"Bagi orang yang berpikiran picik bin sempit binti sumbu pendek mereka bakal menganggap bunuh diri adalah solusi. Urusan pertanggungjawaban di akhirat, urusan nanti."
Oleh. Choirin Fitri
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Pernah enggak sih kamu berpikir untuk bunuh diri? Kenapa opsi untuk menghilangkan nyawa dari raga kamu pilih? Benerankah karena memang enggak ada pilihan hidup, jadi lebih baik mati?
Hmmm, kalau aku yang ditanya, tentu aku bakal bilang, enggak pernah. Why? Sayang banget deh sama nyawa yang cuma sebiji saja, kok ya dihilangkan dari raga padahal belum waktunya. Ada yang sepakat?
Ya, enggak semuanya sih sepakat bahwa nyawa itu berharga. Masih ada orang-orang yang lebih memilih bunuh diri daripada menyayangi nyawanya yang hanya satu doang. Lihat aja di berita baik di TV, koran, medsos, dan lainnya, berapa angka bunuh diri tiap harinya? Cukup bikin geleng-geleng kepala ya?
Cara bunuh dirinya pun macam-macam. Ada yang melompat dari jembatan atau gedung tinggi, pakai tali alias gantung diri, nenggak zat beracun, hingga mengiris nadinya pakai benda tajam. Masih ada cara lain?
Alasan kenapa mereka memilih mengakhiri hidup dengan bunuh diri pun macam-macam. Mulai dari karena urusan cinta yang bertepuk sebelah tangan, doinya selingkuh, ekonomi yang mengimpit, stres, pinjol yang enggak bisa bayar, dan lainnya yang kalau disebutkan bisa panjang dan lebar. Intinya bisa dipastikan bahwa orang yang memilih bunuh diri adalah orang bermasalah. Mereka enggak telaten alias sabar dalam menyelesaikan masalahnya. So, daripada ribet, bunuh diri jadi solusi. Hmm, ngeri enggak tuh?
Pertanyaannya, apakah setelah bunuh diri masalah selesai? Oke, finish memang di dunia. Lalu, bagaimana dengan di akhirat sana? Benar nih Allah akan diam saja dan enggak meminta pertanggungjawaban? Kita sudah dikasih nyawa, eh seenaknya saja dibunuh tanpa hak.
Bagi orang yang berpikiran picik bin sempit binti sumbu pendek mereka bakal menganggap bunuh diri adalah solusi. Urusan pertanggungjawaban di akhirat, urusan nanti. Bahkan, ada banyak yang enggak peduli atau yakin bahwa ada pertanggungjawaban di akhirat kelak. Benar, enggak?
Hal ini enggak boleh banget terjadi pada seorang muslim. Why? Karena, seorang muslim wajib banget terikat dengan aturan Allah. Allah telah menciptakan kita dengan nyawa yang dikandung badan bukan tanpa sebab. Ada satu tujuan yang enggak boleh dinafikan. Yakni surat cinta Allah dalam surah Adz-Dzariyat ayat 56, yang berbunyi:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."
Jelas bin terang benderang 'kan kalau Allah punya tujuan saat menciptakan kita? Ya, ibadah. Ibadahlah tujuan Allah menciptakan kita. Bukan hidup semau dan seenaknya kita di dunia ini.
Ibadah inilah yang mustinya kita lakukan. Eits, jangan hanya dimaknai sempit seperti salat, puasa, zakat, ataupun haji ya! Ibadah itu bermakna luas. Semua perbuatan yang mengikuti aturan Allah dan menjauhi larangan-Nya saat dilakukan dengan ikhlas bernilai ibadah. Berbanding terbalik, jika kita melanggar aturan Allah dan enggak mau terikat dengan aturan-Nya berarti kita sedang maksiat. Enggak termasuk kategori ibadah.
Pertanyaannya, sudahkah kita tahu semua aturan Allah dan apa aja yang dilarang-Nya? Belum? Nah, kalau begitu kenapa malas mencari tahu? Kenapa enggak mau cari tahu? Kenapa seakan-akan kita hidup bebas lepas tanpa aturan?
Asli, rugi banget jika kita enggan mencari tahu apa saja aturan Allah. Why? Because, dengan abainya kita akan membuat kita jauh dari solusi-solusi atas masalah yang menimpa kita.
Taruhlah misalnya, ada masalah jatuh cinta bertepuk sebelah tangan. Kita musti tahu bagaimana sih aturan Allah mengenai jatuh cinta ini. Kita umbar ataukah kita halalkan? Bolehkah kita bunuh diri hanya gegara si dia enggak mau sama kita?
Pun jika ada masalah ekonomi, misalnya. Boleh enggak sih kita utang dengan ada ribanya? Pinjol sana sini, boleh enggak? Atau, kudu bagaimana sih menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi yang mengimpit saat ini?
Baik masalah cinta, ekonomi, atau yang lainnya semuanya ada solusinya dalam Islam. Tinggal kita mau atau enggak mendekat pada agama yang sempurna ini. Toh, Allah ngasih masalah pada kita sudah ditakar kok kadarnya. Pasti kita mampu menaklukkannya.
Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat terakhir:
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
Yakin enggak dengan ayat ini? Kalau kamu yakin, bisa dipastikan enggak bakalan bunuh diri jadi pilihan. Yang ada adalah pilihan semakin mendekat pada Allah, Zat Yang Maha Hidup dan Menghidupkan kita. Zat Yang Maha Pengatur dengan aturan yang sempurna.
Aturan Allah telah lengkap dan sempurna dalam Al-Qur'an dan dijelaskan perinciannya dalam sunah Rasulullah. Aturan Allah inilah yang bakal memberi tahu bagaimana cara tepat dan cepat untuk menyelesaikan impitan masalah dalam hidup ini. Kita bakal diarahkan menyelesaikan masalah tanpa masalah. Keren 'kan?
Beneran kamu mau tahu? Ayo, kajilah Islam! Jangan menjauh dari agama mulia ini selangkah pun ya! Oke?
Wallahu a'lam bish shawwab[]
Pentingnya selalu ingat "Ya Allah, sesungguhnya semua permasalahan ini adalah kecil.. dan hanya Engkau lah Yang Maha Besar".
Remaja itu emang harus banyak diperhatikan. Didengarkan keluhannya, diajak ngobrol tanpa merasa dihakimi agar masalah yang dirasakan bisa ia sampaikan dan diarahkan pada jalan yang benar. Sekarang gak cuma bunuh diri, tren self harm juga marak. Astagfirullah.
Generasi muda khususnya harus banyak disentuh dan dirangkul oleh para pemuda lainnya yang paham ajaran Islam. Agar mereka paham hakikat diciptakan di dunia untuk apa, agar ketika mati tidak sia-sia.
Tren bunuh diri sebagai solusi menyelesaikan masalah memang tak hanya terjadi di luar negeri, tetapi di negeri ini pun kian marak. Sejatinya mereka2 yang memutuskan bunuh diri adalah orang yang berputus asa dari rahmat Allah. Setiap diri yang beriman akan menyadari bahwa dirinya bukanlah miliknya, tetapi milik Allah, sehingga tak patut membunuh dirinya dengan alasan apa pun.
Pentingnya membekali diri dg keimanan yg benar dan menyeluruh, agar menjadi pribadi yg tangguh, sabar dan ikhlas. Tentu dg terus belajar dan berkumpul bersama org2 saleh, membaca Al-Qur'an,dst. Sehingga ketika menghadapi peliknya persoalan kehidupan tdk mudah goyah, apalgi mengambil jalan pintas bundir.
Itulah pentingnya mengenal Islam lebih detail dengan mengkajinya bukan sekedar tahu akan tetapi paham maknanya, sehingga banyak dari sekiannya yang jauh dari sang Rabb memilih jalan pintas dengan mengakhiri hidup guna menghindari masalah. Padahal bukannya menghindari namun terjerumus kesesatan dari ilahi Rabbi dan itu bertentangan dengan aturan perintah Allah dan Allah murka akan hal itu... Maka dengan itu mari mengenal Islam lebih jauh agar hidup tak keliru -(/ Barakallah Mbak Naskah Yang Sangat Luar Biasa
Sistem sekuler yang diterapkan membuat manusia berbuat semaunya, tanpa peduli aturan agama. Sehingga lupa untuk apa tujuan kita ada di bumi ini. Ketika menghadapi masalah, jiwa yang kosong dari ruh iman, ya mengambil jalan pintas. Maka mengkaji dan belajar Islam adalah salah satu cara agar tak cepat putus asa ketika menghadapi ujian kehidupan.
Masya Allah, bahasanya ringan pas deh buat remaja.
Setuju, nyawa hanya satu kok bunuh diri jadi solusinya? Inilah akibat sistem sekuler membuat kita jauh dari Allah.
Ya setuju banget, karena Allah ciptakan hanya untuk beribadah kepada-Nya mestinya tak perlu repot-repot dan sesak dengan urusan yang merusak hati. Bunuh diri adalah pilihan yang sangat dimurkai Allah. Hsl ini mesti tidak dilakukan bbila ia berpegang teguh pada tali agama Allah