Penjajahan Zionis Israel terhadap rakyat Palestina menyebabkan penderitaan yang dalam bukan hanya untuk orang dewasa namun juga anak-anak Palestina.
Oleh : Tri Rejeki
NarasiPost.Com-Sudah begitu lama Palestina dijajah oleh zionis Israel. Penjajahan itu telah membuat kerusakan yang sangat parah dan mengerikan bagi penduduk Gaza, terutama anak-anak. Penjajahan ini juga membuat trauma yang begitu mendalam bagi mereka.
Anak-anak hidup dalam ketakutan, di tengah bisingnya suara ledakan meriam dan kekhawatiran akan reruntuhan puing-puing bangunan. Masa kecil mereka direnggut. Keluarga mereka banyak yang menjadi korban, bahkan tubuh-tubuh mungil itu pun ikut terluka, tersayat, terkena ledakan, berdarah-darah dan bahkan tidak sedikit dari mereka yang kehilangan anggota tubuh akibat ledakan rudal yang dijatuhkan oleh zionis Israel.
Mereka hidup serba kekurangan, berada di dalam tekanan penjajahan, pembantaian, dan sakit yang tiada berkesudahan.
Mereka tahu, zionis Israel telah meledakkan dan menghancurkan rumah-rumah mereka, menyakiti mereka, dan membunuh anggota keluarga mereka. Zionis Israel ingin membinasakan dan menguasai tanah kelahiran mereka, yaitu Palestina. Namun, dengan keteguhan hati, mereka tidak lari dari negerinya.
Mereka tahu, bahwa mereka akan dibunuh, dibantai, dan dibinasakan, tetapi mereka tetap teguh, menetap di Palestina. Kenapa? Padahal, mungkin mereka bisa pergi dari negeri itu dan menyelamatkan diri, tetapi mereka tidak melakukannya.
Saudaraku, anak-anak dan saudara-saudara kita di Gaza, Palestina, berjuang mempertahankan tanah airnya, ternyata bukan semata-mata karena ingin merdeka, bukan pula karena ingin hidup bebas dari penjajahan, tetapi mereka sedang berjuang mempertahankan kehormatan umat Islam di seluruh dunia, termasuk kita.
Itu sebabnya, mereka tidak akan pernah menyerah. Mereka tidak akan memberikan tanah milik umat Islam itu sejengkal pun ke tangan zionis Israel. Bahkan, mereka yang masih anak-anak pun, ikut berjuang mempertahankan tanah kelahiran mereka dan kehormatan seluruh umat Islam. Di dalam jiwa mereka telah tertanam semangat dan gelora membara.
Mereka tahu bahwa Palestina adalah milik seluruh kaum muslimin. Anak-anak yang seharusnya bermain, tertawa, dan berlarian riang gembira, tidak bisa merasakan semua kegembiraan itu karena situasi yang tidak memungkinkan, bahkan banyak dari mereka yang telah menjadi syuhada.
Dengan keyakinan penuh bahwa Allah Swt. adalah Mahakuasa dan Maha Penolong, tangan-tangan mungil mereka berusaha melawan para penjajah, semampu mereka, sebisa mereka. Masyaallah, mereka telah menjadi pejuang, bukan hanya pejuang bagi rakyat Palestina, tetapi juga pejuang bagi Agama Islam. Dengan keteguhan hati, mereka mempertahankan tanah milik umat Islam itu dan berjuang mempertahankan keimanan mereka kepada Allah Swt.
Mereka berjuang mempertahankan Masjidil Aqsha agar tetap di tangan umat Islam, dan berjuang untuk mempertahankan kehormatan seluruh umat Islam di dunia.
Sahabat muslimah, ingatlah bahwa kiblat pertama umat Islam adalah di Masjid Al-Aqhsa atau Baitul Maqdis sebelum turun perintah dari Allah Swt. kepada Rasulullah saw. untuk memindahkannya ke Ka'bah atau Masjidil Haram. Letak Masjidil Aqsha ini ada di Al-Quds, yang sesungguhnya merupakan ibu kota Palestina
Jadi, sebagai umat Islam, hal yang bisa kita lakukan adalah minimal kita doakan saudara-saudara kita yang berjuang di jalan Allah Swt. dan mempertahankan keteguhan Iman di hati mereka di Palestina.
Semoga mereka selalu diberi kesabaran, ketegaran, kekuatan, ketabahan hati, keteguhan iman, dan dilindungi, dirahmati, dan diberkahi oleh Allah Swt, karena sesungguhnya segala kekuatan dan kekuasaan itu hanyalah milik Allah Swt.[]
photo: google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]