Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam".
(TQS. Al-anbiya (21) : 107)
Oleh. Mulyaningsih
(Pemerhati Anak dan Keluarga)
NarasiPost.Com-Tahun 2020 sudah berlalu, kini kita bertemu tahun yang baru. Silih bergantinya kebijakan yang ada tak lepas dari sistem yang diterapkan saat ini. Jika dirasa tidak sesuai maka dapat langsung diganti tanpa berkata panjang lebar. Termasuk pada pergantian para menteri alias ‘reshuffle cabinet’ yang dilakukan oleh orang nomor satu di negeri ini. Salah satunya adalah pergantian Menteri Agama Republik Indonesia.
Mentri Agama (Menag) yang baru memberikan pernyataannya bahwa beliau merasa tidak puas terhadap kinerja kabinet yang lama. Peryataan tersebut disampaikan pada acara serah terima jabatan pada Rabu, 23 Desember 2020. Isinya, beliau ingin menjadikan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi. (kompas.com, 23/12/2020)
Tentu akan ada perbedaan pendapat terkait dengan pernyataan beliau. Namun setidakya kita harus memberikan gambaran utuh terkait dengan Islam dan kaum Muslim. Selayaknya sebagai Muslim, kita patut bersyukur akan hal tersebut dan menjadikan Islam sebagai sandaran dalam berbagai aktivitas kita tanpa kecuali. Islam kita jadikan sebagai pedoman hidup nyata. Sehingga wajib bagi kita untuk menjadikannya sebagai inspirasi serta aspirasi. Karena sejatinya Islam tak mengatur soalan ibadah saja, namun seluruh lini kehidupan manusia diatur olehnya. Hingga telah tampak nyata sejarah mencatat dengan tinta emasnya, bagaimana kaum Muslim mampu membuat sebuah peradaban nan luar biasa dan tersohor sampai ke seluruh penjuru dunia. Mampu memberikan sumbangan terbaik untuk kesejahteraan dan kemaslahatan umat. Semua itu karena sisi keimanan menghujam dalam dada-dada mereka, ditambah dengan mengambil Islam sebagai pondasi (inspirasi dan aspirasi) ketika ingin melakukan sesuatu.
Islam dan Pengaturannya
Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw., lewat perantara malaikat Jibril. Dalam konsepnya, Islam mengatur seluruh lini kehidupan manusia tanpa kecuali. Dengan kejelasan sumbernya, maka Islam ini akan sesuai dengan fitrah manusia dan menenteramkan hati. Karena jelas, bahwa ia berasal dari Sang Pencipta manusia. Sehingga wajarlah jika seluruh aturan yang ada akan sejalan alias sesuai dengan fitrah manusia.
Allah Maha Tahu atas segala apa yang dibutuhkan oleh manusia secara pasti dan terpercaya tanpa ada sedikit keraguan di dalamnya. Dan Allah telah menurunkan suri tauladan nan mulia dari kalangan hambanya sendiri. Beliau adalah Nabi Muhammad Saw. Jelas, bahwa Nabi Muhammad diturunkan tak sekadar membawa risalah yang harus disampaikan kepada seluruh manusia di bumi. Namun terlepas dari itu semua, beliau berasal dari golongan manusia maka akan dengan mudah ditiru oleh manusia lain. Tentunya terkait dengan seluruh aktivitas yang beliau lakukan. Tidak ada pembatahan sedikitpun.
"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam".
(TQS. Al-anbiya (21) : 107)
Dari ayat di atas telah jelas bahwa Nabi Muhammad Saw. diutus ke dunia ini juga salah satunya untuk menebar manfaat dan rahmat bagi seluruh makhluk. Hingga pada suatu titik bahwa kita pun akan mampu mendapat rahmat itu manakala melakukan dan melaksanakan apa-apa yang dibawa oleh beliau secara pasti dan sempurna. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh para Sahabat beliau dan keturunannya. Menjalankan Islam dalam seluruh kancah kehidupan manusia tanpa ada kecuali.
