan hatinya, ia tidak dipandang sebagai orang yang bertawakal.

Ketiga, jika seorang hamba mengingkari dalil-dalil wajibnya tawakal yang pasti, ia telah menjadi orang kafir.

Keempat, tawakal kepada Allah tidak menafikan hukum kausalitas ketika beramal. Keduanya adalah dua masalah yang berbeda. Dalil-dalilnya pun berbeda.

Tawakal dengan Usaha Maksimal

Nabi Muhammad adalah contoh terbaik dalam melakukan tawakal. Rasulullah saw. senantiasa bertawakal kepada Allah, pada saat yang sama juga beliau beramal dengan berpegang pada hukum kausalitas. Rasulullah memberikan perintah kepada para sahabat agar melakukan kedua perkara tersebut, baik yang ada dalam Al-Qur’an atau hadis. Beliau dan para sahabat melakukan usaha yang maksimal dan menyiapkan kekuatan yang mampu dilakukan sambil terus bertawakal.

Tawakal yang dilakukan oleh Rasulullah beriringan dengan usaha yang dilakukan. Ketika perang Badar,  beliau menyiapkan kekuatan semaksimal mungkin yang mampu dilakukan. Demikian juga pada perang Khandak beliau menggali parit. Beliau juga pernah meminjam baju besi dari Sofwan untuk berperang. Beliau menyebarkan mata-mata, menyiapkan tentara, dan mencari informasi tentang kaum Quraisy ketika melakukan perjalanan untuk melakukan futuhat di Makah. Rasulullah masuk Makkah dengan menggunakan baju besi.

Demikian juga ketika beliau sudah menjadi kepala negara di Madinah, segala aktivitas beliau dilakukan dengan kesungguhan dan penuh perhitungan yang matang. Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah telah melakukan amal sesuai kaidah kausalitas, tetapi pada saat yang sama beliau pun tidak menafikan tawakal. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Anfal ayat 40 yang artinya,

“Barang siapa yang bertawakal kepada Allah maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Dengan demikian, seorang muslim harus tetap tawakal kepada Allah pada saat mau melakukan amal, ketika beramal, dan setelah beramal. Ini karena banyak sekali dalil-dalil yang mewajibkan seorang muslim untuk selalu bertawakal kepada Allah Swt.

Wallahua'lam bishawab.[]

#MerakiLiterasiBatch1
#NarasiPost.Com
#MediaDakwah

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
isty Daiyah Kontributor NarasiPost.Com & Penulis Jejak Karya Impian
Previous
Tak Sekadar All Eyes on Rafah
Next
Gen Z Bukan Generasi Zonk
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
4 months ago

MasyaAllah, Alhamdulillah tabarakallah

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram