Pengorbanan yang Bernilai

Dalam hidup ini, ada hal-hal yang pantas kita curahkan pengorbanan atasnya, ada pula yang tidak. Seorang Muslim, selayaknya melakukan pengorbanan atas suatu hal yang sangat bernilai, tidak lain tidak bukan yaitu rida Allah Swt. Salah satu manifestasinya adalah masuk surga dan terhindar dari neraka.

Oleh: Maya Rohmah

NarasiPost.com - Penerimaan Mahasiswa Baru atau PMB tahun 2021 sudah mulai berjalan.  Selain SNMPTN, ada jalur UTBK-SBMPTN 2021 dan ujian mandiri yang bisa didaftar oleh calon mahasiswa baru.

Tidak semua mahasiswa yang mendaftar itu akan diterima karena keterbatasan kapasitas tempat duduk. Untuk itu mereka harus bersaing dan mengatur strategi agar dapat diterima di kampus impian mereka. Jika mereka diterima di kampus yang dituju, mereka masih harus mengikuti pendaftaran ulang dan ujian masuk. Di ujian masuk inilah, saatnya membuktikan hasil belajar mereka berbulan-bulan sebelumnya. Begitulah pengorbanan yang harus dilakukan oleh seorang calon mahasiswa sebelum mendapatkan hadiah berupa kuliah di kampus impian.

Itu dalam hal studi, bagaimana dengan hal lainnya? Apakah membutuhkan pengorbanan juga? Tentu saja. Apa contohnya?

Saat ingin makan, kita harus beranjak ke dapur untuk mengambil makanan. Di dapur tidak ada makanan, kita harus memasak terlebih dahulu. Ternyata waktu dan bahan masakan tidak ada, tetapi kita punya uang maka kita harus melangkahkan kaki kita ke luar rumah untuk membeli makanan. Atau cukup membuka ponsel lalu memesan layanan pesan antar makanan online.

Saat kita ingin menjadi Hafizh Alquran, kita harus disiplin meluangkan waktu untuk menghafal dan muroja’ah harian
di tengah hiruk-pikuk kegiatan. Ikhtiar lainnya adalah sering menonton video para Hafizh Alqur'an yang hafalannya mutqin sebagai bahan latihan dan penambah motivasi. Setelah hafal, masih ada hal lain yang harus dilakukan yakni konsisten untuk menjaga hafalan tersebut. Nabi menyatakan dalam suatu hadistnya bahwa hafalan itu lebih cepat hilangnya daripada unta yang diikat.

Pengorbananpun mutlak diperlukan saat ingin mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah dan penuh rahmah. Rujukannya sudah ada yaitu sirah nabawiyah. Di sana telah dipaparkan dengan gamblang bagaimana kehidupan Rasulullah Muhammad Saw dalam kehidupan keluarga sejak awal kedatangan Islam sampai beliau wafat, sebagai keluarga pengemban dakwah, terdepan dalam amar makruf nahi mungkar.

Pengorbanan dalam Berdakwah

Dakwah merupakan sebaik-baik perkataan dan seruan. Allah Swt berfirman,

وَمَنۡ أَحۡسَنُ قَوۡلٗا مِّمَّن دَعَآ إِلَى ٱللَّهِ وَعَمِلَ صَٰلِحٗا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ

“Siapakah yang lebih baik ucapannya daripada ucapan orang yang menyeru manusia kepada (agama) Allah dan beramal saleh serta berkata, ‘Aku termasuk orang yang berserah diri." (QS Fushshilat [41]: 33).

Aktivitas dakwah mencakup shirâ’ al-fikr (perang pemikiran), kifâh as-siyasi (perjuangan politik), tabanni mashâlih al-ummah (mengadopsi kemaslahatan umat) dan kasyf al-khuthath (membongkar makar jahat penguasa).

Agar mampu melakukan berbagai aktivitas dakwah tersebut, tentu tak bisa menjadi pengemban dakwah yang rata-rata melainkan harus menjadi pengemban dakwah di atas rata-rata, yang mufakkirun wa siyasiyun. Telaten dan sabar dalam melakukan monitoring urusan umat (tattabu'). Berusaha menjadikan anak-anak dan pasangan hidup sebagai support system yang utama menjadi keluarga dakwah. Rajin melakukan kontak kepada tetangga sekitar hingga tokoh umat untuk menjalin komunikasi, menyamakan visi dan langkah perjuangan demi tegaknya Islam sebagai sebuah sistem kehidupan.