Dapat tergambar oleh kita bagaimana sisi sejahtera, aman, damai, dan tak lupa berkah bagi seluruh makhluk manakala Islam diterapkan di segala lini kehidupan. Selama 1300 tahun lamanya dan sebanyak dua per tiga dunia berada di bawah naungan Islam. Mempunyai satu pemimpin, perasaan, dan aturan yang sama, yaitu Islam.
MasyaAllah sungguh rindu akan masa-masa seperti itu. Bahwa negara kala itu begitu memperhatikan rakyatnya dengan baik. Negara mampu memberikan segala kebutuhan pokok umat serta menjadikan kaum adam untuk selalu mengingat akan tanggung jawan penafkahan yang harus ditunaikannya. Tak lupa negara memberikan pelatihan dan lapangan pekerjaan yang luas agar para suami dapat dengan mudahkan untuk menjemput rezeki yang baik sesuai dengan keahlian yang mereka punyai.
Dari sisi ekonomi juga begitu kuat dan stabil. Negara mengelola dengan baik sumber daya alam yang ada di dalam negeri dan mengembalikan hasilnya kepada rakyat secara keseluruhan. Tak lupa negara juga mengatur soal kepemilikan harta. Ini penting adanya, karena jika tidak ada pengaturan maka akan kacau dan menimbulkan penguasaan secara sepihak oleh oknum-oknum tertentu.
Adapun pembagian kepemilikan dalam Islam dibagi 3. yaitu hak kepemilikan pribadi (yang bisa diambil manfaatnya oleh semua orang, individu per individu), hak kepemilikan umum (boleh siapa saja memiliki dengan batasan tertentu alias sesuai kebutuhan saja), dan yang terakhir adalah hak kepemilikan negara. Pada kepemilikan negara, maka menjadi tanggung jawab penuh bagi negara untuk mengelolanya dengan baik dan serius untuk kemudian dikembalikan maslahatnya kepada rakyat. Begitu luar biasanya pengaturan ekonomi Islam.
Kemudian dari sisi pemasukan negara, maka Islam punya kas negara dalam bentuk Baitul mal. Di dalamnya berisi pemasukan kas negara yang berasal dari beberapa sumber dan nantinya akan digunakan sebesar-besarnya untuk kemaslahatan umat. Bisa digunakan untuk pembangunan jalan, Rumah Sakit, sekolah, masjid dan yang lainnya.
Tak ayal bahwa umat Islam kala itu mampu menjadi corong dunia dari semua sisi. Baik dari sisi pendidikan, kecanggihan teknologi, bidang kesehatan, hasil karya berupa bangunan yang tak hanya mempertotonkan sisi keindahan saja namun syarat akan sisi keselamatan dan keamanan, serta masih banyak yang lainnya.
Dan yang lebih luar biasanya adalah penduduk Daulah Khilafah saat itu tak hanya orang Islam saja, namun ada non muslim. Mereka hidup berdampingan tanpa ada perbedaan nyata diantara keduanya. Artinya negara mempunyai tanggung jawab untuk menjaga dari sisi nyawa, harta, kemuliaan dan kehormatan dari nonmuslim jika ia termasuk warga daulah khilafah maka akan dijaga dengan sebaik-baiknya penjagaan.
Selain itu Islam juga berhasil menjadi pelopor dalam penghapus penindasan, kezaliman dan penjajahan di dunia. Semua ini tidak hanya sebagai konsep tapi telah terbukti nyata, selama 13 abad kepemimpinan Islam di muka bumi.
Walhasil, apakah kita rindu akan masa-masa ketika Islam begitu luar biasa dalam meriayah dan mengayomi rakyatnya? Nampak jelas ketika Islam diterapkan akan membawa berkah bagi seluruh alam. Keberkahan itu menjelma dan dapat dilihat oleh semua. Tak hanya dirasakan oleh manusia saja, namun oleh makhluk Allah yang lainnya. Yuk, menjadi bagian untuk memperjuangkan Islam agar dapat diterapkan kembali di muka bumi ini. Wallahu a'lam bishshawab. [ ]