Bisa dibandingkan saat Sistem Islam masih dianut masyarakat dunia, kesejahteraan dirasakan oleh seluruh masyarakat dunia.
Oleh: Nurmianti Sulis (Mahasiswi Universitas Halu Oleo)
NarasiPost.com - Indonesia jadi salah satu Negara tujuan dalam rangkaian kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo ke Asia pada 25-30 Oktober mendatang. Pompeo direncanakan bertemu dengan Menlu RI Retno Marsudi dan menghadiri forum GP Ansor.
Kunjungan ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Cina dalam mencari dukungan negara-negara di Asia, khususnya soal konflik Laut Cina Selatan, yang diklaim sebagai wilayah milik Cina. Klaim tersebut ditentang oleh banyak Negara, termasuk Indonesia.
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana berpendapat bahwa kunjungan Pompeo ke Indonesia dilatarbelakangi kekhawatiran AS terhadap Indonesia yang terlalu dekat dengan Cina, terutama di masa Pandemi saat ini.
"AS tentunya berharap Indonesia berada di belakang AS. Permintaan AS untuk mendaratkan pesawat tempur mata-mata dapat diartikan demikian," kata Hikmahanto. Di sinilah pentingnya pengambil kebijakan di Indonesia untuk menjaga politik luar negeri bebas aktif baik terhadap Cina, AS, maupun negara manapun." Kunjungan memperkokoh hubungan bilateral Retno Marsudi mengatakan bahwa Pompeo akan melakukan pertemuan bilateral dengannya, tetapi tidak menjelaskan secara rinci substansi pertemuan tersebut
(Suara.com, 23/10/2020)
Tetap Pilih Sistem Islam dibanding Amerika dan Cina.
Masyarakat tentunya tahu bahwa saat ini sedang terjadi perebutan pengaruh dunia antara Amerika dan Cina. Bahkan tidak segan-segan kedua Negara saling beradu statement tentang bantuan yang diberikan pada negara-negara lain. Misalnya Amerika menyatakan bahwa Cina merupakan negara predator karena akan menguasai aset suatu negara, yang diberi pinjaman.
Sehubungan dengan permasalahan Laut Cina Selatan, saat ini Beijing telah meningkatkan tekanan pada tetangganya di Asia Tenggara menjelang pembicaraan penting dalam sengketa Laut Cina Selatan.
Berbicara melalui tautan video pada seminar internasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri dan sebuah wadah pemikiran yang didukung negara pada hari Rabu, Wakil Menteri Luar Negeri Cina, Luo Zhaohui mengatakan AS adalah biang onar dan akar masalah di Laut Cina Selatan. (Sosok.Id/4/9/2020)
Perang statement antara kedua negara adidaya tersebut semakin menunjukkan jika masing-masing negara berusaha agar ideologi yang dianutnya, menjadi satu-satunya ideologi yang digunakan oleh masyarakat dunia saat ini, yang mana AS dengan ideologi kapitalis-Sekulernya dan Cina dengan ideologi Sosialisnya.
Fakta yang terjadi, kedua ideologi tersebut belum mampu menyelesaikan permasalahan kesejahteraan masyarakat dunia, malahan semakin terjadi ketimpangan antara warga kaya dan miskin. Kesejahteraan yang terjadi hanya milik sebagian kalangan saja, utamanya orang-orang terdekat rezim saja.
Bisa dibandingkan saat Sistem Islam masih dianut masyarakat dunia, kesejahteraan dirasakan oleh seluruh masyarakat dunia, bahkan kas Baitul Mal yang diperuntukkan untuk warga miskin tidak tergunakan. Selain itu, pelayanan kebutuhan dasar seperti pangan, pendidikan, kesehatan dan perumahanpun terpenuhi, Begitu pula kemajuan di segala bidangpun terlaksana.
Para Pemimpin Negeri Muslim harus sadar bahwa AS berada di balik penindasan warga Muslim Palestina, karena AS merupakan pendukung Israel. Begitu pula dengan Cina, bagaimana mereka telah memperlakukan buruk umat Muslim Uighur.
Allah Subhanahu Wa Ta'aala berfirman, ”Allah sekali-kali tidak memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman”. (An Nisa : 141).
Semoga saja pemerintah Indonesia lebih mengedepankan akidahnya dalam menjalankan kerja sama dengan negara-negara non Muslim (kafir), mereka harus mengingat saudara seakidah mereka yang mendapat perlakuan buruk dari negara-negara adidaya tersebut.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Perumpmaan orang-orang yang beriman di dalam saling mencintai, saling menyayangi dan mengasihi adalah seperti satu tubuh, bila ada salah satu anggota tubuh mengaduh kesakitan, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakannya, yaitu dengan tidak bisa tidur dan merasa demam” (HR Bukhari dan Muslim). Wallahua'lam bishowab.
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]