Tidak hanya waktu dan tenaga, danapun harus rela dikorbankan untuk kelancaran dan keberlangsungan agenda-agenda dakwah. Apalagi sekarang zaman online. Jika dahulu kita butuh dana untuk transportasi—untuk menjangkau lokasi di mana sasaran atau agenda dakwah berada–sekarang kita butuh dana untuk kuota internet, gawai dan perlengkapan yang mumpuni untuk mengikuti berbagai agenda dakwah secara online. Semuanya butuh pengorbanan dana.

Jadi, hampir semuanya butuh pengorbanan. Ingin tembus kampus favorit perlu berkorban, ingin makan perlu berkorban, ingin menjadi hafiz Alquran perlu berkorban, ingin masuk surgapun perlu berkorban. Pengorbanan adalah hal yang mutlak dalam hidup. Pengorbanan harus dilakukan demi mencapai keberhasilan. Siapa saja yang tak mau berkorban, mustahil akan berhasil mencapai apa yang menjadi cita-citanya.

Pengorbanan yang Bernilai

Dalam hidup ini, ada hal-hal yang pantas kita curahkan pengorbanan atasnya, ada pula yang tidak. Misalnya berusaha mendapatkan hati lawan jenis melalui pacaran, jangankan berkorban, malah harus dijauhi karena pacaran termasuk perbuatan maksiat.

Contoh lainnya, seorang Ibu meninggalkan buah hatinya nyaris sepanjang hari untuk bekerja di pabrik, pabrik itu membayarnya dengan sangat murah dan harus pula membuka auratnya. Itu adalah pengorbanan yang sia-sia. Tidak sebanding antara pengorbanan yang diberikan dengan sesuatu yang hendak diraih.

Seorang Muslim, selayaknya melakukan pengorbanan atas suatu hal yang sangat bernilai, tidak lain tidak bukan yaitu rida Allah Swt. Salah satu manifestasinya adalah masuk surga dan terhindar dari neraka.

Bagi seorang Muslim, tidak ada yang lebih dia inginkan selain surga dan tidak ada yang lebih dia hindari selain neraka. Sehingga orientasi hidupnya kemudian berporos pada akhirat. Setiap saat dia akan mempertanyakan kepada dirinya sendiri, "Mengapa aku rela berkorban dengan meninggalkan anak sekian jam, panas-panasan, kadang dibelain lembur, kalau bos manggil bisa siap setiap saat? Sementara, kenapa dalam berdakwah tidak berkorban dengan hal yang sama? Sebaliknya, alasan keluarga, hujan, lelah, sibuk, dan beragam alasan lain selalu terlontar demi menghindari tugas dakwah? Mengapa? Mengapa? Ampuni aku ya, Allah!"

Demikianlah, seorang Muslim atau Muslimah selalu melakukan muhasabah atas dirinya. Pun, dalam berkorban.

Pengorbanan Para Sahabiyah

Pengorbanan yang bernilai ditunjukkan oleh para sahabat dan sahabiyah Nabi Saw. Merekalah contoh nyata dalam pengorbanan. Sebut saja, Mush'ab bin Umair. Ia seorang remaja Quraisy terkemuka, gagah dan tampan, penuh dengan jiwa dan semangat kemudaan. 

Mush'ab lahir dan dibesarkan dalam kesenangan, serba kecukupan, menjadi buah-bibir gadis-gadis Makkah dan menjadi bintang di tempat-tempat pertemuan. Namun ketika Islam datang, ia tinggalkan semuanya demi memeluk cahaya Islam. Ia hidup dengan sangat sederhana hingga ajalnya demi menjadi pengemban dakwah. Ia menjadi tamsil dalam semangat kepahlawanan.

Sementara dari kalangan sahabiyah, tersebut pula banyak nama yang telah melakukan pengorbanan dalam agama ini, salah satunya adalah Nusaibah binti Ka'ab Al-Anshariyah. Banyak jasa telah ia ukir dalam perjuangan dakwah Islam. Ummu Imarah, demikian ia biasa dipanggil, adalah salah satu contoh keberanian yang abadi. 

Ia merupakan sosok pahlawan yang tidak pernah absen melaksanakan kewajiban bilamana ada panggilan untuknya. Semua target perjuangannya ditujukan untuk kemuliaan dunia dan akhirat. Kisah kepahlawanan Nusaibah yang paling dikenang sepanjang sejarah adalah pada saat Perang Uhud, di mana ia dengan segenap keberaniannya membela dan melindungi Rasulullah Saw. 

MasyaAllah. Semoga kita menjadi hamba Allah yang mampu melakukan pengorbanan yang bernilai. Aamiin.

Picture Source by Google

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Maya Rohmah Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Wahai Ibu, Jalan Dakwah Menantimu
Next
Ajari Aku Alquran
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram